[26] ↳𝖳𝗁𝖾 𝖤𝗇𝖽 𝗈𝖿 𝖳𝗁𝖾 𝖥𝗂𝗋𝗌𝗍 𝖣𝖺𝗒✧

73 13 2
                                    

Setelah makan malam, mereka semua kembali ke kamar yang sudah dibagikan tadi, hendak rileks setelah hari yang panjang, penuh dengan petualangan (ancaman). (Name) duduk di atas kasur dengan sebuah buku di pangkuannya hendak menulis tentang hari ini, Simeon yang masih merapikan pakaiannya, dan Asmodeus yang sudah berbaring dengan bersembunyi di bawah selimut.

"*yawning* Hoamm, waktunya tidur. Selamat malam kalian berdua!" Asmodeus menarik selimutnya untuk menutupi wajahnya. "Kau sudah ingin tidur, Asmo? Bukankah menurutmu masih terlalu awal untuk itu?" Simeon berkata sambil melipat pakaiannya. "Benar! Bahkan sekarang masih jam 19.30 lho."

Asmodeus tidak bergerak dari posisinya sekarang, tapi tetap menjawab mereka. "Kurang tidur bisa menjadi penyebab dari kulit yang kurang sehat, dan aku tentu tidak mau itu terjadi! Aku yakin kalian berdua ingin melihat diriku yang terbaik, kan?" Simeon menghela napasnya, sedangkan (Name) tertawa dari posisinya. "Hm, itu berarti kita bisa menikmati malam yang tenang tanpa gangguan, ya kan (Name)?" Manusia itu mengangguk menyetujuinya.

"Ya, aku bisa menikmati malam yang tenang sambil menulis buku harianku di atas tempat tidur—"

Eits, ingat para pembaca. Jangan berteriak "Menang" sebelum dinyatakan sebagai pemenang. Karena...

"HEHEYYYY, lihatlah siapa yang datang kemari...ini aku, MAMMON! Sekarang aku sudah disini, dan kalian tahu apa artinya itu? Kalian tidak akan dapat tidur malam ini! HAHAHAHA!" Simeon dan (Name) seketika terdiam, saling menatap satu sama lain disaat Mammon yang masih tertawa jahat. "Mungkin terlalu awal untuk mengatakan itu, Simeon."

Malaikat itu menghembuskan napasnya lemas. "Aku tidak menduga sama sekali kalau ini akan terjadi, (Name)." Mammon mendeham keras dengan sengaja. "Baiklah, baiklah! Sekarang waktunya untuk perang bantal dengan The Avatar of Greed! Waktunya berpesta!" (Name) menutup buku hardcover-nya dengan keras hingga berbunyi, tahu jika ia tidak akan bisa menulis dengan tenang sekarang.

"Hey, Asmo. Mammon adalah saudaramu, apa kau tidak bisa menghentikannya?" Tidak mendapat jawaban, Simeon menoleh kearah Asmodeus yang ternyata sudah tertidur pulas. "HEEEY! Kau berniat menipuku ya, Asmo? Cepat bangun dan ayo kita tarung bantal! Aku dan (Name) melawanmu dan Simeon! Ayo cepat bangun sebelum Lucifer sialan itu datang dari patroli malam dan mengganggu kita!" Mammon menggoyangkan tubuh Asmodeus, tidak (atau tepatnya belum) menyadari jika yang ia bicarakan berjalan dengan pelan kearahnya.

Yes, Lucifer. Ia berjalan dengan langkah ringan memasuki kamar mereka bertiga, dan (Name) bisa merasakan bahkan melihat betapa gelap aura mengelilinginya kala ia berjalan menuju Mammon. Semoga kau bisa selamat kali ini, Mammon. Jasamu (jka ada) tidak akan pernah kami lupakan, batinnya miris.

"Psst psst! Mammon..." (Name) berusaha memanggil Mammon, sementara ia masih sibuk membangunkan Asmodeus yang tak kunjung bangun dan Lucifer yang semakin dekat. "AYOOOO CEPATTTTT BANGUNNNN!" Dan inilah dia, ketika Lucifer tepat satu langkah di belakangnya, Mammon segera berhenti karena merinding. "Kenapa tiba-tiba udaranya dingin ya?" (Name) bisa melihat Simeon menggelengkan kepalanya, melihat sudah tidak ada harapan lagi. "Mammon..itu—"

"Siapa yang barusan kau panggil 'sialan' itu, ya?" Seketika tubuh Mammon langsung menegang, mendengar suara tenang namun penuh ancaman milik Lucifer. Ia berbalik menatap Lucifer dengan gerakan patah-patah. "Eh...ehehehe...L-Lucifer...?" Lucifer menghela napas berat, menyilangkan tangannya di depan dada. "Kau tahu? Aku tidak ingin menghabiskan malamku dengan berpatroli, ataupun mengganggumu. Tetapi aku menerima sebuah laporan bahwa ada seseorang yang mengendap-ngendap di dalam kastil. Jadi seberapapun aku ingin beristirahat dan tenang sekarang, sayangnya aku tidak bisa melakukannya. Terimakasih padamu."

Ketika jarak Mammon dan Lucifer hanya terpaut satu langkah saja, Mammon menoleh kearah Simeon dan (Name), meminta bantuan dalam diam. Namun yang ditatap malah kearah lain, kearah manapun menghindari Mammon dan Lucifer.

𝐌𝐲 𝐅𝐚𝐭𝐞 𝐢𝐬 𝐘𝐨𝐮 || 𝐋𝐮𝐜𝐢𝐟𝐞𝐫 [𝐎𝐛𝐞𝐲 𝐌𝐞!] [SEDANG DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang