[25] ↳𝖤𝗌𝖼𝖺𝗉𝖾 𝖿𝗋𝗈𝗆 𝖧𝖾𝗇𝗋𝗒 𝗍𝗁𝖾 𝖲𝗇𝖺𝗄𝖾✧

153 16 3
                                    

"Dia itu Henry 1.0, dan berhentilah memanggilnya monster! Dia bukan monster, dia itu peliharaanku!" semua menoleh ke Levi, beberapa detik dalam keheningan sebelum Mammon merespon. "H-Henry? MAKSUDMU HENRY YANG ITU????"

"Yakin itu dia?" Tanya Beel memastikan.

"100% yakin. Aku kenal Henry ketika aku melihatnya. Dan itu adalah Henry 1.0. Aku tidak percaya dari sekian banyaknya tempat di Devildom, aku menemukannya di bawah sini..."

"Kau ini bicara tentang apa? Bukannya Henry itu nama goldfish peliharaanmu, Levi?" Tanyaku dengan bingung.

"Namanya memang Henry, tapi Henry 2.0. Dan ular yang mengejar kita barusan itu adalah Henry 1.0. Aku dulu merawatnya di sebuah wadah kaca, tapi suatu hari ia menghilang. Dan itu sudah berapa tahun ya berlalu..? Padahal semua pintu dan jendela sudah tertutup rapat, namun ia masih bisa menghilang tanpa jejak. Tapi sekarang aku tidak percaya ini! Ia masih hidup, dalam keadaan yang baik— dan juga sangat besar! aku merasa lega sekarang." Levi menjelaskan dengan kelegaan di wajahnya. Namun berbanding terbalik dengan yang ditampilkan semua orang.

"Tapi kami tidak! Ular itu berusaha memakan kita dan kau merasa lega?!" 

Yang diprotes tentu saja tidak terima. "Coba kau bayangkan saja, jika kau kehilangan peliharaan atau barang kesayanganmu dan baru menemukannya setelah beberapa tahun, apa kau tidak merasa senang dan lega?!"

"Yaa kalian berdua tidak salah juga. Tapi jika dia dulu adalah peliharaanmu, kau pasti bisa menenangkannya kan, Levi?" Tanyaku mencoba mencari cara untuk menghentikan ular itu. Tapi jawabannya tidak sesuai harapanku. "Aku tidak bisa melakukannya. Kelihatannya dia sudah melupakanku sepenuhnya."

"Yah, soal itu tidak perlu dipertanyakan lagi, sih...mengingat dia telah mencoba memakanmu...iya kan." Asmo menghela napas lelah.

"Pemilik macam apa kau ini? Tidak bisa mengendalikan hewan peliharaanmu sendiri." Ejek Mammon yang membuat Levi seketika naik darah. "Mammon, aku tidak akan segan-segan melemparmu ke mulut Henry 1.0 yang menganga jika aku marah."

"Beraninya kau pada kakakmu sendiri!"

"Jadi bagaimana kita akan menghentikannya? Aku tidak ingin dimakan ular itu, aku masih belum mencoba dessert terbaru yang Luke buat." keluh Beel disertai dengan suara perut yang bergemuruh seperti petir.

Aku mengamati ular raksasa itu dari kejauhan. Ia terlihat sangat marah. Tidak akan mungkin bagi kami untuk melawan ular itu dengan bermain fisik. Satu-satunya jalan adalah...

"Kekerasan bukanlah caranya. Dan sepertinya aku punya satu cara untuk kita agar selamat dari Henry 1.0." Kataku, dan semuanya langsung menoleh kearahku, terutama Levi. "Benarkah ada caranya?!" Aku bisa melihat kelegaan di wajahnya. Solomon juga ikut bicara. "Tunggu, (Name). Apakah kau memikirkan apa yang aku pikirkan?" 

Aku bertatapan dengan Solomon selama beberapa detik.

Lalu kami mengangkat alis secara bersamaan, dan mengangguk.

Kemudian, kami berdua perlahan menoleh kearah Asmo. Yang ditoleh bertanya-tanya mengapa ia ditoleh seperti itu. "Huh? Kenapa kalian melihatku seperti itu?" Wajah Mammon berbinar-binar setelah menyadari sesuatu. "OH, AKU TAHU AKU TAHU! Kalian pasti berencana untuk membuang Asmo ke mulut ular raksasa itu, kan?! Lalu saat ular itu menelan Asmo, kita semua bisa melarikan diri dari sini, iya kan?! HAHAHAHAHAHA, sudah aku duga aku ini pintar!"

"Bukan itu. Kalau yang itu sih tugasmu, selaku yang paling bodoh disini, dan bukan tugasku..." respon Asmo santai sembari mengendikkan bahu, tanpa mempedulikan Mammon yang sudah emosi. Ditambah lagi dengan Levi yang menyahutinya. "Hah?! Tidak-tidak! Jika Henry 1.0 memakan Mammon, nanti Henry bisa sakit perut gara-gara memakannya."

𝐌𝐲 𝐅𝐚𝐭𝐞 𝐢𝐬 𝐘𝐨𝐮 || 𝐋𝐮𝐜𝐢𝐟𝐞𝐫 [𝐎𝐛𝐞𝐲 𝐌𝐞!] [SEDANG DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang