/ Author pov. /
(Name) meneguk air minum yang sudah ia siapkan sebelumnya di nakas. Perlahan tapi pasti, detak jantungnya mulai stabil. Ia menyeka keringatnya, kemudian berbaring kembali.
'Tenang saja, aku akan kembali kesana dengan cepat, dan akan kuselesaikan semua yang tertunda, ayah, ibu, Kenzo'
Keesokan paginya, (Name) iseng jalan-jalan keliling House of Lamentation. Mencari udara segar, setelah mimpi buruk datang menghampirinya. Kakinya terus berjalan tapi tidak tahu kemana. Sampai akhirnya ia sampai di planetarium dan berniat duduk di bangku yang ada disana.
"Aku belum mendengar kabar apapun dari dunia manusia"
Ketika sadar kalau ada orang lain disana dan tidak sendiri, ia langsung bersembunyi dibalik tanaman. Dan orang itu tidak sendiri.
"Kehidupan seorang siswa pertukaran itu cukup sibuk, Beel. Kau tidak perlu khawatir jika Belphie tidak memberimu kabar"
Dan mereka adalah Beelzebub dan Lucifer. Mereka terlihat serius.
"Tapi tetap saja, ia menentang seluruh ide tentang program pertukaran dan aku tahu kalau dia tidak mau pergi, tapi kau tetap memilihnya untuk jadi siswa pertukaran. Kenapa Lucifer, kenapa?"
"Kau harus memaafkan Belphie, Lucifer..." suara Beel semakin mengecil diakhir. Tetapi ekspresi Lucifer tidak berubah sama sekali, seolah kesedihan yang dirasakan adiknya tidak mempengaruhinya sama sekali.
"Jika kau bersikeras untuk mengirim seorang iblis ke dunia manusia, aku yang akan pergi. Dengan begitu kau bisa membawa Belphie kembali kan?"
"Tidak"
"Tapi Luci―"
"Kau mengerti mimpinya Diavolo kan?" Beelzebub langsung terdiam dengan pertanyaan Lucifer. (Name) masih diam ditempatnya, mendengarkan percakapan mereka berdua.
"Kau tahu seperti apa impian Diavolo, kan?"
"..Untuk malaikat, iblis, dan manusia untuk mengenal, menerima, dan menghormati satu sama lain. Dan untuk menciptakan dunia baru bersama―"
"Tepat sekali. Dan langkah pertama untuk mencapai impiannya itu adalah?"
"...program pertukaran pelajar.."
"Benar. Dan, kau tahu kan? Belphegor menentangnya" Lucifer melipat kedua tangannya di depan dada."Aku akan menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalan menuju impian Diavolo, tidak peduli siapa itu, walaupun ia adalah adikku sendiri"
Beelzebub semakin sedih mendengar perkataan Lucifer. Lucifer menghela napas, dan memegang pundak Beel.
"*inhales* Dengarkan aku, Beel. Bukannya aku tidak mengerti perasaanmu, justru aku sangat mengerti bagaimana kesedihanmu. Belphie adalah saudara kembarmu, tentu saja kau sangat dekat dengannya.
Dan sekarang jawab aku, Beel. Kepada siapa kau akan berpihak? Padaku, atau pada Belphie?" Tanya Lucifer.
"A-aku, em.."
"Jadi dia tidak bisa memutuskannya ya?"
(Name) hampir saja berteriak jika Mammon tidak menutup mulutnya dan mereka akan ketahuan. Mereka sempat bertatapan lama, sebelum akhirnya Mammon yang bicara duluan.
"Jika kau berteriak, mereka akan mendengar kita! Kau mau kita tertangkap Lucifer nanti?!" Ucapnya dengan suara yang sedikit ditahan.
"Mrmrmhmmrmrmrm!" (Name) menarik tangan Mammon yang menutupi mulutnya dengan kesal. "Jika aku berteriak maka kau yang akan aku salahkan! Lagipula, kau tiba-tiba muncul disampingku dan membuatku terkejut Mammon!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐅𝐚𝐭𝐞 𝐢𝐬 𝐘𝐨𝐮 || 𝐋𝐮𝐜𝐢𝐟𝐞𝐫 [𝐎𝐛𝐞𝐲 𝐌𝐞!] [SEDANG DIREVISI]
Teen Fiction» 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐬𝐢 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡𝐦𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐯𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐨𝐟 𝐏𝐫𝐢𝐝𝐞, 𝐋𝐮𝐜𝐢𝐟𝐞𝐫. « 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 » 𝐒𝐞𝐩𝐭 2021 𝐞𝐧𝐝 » ? 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐍𝐓𝐓 𝐒𝐨𝐥𝐦𝐚𝐫𝐞...