[4] ↳𝖫𝖾𝗏𝗂𝖺𝗍𝗁𝖺𝗇, 𝖳𝗁𝖾 𝖠𝗏𝖺𝗍𝖺𝗋 𝗈𝖿 𝖤𝗇𝗏𝗒✧

752 107 13
                                    

"Apa?! Siapa yang mengatakan itu?! Aku bukan br*ngsek atau idiot atau baj*ng*n yang terobsesi dengan uang!..walau kau tidak mengatakannya, tapi tetap saja!" Aku menoleh ke sumber suara itu, terlihat Levi yang muncul dibalik pintu dengan poni yang menutupi wajahnya.

"Hei Mammon! Diamlah!" Perintahku ketika melihat aura gelap keluar dari tubuh Levi. Tapi si bodoh ini tidak mau mendengarku sama sekali. Dia terus saja mengoceh. "Jadi aku bukan―tunggu, sepertinya aku mengenal suara itu. Keluarlah kau!"

"Mammon, kau terlalu berisik." ucap Levi dari balik pintu. "Bisakah kau berbuat kebaikan padaku, dengan tidak berdiri di depan pintu kamarku dan berbicara dengan keras? Aku sedang menonton bagian terbaik dari The Magical Ruri Hana: Demon Girl." lanjutnya. "Levi, kami ingin bicara denganmu! Keluarlah dari gua persembunyianmu itu!"

"Tidak."

Belum sempat aku mengatakan tujuanku, seseorang datang ke tempat Levi.  "Hei, aku sempat bertanya-tanya siapa yang ribut-ribut disini. Ternyata pasangan yang sedang dibicarakan orang-orang itu ya..." Dan seseorang itu adalah..

"Oh, ternyata itu kau, Solomon. Tapi apa maksud perkataanmu itu hah?"

Solomon, seorang murid pertukaran dari dunia manusia selain diriku. Kemarin kami berkenalan saat D.D.D ku tak sengaja terjatuh saat berjalan menuju kelas. Dari pertama melihatnya, ia terlihat sangat mencurigakan. Aku tak tau mengapa. Kemarin juga Lucifer mengatakan padaku, bahwa Solomon tidak bisa dipercaya. Ia telah hidup lama, membuat pact dengan 72 iblis, juga memiliki Ring of Wisdom dan itu membuatnya memiliki kekuatan sihir yang luar biasa. "Aku mendengar rumor yang berkaitan dengan (Name). Seorang manusia, yang sekilas terlihat biasa saja, tapi sudah membuat pact dengan iblis. Padahal baru sampai disini." Tapi kenapa nada bicaranya seperti mengejek begitu ya?

Aku tertawa kaku. "Haha, kau mengejekku atau apa?"

"Jangan tersinggung, ya. Kuakui, kau cukup hebat untuk seorang manusia biasa tanpa kekuatan sihir apapun. Dan juga, tampaknya iblis ini sangat bodoh, karena ia membiarkan seorang manusia menemukan kelemahan terbesarnya, dan terjebak dalam membuat pact dengannya." lanjut Solomon.

"HAHAHA, siapa iblis itu? Ia benar-benar tidak punya otak! HAHAHA" tawa Mammon dengan keras. Padahal iblis yang dijabarkan Solomon adalah dirinya. Aku menepuk jidat.

"Iblis yang ia bicarakan itu adalah kau, bodoh." ucapku. Dia terdiam, dan baru bereaksi. "Apa..? Tunggu. HEI SOLOMON! YANG KAU BICARAKAN ITU AKU TAU! Dan kau (Name)! Jangan memanggilku bodoh! Aku tidak sebodoh itu!"

"Jadi kau tidak menyangkal bahwa kau itu bodoh?"

"BUKAN ITU!"

Solomon hanya menggelengkan kepalanya.

"Oh iya Solomon, apa yang kau lakukan disini?"

"Aku disini karena Levi mengundangku." jawabnya. "Apa? Levi MENGUNDANGMU? KE KAMARNYA? Tidak-tidak, aku tidak percaya itu!" Jawab Mammon dengan tidak percaya. "Itu terserah padamu, percaya atau tidak. Tapi, memang itu adanya." ucap Solomon lalu melenggang pergi menuju kamar Levi. "Levi? Kau disana? Ini aku. Solomon."

"Passwordnya?" (Undian berhadiah kali isi password😭) #skip

"Apa kalimat rahasianya?" Ucap Levi.

" 'The Second Lord...' " -Solomon.
" '...attempted to steal the Lord of Corruption's platypus, which could lay golden eggs... (berusaha mencuri platipus milik the Lord of Corruption, yang mana bisa bertelur emas).' " -Levi.
" '...having incurred the wrath of the Lord of Corruption for this misdeed (telah menimbulkan kemurkaan the Lord of Corruption karena kesalahan ini).' "-Solomon.
" '...It was ordered that the Second Lord would be forever dubbed the Lord of Fools. (Dan diperintahkan bahwa the Second Lord, akan selamanya dijuluki the Lord of Fools)' kalimat rahasia diautentikasi. Kau boleh masuk."

"Sudah ya, aku akan bicara dengan kalian lagi nanti. Daaah." dan Solomon pun menutup pintunya.

"Haaah, apa yang mereka bicarakan..."

"Kalimat rahasia ya..." gumamku. "Tunggu. Itu berarti..."

Aku dan Mammon saling pandang satu sama lain, dan menyadari bahwa―

"TADI ITU ADALAH KALIMAT RAHASIANYA!?" ucap kami bersamaan.

"Bagus! Ayo coba katakan yang dikatakan Solomon tadi." suruh Mammon. Aku mengetuk pintu, dan Levi menanyakan apa kalimat rahasianya.

" 'The Second Lord'―"
"*buuzzz* (?) Autentikasi kalimat rahasia gagal. Akses ditolak."

"Apa?! Tapi itu benar! Solomon mengatakan hal yang sama tadi!"

"Kalimat rahasia direset secara berkala." jawab Levi. "Yang benar saja!"

"Mungkin kau bisa kembali kemari setelah menonton TSL di DVD." sarannya.

"Oh, ayolah Levi! Apa apaan..!" Tidak ada jawaban. "Aku baru tahu, jika si Solomon itu adalah seorang penyuka TSL..."

Sekarang aku tak bisa meminta vinyl itu dari Levi. Haaah, bagaimana...

Hanya ada satu cara untuk mendekati Levi sekarang. Yaitu menjadi penggemar TSL juga. Aku harus menonton semua serinya dan mengingat detailnya agar bisa berbaur dengannya. Dengan segera menarik Mammon untuk pergi dari sana. "Eh? Hey, tunggu! Kita mau kemana?!"

"Kita akan menjadi TSL nerds." jawabku singkat. "Oh-oke, tapi kenapa aku ikut juga?!"

"Karena kau temanku, jadi kau harus ikut." jawabku yang membuatnya seketika diam. Kulirik dia dibelakangku, dan wajahnya terlihat sedikit memerah. Ada apa dengannya? Apa dia demam?

"I-i-iya iya ayo! Jangan menarikku terus!" Jawabnya sambil berusaha menyamakan langkahnya dengan langkahku.
________________________________________

"12 jam?! Apa-apaan?! Kita akan terjaga sepanjang malam kalau begitu!"

"Ya, itu benar. Dan sebentar lagi ujian tengah semester akan dimulai." sambung Beel yang entah sejak kapan ia berada dikamarku. "Beel?! Sejak kapan kau ada disini?!" Kaget Mammon. "Marathon film berarti ada popcorn." jawabnya enteng sambil tersenyum. "Aku tidak masalah jika harus terjaga sepanjang malam, yang penting aku bisa menonton seriesnya dengan lengkap." ucapku sambil mengatur DVD. "Hah, alasan yang bodoh. Dan aku harus terjebak disini juga..."

Nah, sekarang hanya tinggal menekan tombol play saja.

The Tale of the Seven Lords, aku datang!
________________________________________

Hadeh, molor update nya. Sorry ya minna-san, habis nyelesaiin Bj Alex soalnya wkwkwk

𝐌𝐲 𝐅𝐚𝐭𝐞 𝐢𝐬 𝐘𝐨𝐮 || 𝐋𝐮𝐜𝐢𝐟𝐞𝐫 [𝐎𝐛𝐞𝐲 𝐌𝐞!] [SEDANG DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang