Altezza segera menghampiri dan memberikan air mineral yang berada didalam tasnya. "Nih minum dulu."
"Makasih Doraemon." Balas Zeora menampilkan gigi susunya. Ia meneguk air itu hingga tandas. "Al gak mau duluan?"
"Enggak, Al mau tunggu Zeo aja. Kata bunda anak perempuan gak boleh jauh sama anak lelaki." Jelas Altezza kala mengingat perkataan sang bunda.
"Pfft, yaudah ayo ke kelas."
˗ˏˋ ꒰✩꒱ ˎˊ-
"Zeo, kamu pulang sama siapa?" Tanya Altezza memegang payung. Kebetulan hari ini sedang mendung pertanda tidak lama lagi akan hujan. Dan inilah saat yang tepat untuk berdekatan dengan Zeora.
"Iya nih, tapi kayaknya mau hujan." Jawab Zeora menatap langit mendung itu.
"Pulang bareng yuk, Zee." Ajak Altezza sedikit malu. Ia bahkan tak menatap Zeora saat mengatakan hal itu.
"Zeo!" Panggil seorang anak lelaki dibelakang keduanya. Sontak membuat Altezza dan Zeora membalikkan badan.
Dia adalah Andy Prasetya. Bisa dibilang ia adalah anak yang biasa saja, namun entah mengapa banyak yang mengaguminya, tak terkecuali Zeora. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar menggunakan mobil sewaan ayahnya.
"Eh, Andy. Kenapa?"
Andy memperbaiki tatanan rambutnya. "Pulang bareng yuk," ajaknya.
Zeora terlihat sedang berpikir. Ia meletakkan tangannya di kepala guna mendapat pencerahan akan pulang dengan siapa.
"Zeo pulang sama Andy aja. Kalo pulang bareng Al tetap kebasahan kan? Mending naik mobilnya Andy." Jawab Altezza. Ia tak ingin gadis mungil itu berpikir keras.
