SEMBILAN

38 32 20
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃
┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚✩ ⋆。˚ ✩
┊ ┊ ┊ ✫
┊ ┊ ︎✧             🎧 ˗ˏˋ ꒰𝘈𝘓𝘖𝘙𝘈꒱ ˎˊ- ✩
┊ ┊ ✯                       ᵃˡᵗᵉᶻᶻᵃ ᶻᵉᵒʳᵃ
┊ . ˚ ˚✩

∘₊✧──────✧₊∘

Zeora.

Gue berlari secepat mungkin menuju ke gerbang sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue berlari secepat mungkin menuju ke gerbang sekolah. Yang tinggal menghitung detik lagi akan tertutup.

Semalam gue begadang menonton anime sampai jam dua pagi. Dan si sialan Zevano itu gak bangunin gue. Ditambah lagi dia bawa pergi mobil yang seharusnya milik gue dan dia.

Mungkin itu alasan gue terlambat hari ini.

"Pak, pak." Panggil gue sambil melambaikan tangan agar si satpam menoleh.

"Yah, pak jangan ditutup dulu." Ucapku dengan nada memelas.

Pria paruh baya itu tetap mengunci gerbang sambil menatap ke arah gue. "Maaf ya, nak. Lain kali jangan sleepcall sama ayangnya. Kan jadi telat." Ucap satpam itu.

Hah? Apasih? Ngaco banget ni satpam. Gue melupakan perkataannya dan tetap memohon. "Pak, sekali aja. Ini jam pelajaran Bu Henny lho. Nanti kalo aku telat bisa dihukum."

Apasih anjir. Kelihatan banget bo'ongnya. Bu Henny mah orang baik. Lo mau telat masuk jam 9 pun gak bakal di hukum. Tapi, siap siap aja masuk ruang konseling.

Terlihat jelas wajah iba dari sang satpam. Dia mengambil kembali kunci yang ia letakkan di atas pos ronda. "Ini yang terakhir ya nak. Jangan telat lagi." Ucapnya menasihati gue.

Ingin rasanya gue sujud syukur dihadapan pak satpam ini. "Terima ka–"

"Ikut gue."

Gue segera menoleh ke arah Gibran. Ketua OSIS itu langsung menarik pergelangan tangan gue.

Sontak gue menepis tangan kekar darinya. "Apasih? Lo jangan sentuh gue." Dengan nada kesal juga rasa malas.

Lain halnya dengan para siswi yang sengaja datang terlambat. Mereka bahkan rela mendapat surat peringatan demi mendapat hukuman dari Gibran – si most wanted sekaligus ketua OSIS itu. Andai mereka tahu jika Gibran punya geng, pasti mereka bakal histeris lebih dari ini.

Gibran menulis sesuatu di buku catatan khusus siswa terlambat. "Zeora terlambat 20 menit dari waktu jam masuk." Ucapnya dengan nada sedikit dibesarkan agar gue bisa mendengar nya lebih jelas.

"Lo gak perlu bilang, gue juga tau." Ucap gue bergegas pergi meninggalkan ketua OSIS itu.

"Eits, mau kemana?" Tanya Gibran.

Ya jelas lah gue ke kantin, eh maksudnya kelas.

"Ke kelas lah, ke mana lagi." Jawab gue sedikit kesal. Gue tetap berjalan menjauh dan tak menatap kembali pria itu.

𝐀 𝐋 𝐎 𝐑 𝐀Where stories live. Discover now