Shakira membaca pesan itu, tanpa membalas ia letakan kembali ponselnya di samping bantal. Shakira merasa sangat dingin.

***

Hari ini Shakira kembali sarapan sendiri, mendapat note yang sama di gelas susu. Bunda sedang mendapat orderan banyak lagi. Sepulang sekolah nanti ia berniat untuk mampir ke toko kue Bunda. 

Langit hari ini bersinar cerah, tidak menangis seperti kemarin. Di depan pagar sudah ada Shaka yang sudah siap dengan motor hitam kawasaki klasik tengah melambai ke arahnya.

"Shakira sakit? Kok mukanya pucet gitu." Shaka memperhatikan seluruh inci wajah Shakira saat gadis itu sudah berada di dekatnya.

"Nggak, biasa aja."

"Tapi nggak kaya kemarin." Shaka masih menyangkal, namun Shakira tak menjawab dan langsung merebut helm yang Shaka pegang.

"Gue naik." Shakira langsung duduk di jok belakang.

Shaka merasa ada sedikit keanehan, tapi ia tidak mau terlalu menggubris, takut Shakira malah badmood dan berakhir tidak jadi bernagkat ke sekolah bersamanya. Motor itu mulai menyala, dengan Shakira di belakangnya, Shaka akan membawanya membelah jalanan Bandung pagi ini.

Seperti biasa, Shaka terus mengoceh sepanjang jalan. Mendapat respon atau tidak, Shaka akan terus berbicara random. Seperti sekarang, membicarakan novel Jack and Piggy karya J.K Rowling yang baru habis ia baca.

"Petualangannya seru, mereka pergi ke Tanah Terhilangkan buat nyari boneka kesayangan Jack, namanya Piggy. Terus, kalau sampai sang Penghilang di Tanah Terhilang datang sebelum mereka berhasil nemuin Jack, terus Tuan Terhilangkan nangkap mereka, mereka semua bakal hilang buat selama-lamanya loh."

"Aku dulu punya kucing namanya Moly, terus dia hilang nggak tau kemana. Aku udah cari sampai keliling komplek, tetap aja nihil. Jangan-jangan Moly ada di Tanah Terhilang? Shakira mau ikut gak, kita cari Moly ke tanah yang Terhilang."

"Atau Shakira punya mainan kesayangan yang ilang? Nanti Shaka temenin ke Tanah Terhilangkan buat cari mainannya."

Motor yang dikendarai Shaka berhenti di lampu merah. Shakira masih diam, namun Shaka masih bisa mengintip gadis itu lewat kaca spionnya. "Shakira liat deh helm ibu-ibu di depan, motifnya kumbang, ada tanduknya." Shaka terkekeh kecil.

Shaka hendak berusara kembali, namun hal yang tak terduga terjadi.  Shaka sangat terkejut saat tiba-tiba Shakira menyandarkan kepala di punggungnya, kedua tangan mungilnya melingkar di pinggang Shaka. Mata gadis itu terpejam dengan bibir yang sedikit pucat.

"Shakira?" 

"Hm?" Shakira berdeham, masih memejamkan mata. "Shaka jangan bicara."

Shaka menurut, setelah lampu berubah menjadi hijau ia kembali menjalankan motornya. Kali ini tidak ada pembicaraan, hanya di isi oleh suara keramianan jalan. Shaka menghabiskan perjalanannya ke sekolah dengan Shakira yang bersandar dan melingkarkan tangannya di pinggang Shaka. Angin pagi yang biasanya membuat dingin, disulap oleh Shakira menjadi rasa hangat yang nyaman untuk Shaka.

Ada desiran aneh yang baru pertama kali Shaka rasakan. 

***

Cerah sedari pagi membuat matahari pukul 9 pagi terasa lebih terik dan menyengat dari hari sebelumnya. Kelas 11 IPA 2 kebagian jam olahraga sekarang. Kumpulan murid dengan seragam olahraga itu tengah melakukan pemanasan di lapangan outdoor. Setelah pemanasan selesai, guru pria dengan kalung peluit itu datang dengan menggandeng dua bola futsal di masing-masing tangannya. 

Rewrite The StarsWhere stories live. Discover now