page 25 : 𝐟𝐚𝐮𝐥𝐭

585 99 4
                                    

"haloo gama! aku hari ini bawain kamu bekal sandwich, aku sering bikin ini, ibu juga bilang enak, semoga kamu juga suka!" ucap naya dengan senyum lebar di bibirnya.

perempuan itu mengambil posisi duduk tepat di sebelah gama, lalu naya menaruh kotak bekal tersebut diatas meja.

"kita putus" ucap gama.

jantung naya langsung tercekat, dia diam tak bergeming ketika mendengar itu, reaksi yang ga jauh berbeda dateng dari ketiga temen gama yang juga ada di meja tersebut, mereka melotot dan melempar pandangan satu sama lain.

"kenapa? aku ada salah ya sama kamu? kasih tau salah aku dimana jangan langsung bilang putus gitu—"

"gua tau lu pasti bakal benci gua setelah gua ngomong ini, tapi who cares? sebenernya gua ga pernah cinta sama lu, iya gua brengsek, nerima lu cuman buat lupain maura. dihari yang sama, fotonya jarrel di post sama cewek lain, lu ga perlu nanya lagi gimana reaksi gua pas tau itu seharusnya gua ga langsung nerima lu hari itu, seharusnya gua bisa nemenin maura waktu itu, tapi semuanya ga bisa karna gua ngehargain hubungan kita"

"gua udah mau mutusin lu dari minggu lalu, waktu itu gua ga sengaja ketemu sama ibu lu dan ngerasa ga enak sama lu, sampe akhirnya gua nyadar kalau gaada untungnya gua sembunyiin ini lama-lama."

"gua tau lu pasti juga ngerasain, kenapa lu diem aja?"

"iya, aku ngerasain itu, aku liat gimana ekspresi kamu yang panik banget pas maura pingsan, kamu peduli sama dia bahkan sampe disuapin. kamu nanya kenapa aku diem aja? karna aku secinta itu sama kamu, aku pura-pura ga peduliin itu dan nganggep semuanya baik-baik aja" jawab naya.

"setelah gua ngomong ini semua lu ga seharusnya masih cinta kan sama gua, kan?" tanya gama.

plak!

naya menampar pipi kanan gama dengan tangannya yang gemetar.

"kamu bener-bener brengsek." ucap naya dengan tangisannya yang akhirnya tumpah.

naya langsung bangkit, dia menyadari semua pasang mata mengarah pada nya, naya pun berjalan meninggalkan keluar dari kantin, dan semua orang kembali ke posisi semula.

pagi yang cerah hari ini, maura terlihat melangkahkan kakinya menelusuri koridor sekolah.

perempuan itu bisa merasakan semua orang memandangnya dengan tatapan aneh, tidak jarang juga maura mendengar bisikan obrolan mereka tentang dirinya.

tangan maura membuka pintu kelas, wah bener-bener semua orang ngomongin dia sekarang.

"pagiiii" sapa maura kepada ketiga temannya.

ekspresi canggung terlihat jelas dari wajah mereka. "ehh— pagi"

maura pun menaruh tas dan menduduki kursinya.

"lu mau pindah sher?" tanya maura kepada sherin—sebagai teman sebangkunya, melihat perempuan itu berdiri membawa tas.

"ah iya, gua mau tukeran sama raisa" jawab sherin.

"kenapa?" tanya maura bingung.

"ga, gapapa" jawab sherin yang kemudian pergi, menghindari pertanyaan dari maura.

ga lama raisa dateng, dia duduk di kursi sebelah maura. raisa dengan kacamata khas nya, seseorang paling kutu buku di kelas ini.

the cherry on the cakeWhere stories live. Discover now