32 | Perjamuan Atas Kemenangan

4.6K 557 61
                                    


"Kalian pasti sudah mendengarnya bahwa Marquess Alranas berhasil memenangkan perang di wilayah selatan Kota Demma demi mempertahankan wilayah kita. Tidak hanya itu, dia juga berhasil merebut salah satu kota di dekat perbatasan antara kerajaan kita dengan Kerajaan Astaville sebagai balasannya. Karena itu aku mengadakan acara perjamuan ini untuk merayakan kemenangan kita. Dan keberhasilan itu tidak lain adalah berkat kerja keras Marquess Alranas. Bersulang!"

"Ya, bersulang!"

"Bersulang!"

Orang-orang menyorakkan kemenangan. Entah dengan hati yang benar-benar senang atau sandiwara klasik. Tapi yang jelas kubu dari Duke Estio menatapnya dengan tidak senang. Sedangkan Arizon tersenyum cerah sambil berbincang-bincang dengan beberapa bangsawan lain.

"Saya benar-benar tidak mengerti mengapa raja begitu antusias terhadap segala pencapaian Marquess Alranas. Padahal raja sendiri juga berasal dari bangsawan murni. Mungkinkah dia adalah anak haram yang disembunyikan oleh raja ...," ucap seorang count yang berasal dari kubu Duke Estio.

"Itu tidak mungkin. Bawahanku sudah melakukan pengecekan terhadap latar belakangnya, tapi tidak menemukan masa lalu yang berhubungan dengan keturunan raja. Dia murni dari kasta rendahan," balas Duke Estio sambil meminum segelas wine dengan mata yang sangat tajam.

"Ah, mungkinkah karena raja ingin menjadikannya sebagai seorang menantu? Bukankah kita memiliki seorang putri?"

Mendengar hal itu, Duke Estio berpikir itu masuk akal. Akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Sebenarnya tidak ada alasan khusus mengapa raja condong kepada Arizon, akan tetapi bisa dibilang itu karena daya tarik dari seorang tokoh utama asli dari novel. Kerja keras dan sikap yang diperlihatkannya kepada raja membuat raja yakin bahwa Arizon akan sukses di masa depan.

Dalam keramaian itu, akhirnya perhatian Arizon tertuju kepada Nike yang berdiri bersandarkan tiang aula bersama Roan di sisinya. Akhirnya dia memiliki kesempatan untuk menyapanya kali ini.

"Permisi sebentar, saya ingin ke belakang," ucap Arizon memutus perbincangannya dengan bangsawan lain secara halus, dan mulai berjalan menembus keramaian ke arah Nike. "Selamat sore, Duke Sofaran."

Deg!

Mendengar sapaan dari Arizon yang terkesan tiba-tiba itu membuatnya sedikit terkejut. Lantaran dia tidak memperhatikannya dari tadi dan merasa bahwa Arizon tidak menaruh ketertarikannya kepada Nike. Nike membenahi pose berdirinya dengan benar.

"Ah, selamat sore juga, Marquess. Ada apa?" Balas Nike sambil tersenyum penuh arti. Saat ini keduanya lebih terlihat seperti dua serigala licik yang saling berhadapan satu sama lain.

"Saya hanya ingin menyapa Anda, karena sepertinya sangat jarang untuk bertemu langsung dengan Duke," balas Arizon.

'Itu karena aku sengaja menghindarimu. Aku malas jika harus tertimpa masalah runyam nantinya,' batin Nike. Akan tetapi akhirnya datang juga hari ini. Dimana dia harus menyapa dan berhadapan langsung dengannya, tokoh utama, salah satu kunci utama dari novel.

"Haha, perkataan Anda benar juga. Mungkin karena saya jarang untuk menghadiri acara perjamuan, jadinya terlihat seperti itu," balas Nike lalu meneguk minumannya untuk menghilangkan sedikit kegugupannya.

"Hahaha." Arizon ikut tertawa palsu sambil meminum winenya.

'Pembohong. Jelas-jelas kamu menghindariku. Meskipun kita tidak pernah saling bersinggungan satu sama lain dalam hal mencapai tujuan, tapi kamu selalu sengaja untuk tidak menghadiri perjamuan yang ku hadiri. Kamu mewaspadai ku di saat kita bahkan tidak saling mengenal dekat. Bukankah itu artinya kamu mengetahui sesuatu?' Batin Arizon.

"Ngomong-ngomong, saya tidak melihat adik Anda? Apakah dia tidak ikut?"

"Agies? Dia mulai masuk ke akademi sejak dua hari yang lalu. Jadi dia tidak bisa ikut perjamuan ini karena masih semester baru."

"Ah, begitu."

Setelah itu keduanya berbasa-basi dan saling mengorek satu sama lain sedikit demi sedikit. Akan tetapi keduanya sama-sama licik, jadi tidak ada yang membeberkannya melalui mulut mereka sendiri. Hanya saja untuk saat ini Arizon lebih tahu apa yang dilakukan oleh Nike, karena Nike tidak sadar adanya mata-mata dari Arizon. Walaupun tidak semua hal bisa diketahui oleh Arizon melalui mata-mata tersebut. Terkadang ada hal-hal penting dimana penjagaan dari pihak Nike juga sangat ketat. Dan Roan saat ini tengah mengawasi pembicaraan keduanya dalam diam.

***

Dua bulan sejak saat itu, nama Arizon mulai terkenal di kalangan masyarakat. Karena dia membantu rakyat biasa menyelesaikan banyak permasalahan dalam keseharian mereka. Mulai dari masalah panen, kekurangan air, pendapatan penduduk, dan lain sebagainya. Sedangkan Duke Estio sedang merasa panas lantaran fitnahnya kepada Arizon tidak berhasil.

Lalu untuk Nike, sejak perjamuan malam itu dia jadi lebih waspada terhadap Arizon. Meskipun dia tidak menunjukkan adanya tanda-tanda akan melakukan kejahatan kepada pihaknya, tetapi lebih baik sedia payung sebelum hujan. Selain itu namanya juga ikut melambung tinggi bersandingan dengan nama Arizon karena penemuan kolam air penyembuh di dalam tambang Adaes yang dikelolanya dengan baik.

Air penyembuh itu adalah obat instan yang dapat menyembuhkannya luka-luka ringan di luar tubuh dan membantu penyembuhan penyakit dalam yang parah secara berkala. Berbeda dengan obat-obat lainnya yang perlu diracik terlebih dahulu, air ini tidak perlu ditambahkan apa-apa dan bisa langsung dikonsumsi secara langsung. Air ini diproduksi oleh kediaman Sofaran secara terbatas tiap bulannya dan menjadi salah satu barang yang paling diincar di kerajaan.

Berkat kerja kerasnya selama ini dan keberhasilannya belakangan ini, Marquess Helisyan yang berpengalaman sekalipun jadi lebih sulit untuk menggoyahkannya. Mau tidak mau dia harus lebih berhati-hati menghadapi kubu Nike. Dan hal ini membuat Roan merasa puas.

***

Selembar kertas berisi berita panas yang terjadi di kerajaan terbang terbawa angin. Sampai akhirnya terinjak oleh perempuan bertudung yang sangat misterius. Dia memungutnya dan membaca apa isinya.

"Apa ini ...? Nike? Setelah sekian lama aku berusaha mengendalikan kekuatan di dalam hutan yang jauh dari benua, hal pertama yang aku dapatkan malah fakta bahwa alur ceritanya berubah? Omong kosong apalagi ini ...." Perempuan misterius itu menggertakkan giginya dan meremas kertas itu lalu membuangnya seperti sampah. "Aku akan menghancurkan kalian!"

***

Bersambung ...

Udah uppp 🥞🥞

Ayo bantu vote biar penulis seneng😠😠🌷

Sekalian komennn juga biar rameee, untuk penghibur malam mingguku yang jomblo 😷😷🤙

Become The Villain's Brother Where stories live. Discover now