29 | Pertarungan Singkat

5.3K 833 29
                                    

Orang yang tiba-tiba menyerang itu adalah utusan dari marquess. Dia masih memakai penutup mata sama seperti sebelumnya saat acara pelelangan.

Roan tersenyum kecut. Dia tahu cepat atau lambat dia akan digantikan olehnya. Tapi tidak disangka dia akan menampakkan dirinya secara terang-terangan di sini. Mungkin dia kesal karena gagal menjalankan misi pertamanya.

"Sepertinya aku benar-benar ketahuan kali ini," ucap Roan.

"Marquess sudah berencana untuk menangkapmu dalam waktu dekat dan kamu malah muncul sendiri di sini sebagai pengkhianat. Sepertinya kamu sudah siap ditangkap. Dan kelihatannya kamu juga berhasil menjadi tikus pendengar yang baik saat kami sedang membicarakan tentang budak itu. Jadi kamu berani untuk lepas dari tangan marquess sekarang."

"Seperti yang kamu pikirkan."

"Sialan!" Pria suruhan marquess bernama Zelan itu marah. Dia kemudian menatap ke arah Nike. "Tuan muda, aku tidak tahu siapa tepatnya dirimu, tapi akan lebih baik jika kamu menyerahkan kembali budak itu kepadaku. Dan aku akan pergi tanpa membuatmu terluka, juga menggantikan sebagian dari uangmu yang telah keluar."

"Apa kamu pikir aku bodoh dan akan melakukannya sesuai dengan omonganmu? Tentu saja aku tidak akan melakukannya. Menurutmu siapa juga yang ingin rugi secara cuma-cuma setelah mengeluarkan uang sebanyak itu?" balas Nike dengan tenang. Meskipun dia tahu bahwa orang itu tidak bisa diremehkan.

Zelan merasa panas karena menerima perlawanan dari Nike dan Roan. "Sepertinya tidak ada cara lain untuk berdamai, karena jalan yang lembut sudah kalian abaikan."

Zelan langsung menyerang kembali mereka dengan menghujani belati kecil. Dan entah sejak kapan dia sudah memasang kawat-kawat tajam di sekitar Nike, membuatnya jadi tidak bisa bergerak dengan bebas.

Mungkin cara penyerangan seperti ini sudah menjadi ciri khas dari bawahan marquess, termasuk Roan. Dia juga pernah menyerangnya dengan belati yang dia lemparkan ke arah kakinya dua tahun lalu. Sangat tidak teratur dan sulit dihindari oleh orang yang belum terbiasa dengan pola penyerangannya.

Tapi bagi Roan, ini sudah biasa. Hanya saja dia tidak boleh meremehkannya juga, karena dia tahu bahwa orang ini setingkat dengannya dalam aspek kekuatan maupun pemikiran.

Pipi kiri Laysen tergores kawat saat dia bergerak sedikit untuk menghindari belati yang lolos dari Roan dan Nike. Tapi luka goresan itu langsung sembuh dalam beberapa detik. Dan itulah salah satu kemampuan dari Laysen yang diincar oleh marquess. Jadi dia menyuruh Zelan untuk datang ke sini dan memenangkan pelelangan dengan harga rendah.

Roan tidak melihatnya. Karena dia fokus pada serangan Zelan. Tapi Nike melihatnya saat dia melirik ke belakang. Dia diam saja karena sudah tahu bahwa Laysen memiliki kemampuan itu. Apa yang diincarnya sama dengan apa yang diincar marquess. Meskipun yang paling utama bukanlah itu, melainkan dukungan keluarga Laysen di masa depan.

Pertarungan ini sudah terlalu lama untuk ditunggu. Jadi Nike ikut membantu dan menyingkirkan kawat-kawat pengganggu itu. Dengan teknik pedang yang diselimuti aura, kawat itu ikut terputus saat bilah pedang Nike menyentuh satu garis kawatnya.

Zelan terkejut ketika semua kawat yang dikendalikannya tiba-tiba putus dengan satu ayunan pedang. Bukan tanpa sebab, tapi karena kawat itu sudah dia perkuat dengan sihir penguatnya. Dimana tingkatan sihirnya itu juga termasuk tinggi. Dan Nike bisa memutuskannya dengan mudah.

Saat tersentak, Zelan langsung membenturkan pedang Roan ke belakang dengan kuat. Dan dia terpental mundur selangkah. Zelan melompat menjauh dengan wajah serius. Aura orang itu masuk dalam kategori kuat, dan aura berwarna ungu itu sudah dapat ditebak siapa orangnya.

'Warna aura pedangnya itu tidak asing. Dia adalah duke baru itu, tuan muda Sofaran yang awalnya ingin dijadikan kambing hitam oleh marquess,' batin Zelan.

"..."

Setelah tahu itu, Zelan cepat-cepat mundur. Dia terpaksa harus melakukannya sekadang dari pada mengacaukannya lebih jauh. Jika saja orang di belakang Roan itu bukanlah Nike, mungkin dia akan melakukannya lebih jauh. Tapi sekarang dia tidak ingin lagi melakukannya.

Zelan melepaskan kuda-kudanya dan berdiri tegak. Mengambil kembali belatinya di udara ke saku jubahnya. Ada beberapa juga yang sudah jatuh ke tanah.

"Sepertinya aku akan mundur kali ini. Tapi aku akan melaporkan semuanya kepada marquess. Dan sepertinya kamu juga tidak ingin menyembunyikan hal ini lebih jauh lagi, Roan." Zelan menyerah dengan tampang kesal dan berbalik badan.

Dia pergi dengan cepat. Meninggalkan mereka di belakang dan menyarungkan kembali pedangnya.

.
.

Tbc.

Hai gais, maaf telat up. Sedang sibuk gambar dan kuliah👁👄👁

Jangan lupa comment yak ...

Become The Villain's Brother Where stories live. Discover now