Bab 58. AKU MENCINTAIMU

95 3 0
                                    

"Apa dia adalah orang yang memang sangat mudah bekerjasama dengan orang lain ya?'

Saat mengendarai mobilnya Reiko sempat kepikiran soal sikap Reyhan

"Tidak, aku rasa dia cukup pintar. Bagaimanapun, dia meminta hak paten dan legal untuk design-ku."

Saat mobilnya masuk ke area kantor BIA, Reiko menyimpulkan begini.

"Reyhan juga adalah menantu pak lek. Kakek sangat senang sekali aku dekat dengan Pak lek. Jadi aku yakin sekali aku harus memberikan alarm pada diriku dan tidak boleh terlena dengan kebaikan Reyhan Dharma Aji, meski aku tahu dia sangat jujur dalam berbisnis."

Reiko berpikir begini saat dirinya turun dari mobil dan sudah memarkirkan kendaraannya. Dia melangkah menuju recepsionis.

"Dan aku juga harus mengingatkan Bee soal ini, karena Reyhan juga sempat menguntitku meski tak lama." Reiko berbisik saat memasuki lift.

Reiko tidak memarkir kendaraannya di basement. Dia sengaja, karena Reiko tahu masih ada orang suruhan papanya yang menguntit Brigita.

Reiko memang sempat menolak keinginan papanya untuk tetap membuat stuntman untuk Brigita. Tapi mendengar info dari orang kepercayaan papanya kalau ada seseorang yang mulai mengikuti mereka lagi, akhirnya Reiko dan Brigita sepakat setuju.

Tapi, itu tak lama, setelah seminggu, tak ada lagi yang mengganggu.

Reyhan memang tidak seribet Radit sampai tiga bulan berturut-turut mengekor.

Dia hanya memastikan saja dan setelah yakin memang Brigita tak ada hubungan di luar berlebihan dengan Reiko, Reyhan tak lagi mencoba mengikuti wanita itu meskipun dia masih curiga.

Membawanya mengenal Bee, itu artinya aku memang harus waspada. Tapi aku tidak punya pilihan lain untuk modal itu kalau tak mengajaknya masuk sebagai mitra. Dan ini yang membuat Reiko sebenarnya seperti memegang bara api.

"Oh. Tumben sekali kamu ke sini?"

Saat Reiko masuk ke dalam ruang kerja kekasihnya, wanita itu tak menyangka adanya kunjungan ini. Makanya Brigita memang kaget.

"Maaf ya aku datang dadakan, Bee. Aku juga tadi tidak menyuruh sekretarismu untuk memberitahukan," ucap Reiko dengan tangannya juga membawakan sesuatu.

"Aku tidak ulang tahun. Kenapa kamu memberikanku mawar?"

"Tadi aku mengambil mawar ini dari meja sekretarismu."

"Heh?" Jawaban yang tentu saja membuat Brigita mengerutkan dahinya

"Habis aku mau beli ke toko bunga tidak bisa. Aku khawatir ada orang yang menguntitku dan kebetulan saja aku melihat tadi di mejanya ada mawar," lagi-lagi jawaban yang membuat Brigita geleng-geleng kepala.

"Apa ada yang harus kita rayakan?" tanya Brigita menyelidik

"Anniversary kita masih empat bulan lagi, 1 Mei kan?" Brigita mengingat-ngingat hari jadi mereka karena dulu Reiko memintanya menjadi kekasih pas di hari April mop dan wanita itu sempat berpikir kalau Reiko hanya bercanda. Padahal pria itu memang tidak pernah memperhatikan celebration-nya seperti itu.

Sengaja saja dia memilih tanggal 1 Mei untuk menyatakan cintanya pada wanita yang kini dipandanginya masih tampak kebingungan.

"Ulang tahunku di bulan Juli dan ulang tahunmu di bulan September. Jadi mau merayakan apa sampai mengambil mawar di meja orang, sih?"

Brigita makin tak sabaran melihat Reiko yang hanya senyum-senyum saja.

"Ingat apa yang aku bilang? Aku akan mendapatkan modal untukmu."

Bidadari (Bab 1-200)Where stories live. Discover now