Bab 150. APEL DAN WORTEL

35 5 1
                                    

"Bee, tumben kamu jam segini turun?"

"Aku aus, sayang! Jadi aku ke sini. Tadi aku lihat di ruang kerja kamu juga kosong kok, tahunya kamu ada di sini?"

Tak biasanya Brigita nengok-nengok ke ruang kerja Reiko. Membuat pria itu bergidik.

"Oh, hmm. Ruang kerjaku kosong lah karena akunya kan memang ada di sini, akunya!" Ada senyum yang diuraikan di bibir Reiko dan dia masih bersikap tenang!

Satu hal kelebihan dari pria itu saat panik melanda dia benar-benar bisa mengatur kondisi dirinya untuk tidak diperlihatkan di hadapan lawan bicaranya.

Sama seperti yang Reiko lakukan ketika dia bertemu dengan Raditya Prayoga dan nervous.

Reiko sangat pintar sekali bersikap. Terutama saat Brigita mendekat, seperti sekarang

"Mana wanita itu?"

"Aku suruh balik ke kamarnya," jawabnya tanpa ada tekanan apapun.

"Heh?" Menanggapi jawaban santai dari Reiko tentu saja Brigita langsung mengerutkan dahinya.

"Dia tidak perlu berada di sini, Bee! Aku menyuruhnya kembali ke kamar." Reiko bicara sambil tangannya bergerak memegang dagu Brigita dan bibir yang mendekat untuk memberikan satu kecupan di sana.

"Kamu lupa aku janji buat bikinin makanan buat kamu tadi malam, hmm?"

Lagi-lagi surga sedang berpihak padanya sehingga membuat Reiko terbebas dari amukan mengerikan Brigita. Justru dia malah mendapatkan senyum termanis di bibir wanitanya.

"Oh jadi kamu di sini buat bikinin sarapan aku?"

"Iyalah!" Pria itu pun tersenyum simpul.

Lega hatinya ketika sudah menyelesaikan kalimat barusan.

"Ya udah! Selamat bekerja ya sayang! Buat yang enak ya!"

"Hmm, absolutely My Queen!" ucap Reiko sebelum pagutan bibir itu kembali terjadi karena saat ini Brigita yang memberikannya.

"Aku cuman mau ngambil minum di sini soalnya tadi malam kamu nggak bawain aku minum! hoaaam!" Brigita menguap lagi sambil berjalan menuju ke dispenser dan tentu saja membuat Reiko memaki dirinya sendiri yang melupakan air minum di kamarnya! Wanita itu hanya akan bangun untuk mengambil minum dan tidur lagi.

Hampir saja dia mendapatkan masalah besar karena air minum.

"Maaf ya Bee. soalnya tadi malam aku udah capek banget."

"Gapapa! Aku naik dulu ya, aku mau tidur lagi! Badanku masih capek banget dan nanti aku masih banyak kerjaan lagi. Bangunin aku jam tujuhan aja ya."

"Hmm, istirahat aja sana. Nanti aku bawain makanannya."

"Makasih ya sayang!" Dan setelah ucapan itu dilontarkan, Brigita pun memberikan satu kecupan di bibir Reiko lalu dia bergegas naik lagi.

Fuuuh! agak lega hati Reiko

Untung aja aku udah selesai cuci piring! Dan Untung aja aku punya alasan yang paling tepat!

Selamatlah Reiko

Sedikit saja lebih lama di dalam kamar Aida, habislah dia!

Sudah kebayang di benak Reiko bagaimana marahnya Brigita seandainya tahu.

Dia tak bisa memikirkan tentang hal ini.

"Tapi sekarang mumpung Bee tak tahu aku selesaikan saja urusanku ini secepatnya!"

Pria itu memiliki fokus yang cukup baik.

Semua pekerjaannya bisa diselesaikan dengan cepat.

"Apa menungguku terlalu lama?"

Bidadari (Bab 1-200)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin