Bab 48. SATU BULAN

61 4 0
                                    

"Kenapa kamu diam?"

Reiko tidak merespon apapun tapi matanya memandang tajam pada wanita di hadapannya

"Apa belum jelas sih kemarin aku sudah katakan padamu kalau Aurora Corporation tidak ingin bekerja sama dengan BIA. Dia hanya ingin bekerja sama denganku."

"Jadi sekarang kamu mau masing-masing?"

"Bee, Kenapa sulit sekali sih bicara denganmu?"

"AKU SULIT?" Brigita mendelik tak suka. "Siapa yang sulit Siapa yang teriak sulit? Kamu yang duluan. Harusnya kita udah menikah kalau kamu mau punya anak lebih dulu denganku. Tapi kamu menundanya. Dan seharusnya tidak ada wanita itu di sini. Tapi karena kamu yang sulit jadinya semua ini terjadi. Bahkan perusahaan kita dianggap sebagai perusahaan tidak kompeten karena kita tidak punya hubungan apapun. JADI SIAPA YANG MULAI REIKO? SIAPA? AKU YANG SULIT MENURUTMU?"

Satu kalimat terucap dari bibir Reiko entah sudah berapa banyak kalimat yang terurai dari kemarahan Brigita

"Bee, aku--"

"Ini semuanya salahmu. Ini semua karena kamu. Masalah terbesarnya itu kamu."

Sssh, Bee benar. Kalau aku sedikit saja mengubah cara berpikirku dengan membuat dirinya terpaksa diterima di keluargaku mungkin wanita itu tidak harus ada di sini. Masalah ini juga tidak harus ada karena kami adalah suami istri dan tidak masalah jika perusahaan itu tidak atas namaku. Aku pun juga tidak akan kesulitan keuangan karena pasti kalau kami sudah punya anak kakek pun tidak akan masalah memodali istriku.

Sayangnya Brigita sangat pintar sekali membolak-balik keadaan dan pikiran seseorang yang begitu mencintainya itu.

Reiko merasa sangat bersalah. Dari dalam hatinya dia merasa memang yang dikatakan oleh wanita yang mengomel itu tidak ada satupun cacatnya

"Bee-"

"Aku menginginkan proyek itu. Dan aku yakin sekali kalau kita bisa mendapatkan keuntungan besar. Aku juga ingin perusahaan itu besar. Tapi aku kesulitan dalam soal dana dan dari kemarin-kemarin kamu juga sudah meyakinkanku kalau kita bisa menggunakan dana ini. Tapi sekarang lihat? Aku harus mengorbankan semua impianku kah? Padahal mega proyek seperti yang ditawarkan oleh perusahaan Gerald Peterson tidak setiap tahun ada."

Sungguh kenyataan yang membuat kepala pria itu berdenyut

"Begini saja. Biarkan aku mencari cara supaya aku bisa mendapatkan modal untukmu setelah urusanku selesai yang ini. Setelah agreement itu."

"Kamu ingin menjanjikan sesuatu yang fatamorgana lagi untukku?"

"Bee, apa kamu lupa kemarin aku bisa mendapatkan modal itu. Aku rasa aku juga bisa mendapatkan modal untukmu."

Ragu sebenarnya Brigita. Tapi benar yang dikatakan Reiko dia sudah bisa mendapatkan modal untuk projectnya sendiri.

Benar juga yang dikatakan oleh Shandra, pria sepertinya memang harus dipaksa. Kalau tidak aku tidak akan pernah mendapatkan modal itu, bisik dalam hati Brigita yang memang sengaja memicu kemarahan ini dan masalah ini dibahas lagi karena memang dia ingin Reiko mencarikan dana untuknya.

Project yang diinginkannya akan secara resmi dibuka tiga bulan lagi. Dia harus melakukan preparation untuk ini.

Tentu saja Brigita tidak mau sampai kalah dalam tender yang memang sudah diincarnya

Persetan lah dengan hubunganku nanti dengannya. Yang penting sekarang aku harus buat dulu rencana ini berhasil. Syukur syukur aku bisa dekat dengan Gerald Peterson. Aku rasa dari segi wajah dan penampilanku juga bentuk tubuhku tidak akan ada pria yang menolakku.

Bidadari (Bab 1-200)Onde histórias criam vida. Descubra agora