PROLOG

129 10 3
                                    

*SINOPSIS*

" Bagaimana bisa kamu mengejarnya dengan mencari kesempurnaan, kamu ga lihat aku yang berusaha menjadi sempurna untuk kamu." Ucap Shezi dengan derai air matanya. Sementara Nolan hanya bisa menunduk dengan wanita dibelakangnya.

"Aku kurang apa buat kamu kurang cantik kurang kaya apa kurang pinter. Aku mencoba buat slalu ada buat kamu Lan aku kira kita akan sempurna kalo kita bersama." Lanjut Shezi dengan memukul Nolan. Namun Nolan masih tetap diam.

"Seenggak sempurna itu ya Lan sampek lo setega ini sama gue." Ucap Shezi lalu menghapus air matanya.

"Kita sampai sini Lan lo bohong soal senja."

"Seindah dan senyaman apapun senja, senja tetaplah senja yang akan kelam ditelan malam tapi ini bukan tentang senja."

"Gue cuman mau bilang untuk yang terakhir kalinya Lan orang yang mau jadi ketiga antara kita berdua lebih jauh tidak sempurna dari pada aku." Ucap Shezi lalu berjalan menjauh

"MAAFIN GUE ZI GUE MINTA MAAF." Teriak Nolan. Shezi mendengarnya terus berjalan dan menggelengkan kepala tanpa menoleh.

"Sebesar apapun cintaku kalo bukan aku yang kamu mau aku tetap kalah." Batin Shezi dengan air mata yang terus mengalir lalu berlari.

*SINOPSIS OFF

*************************************

Di sebuah kamar ada seorang wanita yang sedang bersiap siap mengoleskan make up. Wanita itu bangkit dari kursi lalu menyemprotkan parfum.

Dia merapihkan pakaiannya lalu mengambil tas dan memakainya. Dia keluar kamarnya dan turun untuk sarapan.

Dia adalah Shezi Alisia seorang perempuan yang baru saja lulus dari SMA. Dia akan pergi melamar kerja. Setelah selesai makan dia memakai sepatu lalu berjalan menuju halte. Sebetulnya ada mobil dan motor juga yang bisa dia pakai tapi dia memilih untuk naik bus saja. Dia malas naik montor kalo naik mobil dia ga enak masak ngelamar pekerjaan pakai mobil.

*SHEZI POV

Hay aku Shezi aku hidup dikeluarga yang berkecukupan atau bisa dibilang lebih dari cukup. Aku masih kuliah dan sekarang aku sedang mencari pekerjaan. Bukan karena aku ga punya uang buat hidup. Tapi buat menyibukan diri dari kesunyian. Meski aku tak menyukai keramaian aku juga perlu kesibukan. Aku tak menyukai bertemu orang baru tapi aku bisa berteman dengan orang baru. Aku tinggal sendiri dirumah yang begitu besarnya. Ya ga sendiri banget sih kadang kakak gue datang kok buat menginap namun hanya beberapa hari saja dan itu pun jarang ada juga bibi yang datang pagi dan sore hari pulang ada tukang kebun juga kadang. Kalo kalian tanya dimana orang tua ku?. Mereka meninggalkanku mereka ga lupa punya aku tapi mereka lupa aku masih butuh mereka. Mereka hanya tau aku butuh uang tapi mereka tidak tau aku kesepian. Aku paling malas kalo ditanyain soal orang tua tapi ada pertanyaan yang lebih memalaskan untuk dijawab. Aku paling benci pertanyaan kamu mau ikut mama atau papa?. Dan itu semua berakhir dengan aku yang sendirian dan kesepian. Aku suka makanan pedas dan asin kalo minuman aku suka yang asam manis. Aku tidak begitu suka dengan makanan manis tapi aku suka yang namanya coklat. Oh ya aku suka pantai aku juga suka senja. Senja mampu membuat aku melamun senja juga mampu membuatku meneteskan air mata senja juga membuat nyaman. Senja memang seindah itu.

*AUTHOR POV

Disisi lain ada seorang pria yang sedang membuat coffee untuk customernya. Pria itu bekerja sebagai waiters dicoffee shop. Dia membuat coffee dengan telaten dan sesuai keinginan customernya. Saat sudah jadi dia memberikan ke customernya dangan memberikan senyuman. Pria itu adalah Nolan Jazel. Dia merupakan waiters kesangan pelanggan dan teman temannya karena sikap ramahnya. Dia juga baik anaknya dia juga kepercaan bosnya.

*NOLAN POV

Gue Nolan gue cukup tampan untuk dilihat dan nyaman untuk dipandang. Gue itu anaknya sedikit cerewet dan friendly. Gue lumayan extrovert. Gue tinggal sendiri dirumah yang cukup sederhana. Gue udah ga punya orang tua udah pada Almarhum kalo kata anak jaman sekarang udah jadi ubi atau kentang. Gue anak tunggal ga punya sodara. Gue kerja untuk menunjang kuliah dan kehidupan gue karna gue sadar gue butuh uang. Gue suka bertemu orang baru gue suka berteman. Suka nongkrong dengan temen temen. Bertemu orang yang seru itu kayak kalo lo cape energi lo langsung keisi lagi. Temen gue banyak ga cowo ga cewe. Tapi gue belum punya cewek. Gue kalo dirumah itu kadang suka dibantu bersihin rumah sama nenek gue dan makan pun gue suka kerumah nenek gue. Gue cukup dengan nenek dari ibu gue. Dia juga pernah menawarin buat kuliahin gue katanya mau jual sawah. Dia begitu sayang sama gue. Gue nolak buat dikuliahin masak iya jual sawah mending gue kerja sambil kuliah yakan nyatanya udah jalan dua semester. Gue suka makanan asin ga terlalu pedes gue suka minuman pahit atau manis gue ga begitu suka minuman asam. Gue suka makanan penutup gue suka kue tapi ga suka coklat. Gue juga suka gunung dan senja. Melihat senja diatas gunung itu sangat indah mambu membuat ku tersenyum

*AUTHOR POV

Shezi menaiki bus dia duduk dengan membawa amplop coklat berisi berkas lamaran. Dia memandangi jendela melihat kendaraan berlalu lalang dia hanya diam sampai dia sampai ditujuan. Dia turun dari bus lalu berjalan menuju coffe shop yang iya tuju untuk melamar. Dia sampai didepan pintu coffe shop itu lalu dia masuk lalu menuju arah kasir lalu bertanya.

"Maaf apa disini masih membuka lowongan pekerjaan." Tanya Shezi

"Oh iya masih ada sebentarnya." Ucap sang kasir lalu berbicara ke seorang laki laki yang sedang membuat coffee. Kasir itu kembali setelah berbicara sama laki laki itu.

"Bisa ditunggu ya kak disebelah sana." Ucap kasir menujukan kursi kosong.

"Iya saya permisi." Ucapku tersenyum lalu pergi.

Nolan sedang membuat coffe tiba tiba disamperin temannya katanya mau melamar. Dia menyuruh untuk menunggu saja sebentar dia mau menyelesaikan coffenya dulu. Setelah dia selesai dia menuju kasir bertanya dimana orang itu. Ternyata ada dikursi paling pojok jekat jendela. Ia berjalan kearah wanita itu yang sedang memandangi luar. Sesampainya di depan meja itu dia lalu duduk didepan wanita itu. Wanita itu ternyata masih saja melamun tak menyadari hadirnya.

"Gue lihat lihat ni kayak orang kaya ya." Ucapnya dalam hati melihat Shezi.

"ekhm" Dehem Nolan dan Shezi yang mendengarnya langsung tersadar lalu menoleh.

"Emm maaf." Ucapnya lembut

" Iya gapapa. Jadi kamu mau ngelamar disini." Ucap Nolan sambil senyum.

"Iya saya mau ngelamar disini." Jawab Shezi sambil senyum

"Boleh saya minta berkas persyaratannya." Tanya Nolan

"Oh iya ini." Jawa Shezi. Nolan mengambil berkas lamaran itu.

"Sebelumnya apa sudah punya pengalaman." Tanya Nolan

"Belum saya belum punya pengalaman apapun sebelumnya." Balas Shezi

"Kesibukan sekarang apa." Tanya Nolan

"Saya sedang kuliah." Jawab Shezi

"Oh ya saya juga sedang kuliah kamu jurasan apa." Tanya Nolan

"Saya jurusan menejemen." Jawab Shezi sambil senyum lalu diangguki Nolan

"Kalo saya kuliah jurusan akutansi." Jawab Nolan diangguki Shezi

"Oke nanti biar saya serahkan ke pemilik coffee shopnya. Nanti kelanjutannya kita hubungi lewat email atau nomor wa." Ucap Nolan sambil senyum dan diangguki Shezi

"Kalo gitu saya pergi dulu." Balas Shezi senyum lalu pergi.

-BERJALAN MENGIKUTI ARAH TANPA MEMILIKI TUJUAN, MENGALIR SEPERTI AIR-

Senja Yang KelamWhere stories live. Discover now