Bab 15. BYAKTA1991

Zacznij od początku
                                    

Ini membuat Reiko jadi semakin penasaran dan bukankah segala hal yang membuat penasaran seorang pria adalah segala hal yang membuatnya tertarik pada objek yang belum bisa dipecahkannya itu?

Mungkin ada yang hang dengan otaknya kah karena penyakitnya?

Tak tahulah. Tapi Reiko tak peduli karena

Lebih baik aku cepat-cepat selesaikan urusanku di sini dan kembali ke kamarku sebelum aku harus kembali menenangkan Bee yang masih cemburu buta. Itu melelahkan dan aku sudah mengantuk berat.

Sekarang Reiko cukup lama di luar dan ini bisa membuat seseorang di kamarnya mengomel.

"Ah, sudahlah, kamu pilih saja apa yang kamu mau. Tapi sebentar aku isi dulu balance-nya, singkirkan tanganmu."

Aida pun menuruti apa yang diperintahkan pria itu.

Reiko mulai menggulir layar untuk top up balance.

"Nanti kamu belanja aja sendiri apa yang kamu rasa butuh dibeli."

"Boleh beli storage box juga gak?"

"Buat apa?" Reiko melirik pada Aida.

"Buat partisi di dalam kulkas supaya buah dan makanan yang dibeli nggak tercampur, kayak cabe sama apel kan nggak mungkin ditaruh barengan dan jadi lebih rapih, makanannya ga di simpen di dalam plastik, jadi bau."

"Oh, ya udah."

Reiko memang cukup rapi tapi dia bukan orang yang sering makan di rumah. Kadang belanja hanya secukupnya saja ataupun yang paling banyak belanja bulanan buah, susu, keju. Ada beras seringnya untuk buat nasi goreng. Makanya dia punya banyak bumbu nasi goreng instan, ayam, sosis, telur, udang, biasanya untuk campuran nasi goreng. Tapi kebetulan malam ini hanya tersisa ayam fillet.

Reiko tidak pakai partisi macam-macam. Makanya dia setuju saja dengan yang dikatakan oleh Aida. Dan dia tidak punya waktu untuk berpikir banyak. Kemarahan Brigita bisa menjadi masalah besar untuknya.

Karena itu

"Ini sudah ada balance-nya jadi kamu boleh belanja apapun kebutuhan di dapur ini. Dan aku bakalan banyak bekerja di luar, kadang juga nggak pulang karena aku harus keluar kota atau ke luar negeri ngurus bisnisku. Jadi, kalau kamu malas masak siang hari, mau beli makanan online juga beli aja pakai balance di sini."

Reiko bicara sambil menunjuk ke layar tanpa menatap Aida

"Yakin diisi sebanyak itu? Nggak takut uangnya aku curi?"

"Mana bisa kamu cari uang di sini." Sebuah pertanyaan bodoh yang membuat Reiko kembali tersenyum dan geleng-geleng kepala tanpa menatap Aida juga.

"Ya kan kalau uangnya banyak kayak gitu, lima puluh juta diisinya, aku bisa jajan macam-macam. Nanti habis uangnya buat jajan aku loh."

"Beli aja kalau kamu mau jadi gendut kayak bola."

Jawaban yang membuat Aida mengerucutkan bibirnya. Siapa juga wanita yang mau gendut seperti bola?

"Sudah lakukan sendiri ya." Reiko sudah makin buru-buru ingin kembali ke dalam kamar

Tapi dia ingat sesuatu

"Kenapa lagi Pak?"

"Kalau pulsamu abis, kamu bisa isi pakai balance ini juga dan password wifi di sini Byakta1991."

"Ok."

Aida pikir selesai dan pria itu akan pergi.

Tapi

"Kenapa masih di sini Pak?"

"Kamu ga catet dulu?"

"Inget kok. Byakta1991. Ejaannya: Bravo - Yoyo - Acar - Kata - Tempe - Abon - 1991 sama kaya PIN tablet ini, ulang tahun bapak, satu--"

"Udah, udah, ga usah dilanjut." pegel sendiri Reiko mendengarnya. Dia segera balik badan menuju ke arah tangga.

Tapi

"Kok balik lagi Pak?"

"Ada yang lupa, tadi mau ambil air minum."

"Oh." Aida pun paham selain menaruh piring memang Reiko seharusnya memang memiliki keinginan lain masuk dapur itu. Toh tadi dia ke kamarnya cuma bawa piring tanpa air.

Aida pun tak peduli dan lebih asik mengulik mainan barunya di tablet itu. Belanja online yang tak pernah dilakukannya saat dulu di kampung.

Dirinya sangat antusias mengulik menu belanja, meski belum tahu mau beli apa.

"Nanti kamu pakai salep yang ada di dalem sini ya."

Tapi Reiko bukan hanya mengambil air dalam pitcher dan gelas. Dia juga membuka satu kabinet dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya yang membuat Aida menengok ke arah tempatnya menaruh sebuah kotak

"Itu kotak P3K?" tanya Aida disaat Reiko meliriknya dan mengangguk pelan

"Hmmm. Pipimu sebelah kiri lebam. Ada salep di sana untuk anti lebam."

(bersambung)

baca cepat: karyakarsa 

Bidadari (Bab 1-200)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz