15. On Your Lap

98 18 1
                                    

Syuting dijeda temporer

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Syuting dijeda temporer. Perkara stalker yang terus berhasil menembus keamanan dan melukai para gadis, dihadapi dengan serius. Nama Yeji dan Yeonjun tercoret dari daftar nama curiga sebab kejadian berlangsung ketika mereka tak ada.

Hyeonji memeluk Yeji pagi itu. Menyesal sempat mencurigainya atas dugaan sesat tak berdasar. Para kru sibuk berhilir mudik, merazia seluruh barang bawaan, menelusuri sedetil-detilnya, petunjuk yang mampu menjelaskan dalang dibalik ini semua.

"Maafkan aku, Eonni. Aku terlalu takut dan paranoid, bahkan menuduh yang tidak-tidak padamu." Yeji melabuh elus-elus pengertian, bersedekap penuh kasih dengan Hyeonji yang menangis didera sesal. "Aku mengerti, Hyeonji-ah. Aku mengertimu."

Hyeonji menengadah. "Tapi apakah aku menyakiti hati Eonni? Matamu bengkak seperti habis semalaman menangis."

Glek! Yeji menegup susah payah. Hampir seperti disambar petir yang terlalu tiba-tiba. Ia menjawab gelagapan, "Bukan! Tentu saja tidak! Aku ... aku hanya sedang rindu Ibu ..." Yeji tertawa-tawa palsu, menutupi buruk kemampuan bohongnya.

Pintu ruang keluarga mansion terbuka. Yeonjun menyembulkan kepala duluan, menyisir keadaan. Ia menelan ludah ketika matanya menemui Yeji yang terlebih dahulu buang wajahnya.

"Ah, Yeonjun oppa! Masuk saja." Hyeonji yang pertama mencairkan situasi canggung itu. Yeonjun memasang tampang riang miliknya seperti biasa dan bertanya basa-basi, "Hyeonji-ah sudah lebih baik, belum?"

"Sudah!" Hyeonji menimpali sama riang. Tapi kemudian mengutarakan kalimat ini, "Loh, mata Yeonjun oppa juga bengkak? Oppa menangis karena rindu Ibu juga?"

Choi Yeonjun juga menangis?

"A ... apa?"

"Itu ... mata Yeji eonni bengkak katanya karena rindu Ibu."

"Oh ..." Yeonjun berdiri bak porselen, kaku dan begitu beku. "Aku ... aku rindu Ayahku, kalau begitu."

Hyeonji menatap Yeji dan Yeonjun bolak-balik, terheran-heran dibuatnya. "Kompak ya kalian sampai menangis hingga matanya bonyok begitu."

Wajah Yeji merah padam, berharap dirinya hilang dari permukaan saja, bersatu dengan buih-buih ombak dan musnah bersama lautan.

Yeonjun hanya tertawa kikuk lalu menyampaikan maksud kedatangannya, "Mau menyampaikan pesan PD-nim. Katanya bersiap untuk mulai syuting malam jam lima sore."

Mereka mengangguk, lalu bersiap-siap melakukan syuting kembali.










♥︎









♥︎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
VarietYou (VU)Where stories live. Discover now