Cukup lama Pija dengan pikirannya. "Sayang," saat usapan lembut di terimanya pada bahunya, Pija sempat kaget. Tapi, saat menengok ke samping dan mendapatin Abang Al yang melakukan itu. Legah yang di rasa Pija. Senyumnya terbit dengan sendirinya.

"Hm." Ara berdehem agar pasangan suami istri itu yang saling menatap cinta satu sama lain, melihatnya. "Bunda! Serasa dunia milik berdua. Ini mah namanya. Ara harus ngontrak di mana " Teriak Ara dengan menghentak-hentakan kakinya meninggalkan pasangan yang sedang di mabuk asmara itu. Bunda memang beberapa menit lalu berlalu ke dapur. Meninggalkan Ara yang cosplay menjadi obat nyamuk Abang Al dan Pija. "Ishh nyebelin."

"Ara! Suaranya." Tegur Bunda. Sedangkan Abang Al tertawa dan Pija sedikit meringis tidak enak melihat pungung Ara yang sudah berlalu.

"Cantik banget." Puji Bang Al lalu mencium pipi Pija secara tiba-tiba.

"Abang." Al juga mendapat teguran setelahnya. Tentunya karena Pija kaget ciuman tiba-tiba itu. "Nyosor terus."

"Gimana ngga nyosor? Kalo di depan Abang ada bidadari." Pujian dan gombalan keluar begitu lancar dari mulut Al.

Pija memutar bola matanya secara malas-malasan. Lantaram pujian dan gombalan itu sudah sering di dengarnya. "Dasar buaya." Ejek Pija dengan suara pelan.

"Abang buaya?" Pija sedikit tidak suka saat Abang Al seperti ini. Maka, Pija berdiri sambil membawa laptopnya meninggalkan Abang Al yang ngambek, yang mendramatisi kalimat ejeknya. "Sayang." Pija seakan tidak tahu, harus di simpan di mana wajahnya saat kelakuan Al yang kekanakan muncul. Ayah, Bunda dan Ara pasti menertawakannya. Pija ingin menghilang saat ini juga. Saat tangan Al tiba-tiba menahan langkahnya. "Ko tadi bilang gitu."

Pija harusnya sudah tahu, kalo ujung dari ejekan yang di ucapkan. Seperti, bumerang buatnya. Karena rengekan demi rengekan Pija dengar sesudahnya.
"Yang." Membiarkan rengekan itu dan melangkah sedikit demi-sedikit untuk naik ke kamar adalah pilihan yang di pilih Pija. Pija tidak ingin menanggapin apapun yang Al lakukan. Karena Pija tidak ingin menjadi pusat perhatian dan   mengeluarkan sisi yang tidak pernah di lihat orang lain dalam keadaan di luar kamar. Yaitu marah ke Bang Al.

"Ja, bayi besar lo napa dah?" Pertanyaan Ara membuat Pija berhenti melangkah. Pija memgedipkan bahunya sedangkan Ara tertawa. "Eh, Ra gue spill lo di ig." Lanjut Ara sambil menghentikan main ponselnya dan fokus melihat Pija dan Abang Al yang berdiri di anak tangga pertama dan hendak naik.

"Ngga usah macem-macem Ra."

"Siapa juga yang macam-macam sih Bang. Lagian Ara cuman kasih tahu. Yah, kalo ngga mau yah udah. Ara ngga spill ko."

"Spill aja Ra." Dengan entengnya Pija menyetujui itu. Lalu berdiri di samping Bang Al dan mengenggam tangan Al. Menyimpan laptopnya, mengambil masker yang terletak di meja bar sudut dan memakainya. Lalu, berpose. "Cepat, foto kami Ra."

Ara sendiri sedikit heran mendengar permintaan Pija yang tiba-tiba. Tanpa kata tapi, Ara mengambil ponselnya lalu memfoto Pija dan Bang Al sesuai permintaan. "Tiga, dua, satu." Aba-aba peringatan Ara lakukan sebelum menurutin perintah Pija. "Cute banget kalian!" Ara takjub, sangat takjub melihat foto yang di hasilkannya. Pemandangan yang membuat iri bagi Ara.

"Sini gue lihat." Pija melihat fotonya, saat Ara memberikan hpnya dan membenarkan apa yang Ara bilang. Memotong fotonya hingga hanya bagian segini tersisa.

(Sumber gambar, Pinterest)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Sumber gambar, Pinterest)

"Sekarang lo bisa spill atau apalah gue ngga peduli, upload pun ngga masalah." Ucap Pija dengan keyakinan penuh. Membiarkan statusnya diketahui banyak orang.

"Lo beneran?" Tanya Ara.

Pija mengangguk dan Al yang berada di sampingnya tersenyum lebar. Melihat dan menyaksikan bagaimana sang istri yang begitu berani untuk memberitahu dunia bawa mereka adalah sepasang suami istri. Ada banyak yang di syukurin Al saat ini salah satunya bagaimana Pija mulai menerimanya.
"Ini terserah gue kan, Ja?" Tanya Ara. Memastikan bagaimana Pija menyerahkan fotonya di tangannya. Pija mengangguk.

Senyum bangga Ara tampilkan. Bagaimana otak cantiknya sudah berpikir ini dan itu mengenai foto Pija dan Bang Al yang akan di postingnya di instagramnya.

****

Sulbar, 12 November 2023

Sebelumnya maaf karena lambat update. Ini semua karena kesibukan dunia nyata. (Saya bekerja + bantu ibu dan kakak untuk pesanan katering.) Jadi waktu istirahat sedikit itu, saya gunakan untuk menulis tapi, ketiduran dan tulisannya ngga jadi-jadi wkwk. Padahal  ide lagi banyak-banyaknya.

Jadi, sekalih lagi maaf yah. Tapi, Insya Allah cerita ini akan sampai tamat ko. Kepala ku terlalu berisik kalo, tidak di tuangkan disini.

Selamat membaca🥰

*Apa arti spill? Dalam bahasa gaul, spill berarti mengajak atau meminta seseorang untuk membongkar suatu rahasia yang dapat menjadi bahan perbincangan. Misalnya dalam kalimat "Spill dong," berarti seseorang memintamu untuk memberikan suatu informasi. (Sumber, internet)

Sahabat ko gitu! 21+Where stories live. Discover now