Epilog

1K 92 24
                                    

Selow aja yak bacanya.

_______________________________

Lelaki berseragam lengkap itu kini menuruni mobilnya, disusul oleh sang teman yang ikut turun dari pintu depan penumpang.

Setelah merapihkan kembali penampilannya, keduanya pergi mengikuti para kepolisian lainnya yang sudah siap untuk memberi penghormatan terakhir pada salah satu rekannya.

Di atas gundukan tanah yang masih basah bertabur bunga, terhias rapih bingkai foto lelaki yang telah menjadi rekan, teman sekaligus keluarga untuk mereka.

Park Sunghoon, kini sudah beristirahat, tinggalkan duka dan kenangan pada setiap orang di sana.

Tak terkecuali dengan Heeseung, yang pasti merasa sangat kehilangan setelah rekan kerja sekaligus sahabat baik yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Jelas Heeseung tak mau menyalahkan siapapun dan apapun untuk itu, ini semua adalah pilihan sahabatnya sendiri.

Sesak dirasa mengingat kembali bahwa lelaki Park itu sangat menyayangi pekerjaannya, masih teringat jelas jawaban yang ia berikan saat Heeseung iseng bertanya padanya.

"Kenapa lu mau banget jadi polisi?"

Mendengar itu Sunghoon langsung menatap Heeseung dengan yakin sambil tersenyum.

"Apa salahnya nolong orang? Gua mau jadi seseorang yang setiap saatnya itu menolong."

Senyum kecil tercipta di wajah tampannya, Heeseung terkekeh kecil setelah mengingat itu, kini sambil ia pandangi tempat peristirahatan terakhir sahabatnya.

"Makasih udah jadi seorang pahlawan." Monolognya.

Ya, kini Sunghoon telah berhasil, ia berhasil menjadi seorang yang akan berkorban demi orang lain meski nyawanya yang menjadi taruhannya.

Ia angkat tangannya lalu ia letakan ujung jemarinya di dekat alis, memberi hormat pada sang sahabat.

"Selamat beristirahat, Hoon."

Waktu kini terus berjalan, semua masalah yang mengancam rasanya sudah hirap, tersisa haru hari biasa yang dijalani sebagaimana seharusnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu kini terus berjalan, semua masalah yang mengancam rasanya sudah hirap, tersisa haru hari biasa yang dijalani sebagaimana seharusnya.

Waktu berlibur Jungwon juga telah berakhir, yang sebenarnya seminggu lalu. Karena kakaknya yang masih mengurus satu-dua hal membuat kepulangannya ke rumah tertunda, itu juga atas permintaan Heeseung yang hanya akan memperbolehkan Jungwon pulang kalau ia yang mengantar.

Paling tidak hingga ke stasiun dan memastikan adik kesayangannya itu menaiki kereta dengan selamat.

"Pokoknya diperhatiin lokasi lu, jangan sampe salah turun."

"Jangan ketiduran juga, nanti kelewat."

"Iya, bang..."

Ni-ki sedari tadi menyimak percakapan antara kakak beradik itu, sesekali terkekeh saat Jungwon yang mengomel karena Heeseung menasehatinya seperti anak kecil.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SPY | HeeKi • Enhypen[✓]Where stories live. Discover now