09

1.3K 212 26
                                    

Brukk

Seorang anak laki-laki terjatuh ke atas dingin nya lantai akibat dorongan keras dari seorang pria yang lebih tua dari nya dengan ekspresi marahnya yang dia tunjukan pada si anak laki-laki itu

"Lagi dan lagi, Riki!"

Brak

Pria itu melempar sebuah tas yang berukuran lumayan besar yang berhasil mengenai sisi tubuh anak itu membuatnya meringis kecil, namun pria itu malah mendecih dibuatnya

"Lu ngulangin kesalahan yang sama lagi! Ga bisa apa lu ngelakuin sesuatu yang bener?"

Ni-ki hanya diam tertunduk menatap kosong lantai yang dingin, mendengar amarah pria di depannya. Sudah biasa baginya selalu mendapat perlakuan kasar dan makian dari orang di depannya, meski hanya untuk kesalahan kecil baginya

Kadang Ni-ki berfikir siapa mereka berani memarahinya, dia bahkan tak mengenalnya tapi dia harus mengikuti semua perintah orang-orang tak berhati seperti mereka

Dasar ingatan sialan, mengapa dia tak bisa mengingat semuanya, mengapa dirinya malah terlihat seperti orang bodoh yang tak tau apa-apa, terasa terjebak dalam sebuah masa yang menyiksa

"Apa lu ga bisa jadi kaya Nicholas? Kenapa lu ga bisa belajar dari dia?!"

Ah ini, rasanya sangat muak selalu di bandingkan dengan nya

Rahang Ni-ki mengeras mendengar nama itu di sebutkan, dia tak suka jika harus di bandingkan apa lagi dengan Nicholas, mengapa mereka tak pernah meliriknya hanya untuk melihat betapa kerasnya Ni-ki berusaha

"Berlatih sampe gua liat lu bisa sehebat Nicholas, Riki!"

Kalimat terakhir pria itu sebelum pergi meninggalkan Ni-ki yang masih terdiam, keluar dari ruangan itu membiarkan pintunya terbuka sampai dia lenyap di balik dinding. Tak lama seorang lelaki yang berumur tak jauh dari Ni-ki muncul dengan wajah datarnya

Ni-ki yang melihatnya mendengus, mendengar namanya di sebut saja sudah membuat Ni-ki jengkel, sekarang dia harus berbicara padanya

Lelaki itu berjalan mendekat memberi uluran tangan berniat membantu Ni-ki berdiri, "Ayo bangun" ajaknya tapi Ni-ki tak meresponnya membuatnya menghela nafas

"Gapapa, jangan pikirin kata mereka, lu udah ngelakuin semua dengan baik" Katanya berniat menenangkan

Ni-ki berdecih mendengar itu, tangannya meraih tas yang tergeletak di dekatnya kemudian bangkit dan pergi meninggalkan tempat itu dengan Nicholas yang masih terdiam di dalamnya

.

Dorr

Satu sasaran lainnya berhasil dibuat terjatuh oleh peluru dari tembakan yang berada di tangan lelaki berdarah jepang itu

"Itu bagus, Ki!"

Kata seorang lelaki berwajah ceria dengan sedikit berteriak, memberi semangat pada Ni-ki yang sedang berlatih menembak, mengacungkan kedua ibu jari tangannya ke samping wajahnya

Mereka berdua sedang berada di hutan dimana itu adalah tempat berlatih mereka biasanya, sangat jauh di dalam hutan agar tak ada yang bisa mengetahuinya

Setelah Ni-ki melepaskan pelurunya untuk yang ketiga kalinya, helaan pelan keluar dari mulutnya, dia menurunkan tembakan di tangannya kemudian berjalan ke dekat lelaki tadi yang sedang duduk di atas sebuah kayu pohon tumbang

"Ya, tapi itu ga cukup buat mereka, kak Hanbin" Balas Ni-ki datar

Mendengar itu Hanbin tersenyum kecil padanya, lengannya dengan sengaja menyenggol pelan lengan Ni-ki membuat sang empunya menatap padanya

SPY | HeeKi • Enhypen[✓]Where stories live. Discover now