18

997 127 28
                                    

Setelah saling bertukar kabar, ketiga insan itu bersama duduk di sekeliling bangsal yang ditempati Jay, mengobrol ringan setelah lama tak bertemu.

"Maaf karena gua ga bisa bantuin dari awal." Jake mengalihkan pandangannya kearah lantai kosong nampak menyesal.

Sunghoon menggeleng tdak setuju atas kalimat temannya itu, "Lu dateng aja udah cukup ngebantu."

Pemuda Aussie itu menggeleng kecil sambil tersenyum, paham sudah dengan sifat temannya. Mata Jake menoleh menatap Ni-ki yang sedari tadi diam tanpa niat ikut mengeluarkan suara, kemudian tersenyum.

"Nishimura Riki, bukan?" Tebaknya masih dengan senyuman yang awet terpasang di wajahnya.

Ni-ki bergumam ragu mengiyakan, memandangnya bingung kearahnya, melihat lelaki Aussie itu menjentikkan jarinya setelah benar menebak.

"Ah, lu lebih keren pas diliat secara langsung!" Tambahnya dengan ekspresi excited.

"Buronan 4 bulan terakhir, kan?" Lanjutnya membuat Ni-ki menaikkan alisnya.

"Jake, gua bisa jamin–"

"Gua tau." Jake memotong kalimat Heedeung dengan santai, menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

Ekspresi ketiganya terlihat ragu, apalagi Sunghoon yang hah hoh sedari tadi. Ni-ki memandang lelaki yang baru dia temui beberapa saat lalu dengan waspada.

"Sekali liat juga, dari penampilannya aja udah ga meyakinkan kalo dia yang ngelakuin hal kaya gitu." Ucapnya menjawab pertanyaan di benak ketiganya.

Setelah mendengar itu, Sunghoon dan Heeseung saling tatap, seakan saling melempar kata bener sih. Keduanya juga tak protes karena tau bagaimana cara Jake yang selalu tepat dalam menebak.

Jake dulu adalah salah satu agen kepolisian terbaik bersama Heeseung, bahkan kemampuannya melebihi lelaki Lee itu. Tak heran seberapa dekat Jake, Sunghoon, Heeseung dan Jay, mereka sudah berteman bahkan sebelum masuk kepolisian.

Tapi Jake harus merelakan kecintaannya terhadap pekerjaannya dengan keluar dari kepolisian karena tak bisa mengelak lagi dari sang Ayah yang menyuruhnya untuk menjadi pewaris perusahaan.

Kalau Jay yang bergabung dengan kepolisian untuk lari dari jabatan yang akan dia dapat di perusahaan orangtuanya, Jake juga, hanya nasibnya tak sebaik Jay.

"Gua baru tau kalo lu yang ditugasin buat nyelesain kasus dia, bang!" Ucapnya semangat pada Heeseung.

Ya sebenarnya memang awalnya menjadi tugas Sunghoon, tapi karena pemaksaan oknum LHS yang bikin masalahnya juga dipegang Heeseung juga.

Lelaki Lee itu hanya tersenyum sambil mengusap tengkuknya kikuk.

Detik berikutnya semua terdiam karena suara nada dering telepon yang berbunyi diantasa mereka. Terlihat Jake yang merogoh sakunya dan mengeluarkan benda pipih yang menjadi penghasil bunyi tadi.

Dilihat sebentar layar itu, setelah membaca nama si pemanggil bukannya menjawab, Jake malah membiarkan ponselnya begitu saja.

"My dad is calling, sebelum gua balik ayo gua beliin sarapan dulu, gua tau kalian belum sarapan." Ucapnya dengan senyum yang tak luntur sedari tadi.

Lelaki blasteran itu bangkit dari duduknya sambil memasukan ponselnya ke saku, disusul Sunghoon yang ikut berdiri.

Namun melihat dua orang lainnya tidak bergerak membuat Jake terhenti, lalu menatap mereka bingung, "Kenapa?" Tanyanya.

"Gua bakal nunggu Park." Ucapnya tanpa menoleh.

Heeseung melirik Ni-ki sebentar lalu mengangguk singkat, "Gua juga. Titip ke Sunghoon aja."

SPY | HeeKi • Enhypen[✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora