haruskah aku menyerah?

993 18 0
                                    

"uhuk uhuk uhuk uhuk, uhuk uhuk,"

"Ustadzah Kia sakit ,ya Allah,bibi bawa ke dokter ya."

"Tidak usah bi,saya hanya kurang enak badan,nanti juga sembuh sendiri."

"Tapi ustadzah nanti malah tambah parah."

"Saya hanya perlu istirahat."

"Bibi buatkan wedang jahe ya."

Wanita setengah paruh baya itu segera pergi ke dapur

Semakin kesini suaminya semakin tidak peduli padanya,sekitar lima tahun terakhir ini suaminya lebih banyak waktu bersama Inayah, sedangkan dengannya hanya seperlunya,ia tahu Inayah lebih butuh,tapi ustadzah Kia juga masih istrinya, haruskah ia merelakan suaminya berpaling darinya?
Bukankah sarat poligami adalah berlaku adil? Tapi kenapa ustadz Alfian tidak bisa adil pada kedua istrinya, harusnya ustadz Alfian bisa menyisihkan sebagian waktunya untuk bersama istri pertamanya
Dalam satu bulan suaminya akan datang sekali ,hanya sekali.

Ustadzah Kia bisa merasakan suaminya itu sepertinya sudah tidak mencintainya,jelas suaminya akan lebih mencintai Inayah karena Inayah sudah memberinya lima buah hati.

Terkadang kita berusaha untuk membahagiakan orang lain,tapi kita sendiri masih belum bahagia,itulah yang terjadi pada ustadzah Kia

Mulut berkata ikhlas,tapi hati berkata lain

Bila sudah tidak cinta, lepaskanlah,jangan gantung perasaan orang lain....

///
Malam harinya, ustadzah Kia menggigil, badannya panas ,ia hanya bisa meringkuk di ranjangnya,tak ada yang bisa mendekapnya erat,tak ada yang mengobatinya,tak ada yang merawatnya disaat seperti ini

Haruskah ia menyerah?

"Ustadzah." ..

Tok tok tok

Pembantu rumah tangga merasa cemas pada ustazah Kia, karena biasanya ustadzah Kia akan menonton TV,tapi dari magrib tidak keluar kamar

Ceklek

Pintu dibuka olehnya karena tidak terkunci

"Ustadzah,"

"Bibi,saya pusing ,terus dingin banget rasanya." Ucapnya sambil menggigil

"Ya Allah ustadzah, sebentar bibi telpon ustadz Alfian ya ."

"Ja ..ngan bi,jangan hubungi suami saya,tolong hubungi dokter,saya punya nomornya."

"Baik Ustadzah."

Bibi segera menelpon dokter,dari Hanpone milik Ustadzah Kia


Tak lama datanglah dokter ke rumah Ustadzah Kia

",jangan terlalu capek ya,ibu memiliki penyakit typus."

"Baik dokter, terimakasih."

"Ini resep obat,beli ke apotik."

"Saya permisi."

////
Sementara di keluarga kecilnya Inayah
Inayah membaringkan tubuhnya di ranjang, lalu suaminya mengelus rambutnya, kebiasaan mereka .

"Ustadz,kenapa bisa mencintai Inayah?!"

"Loh,kan kamu istri saya,wajar saya mencintai kamu."

"Terimakasih atas segalanya,aku sangat bahagia."

"Sudah tidur ,bumil tidak boleh begadang."

Inayah kini sedang hamil anak keenam

•••
Keesokan harinya

"[Ustadz, bisakah datang ke rumah,saya perlu bantuan,"]ucap Ustadzah Kia lewat telepon

"[Kamu perlu bantuan apa ]

"[ Aku hanya mau kamu ada di sini."]

"[Nanti saat aku tidak sibuk ,aku akan kesana ]

Ustadz Alfian menutup panggilan telepon,jujur dihatinya sudah tidak mencintai istri pertamanya itu ,posisi istri pertamanya sudah tergantikan oleh Inayah

Sementara ustadzah Kia ia menangis sesenggukan, karena semakin yakin bahwa suaminya sudah tidak mencintainya

"Haruskah aku menyerah ?"

••••















Kesabaran seorang istri (2)Where stories live. Discover now