namanya juga cinta

670 16 0
                                    

Masih melanjutkan bab sebelumnya..

"mbak,aku kayaknya naksir sama Ammar "ucap Tika malu malu

"Ya syukur,Ammar orangnya baik,kuliah di Mesir,insya Allah dia paham agama,tapi Ammar belum mau menikah kayaknya",

"Mbak bujuk Ammar ya,mbak ."

"Ya gak bisa, karena keputusan ada di tangan Ammar "

"Mbak,aku merasa bang Alfian sekarang berubah",

"Berubah gimana maksudnya"

"Ya beda aja, setelah menikah dengan Inayah,bang Alfian jadi cuek,jarang ada waktu luang, kayaknya bang Alfian cinta mati sama Inayah itu"

"Ya begitulah",

"Mbak,tegar banget."

"Saya hanya berusaha bersabar,kan mereka suami istri sudah sewajarnya saling mencintai,tidak ada salahnya mereka saling mencintai,"

"Mbak, kenapa mbak gak minta cerai dari pada harus dimadu seumur hidup,aku merasa bang Alfian sekarang lebih mencintai Inayah,mbak aku takutnya mbak akan terlupakan."

Ustadzah Kia yang mendengar ucapan Tika menjadi semakin dendam pada Inayah.

"Mbak,maaf ."

Tika ini tipe orang yang gak bisa diem,ngoceh terus, apalagi saat berduaan dengan Ustadzah Kia pasti sibuk berbincang bincang

"Mbak,aku mau nginep di rumahnya mbak,kita pulang bareng ya."

"Bu,pak,Kia pulang dulu ya."

"Hati hati ya,udah malem ini."

"Kita pesan taksi online bu.aman ."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Acara maulid nabi Muhammad Saw sudah selesai, masih ada para santri yang mengobrol di depan pondok pesantren

Ustadzah Kia dan Tika pulang menggunakan taksi online...

___
Setelah sampai di rumah

"Mbak,bang Alfian gak nginep di rumah ini."

"Sudah jarang nginep di rumah ini,dalam sebulan cuma paling satu kali." Ucap ustadzah Kia sambil tersenyum, padahal hatinya sangat terluka

"Mbak yang sabar ya, ada Tika yang akan mendukung mbak ."

"Makasih ya Tik,kamar kamu ada di sebelah sana,butuh sesuatu panggil bibi aja ."

"Siaf ,aku istirahat dulu ya."

Setelah kepergian Tika, ustadzah Kia merasa haus ia melangkah ke dapur untuk mengambil air minum

,,,,,,
Pagi harinya, Ustadzah Kia memasak untuk sarapan pagi,bukan untuk suaminya tapi untuk dirinya juga , karena suaminya sudah melupakannya,ia merasa jadi janda !

"Mbak masak apa."

"Ini mbak masak sayur SOP dan tumis sayuran."

"Mbak, perlu dibantu?"

"Tidak usah,kamu tunggu saja di meja makan."

"Ok ."

Tika duduk di kursi meja makan, sedangkan Ustadzah Kia sibuk mengaduk sayur di panci

Setelah sayurnya matang ia menyajikannya di meja makan
Tidak sia sia belajar masak,kini ia pintar dalam urusan memasak

"Ayo dicoba masakan buatan mbak."

" harum,pasti enak ."

Tika menyendok secentong nasi menambahkan lauk pauk, lalu melahapnya sayur yang masih ngebul itu, membuatnya kepanasan

Kesabaran seorang istri (2)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora