Azzura putri Al-fatih

892 15 0
                                    

Tak terasa kandungan Inayah sudah menginjak 9 bulan,  Alhamdulillah kandungannya sehat, setelah melakukan USG , ternyata jenis kelamin bayinya adalah perempuan

Alhamdulillah.....

Berbulan bulan sudah terlewati, Azzam kini lebih sering bersama Ustadzah Kia, karena kehamilan Inayah kali ini agak berbeda,dia sering merasa lemes, pusing,dan sebagainya, tapi kata dokter tidak perlu khawatir...

Inayah sudah menyiapkan diri untuk melahirkan anak keduanya

Tika masih melajang, Ammar sudah kembali Mesir untuk melanjutkan kuliah.

Ustadzah Kia kini semakin sibuk dengan tugasnya sebagai seorang ustadzah,hampir tiap hari ia diutus untuk datang ke acara pengajian, syukuran, tahlilan,dan lainnya yang berurusan dengan agama. Alhamdulillah, walaupun tak ada anak, tapi ia punya banyak sodara .
Dengan datang ke acara keagamaan ia semakin banyak sahabat,sodara . Dan tentunya banyak waktu untuk melupakan kepelikan hidup. Hehe

Lupakan ustadzah Kia,kita lihat Inayah

Azzam kini sudah mulai bisa berjalan, walaupun masih terseok,tapi segitu juga Alhamdulillah

"Ayo sini sayang " ucap Inayah sambil merenggangkan tangannya,supaya Azzam menghampiri sambil berjalan

Otomatis Azzam  berjalan terseok-seok menghampiri Inayah, alangkah bahagianya Inayah,kini Azzam sudah bisa berjalan walaupun masih terseok.

"Alhamdulillah, akhirnya,anak umma sudah bisa berjalan, Masya Allah tabarakallah."

"Aduhh,kok sakit perut ya, kayaknya tanda tanda lahiran." Ucap Inayah sambil memegang perutnya yang buncit

Inayah mencoba untuk bangkit,lalu menghubungi ustadzah Kia, karena suaminya sedang menghadiri pengajian

"Halo Ustadzah, tolong Inayah, perut Inayah sakit]

"[ Nay,saya akan segera datang,tolong kamu bersabar ya,jangan mengejan nanti bayinya keluar sebelum waktunya."

"[Iya ustadzah "]

Panggilan telepon ditutup>

"Huh huh huh huh,"

Ia mengatur nafas, rasanya seperti akan ada yang keluar dari daerah kewanitaannya ,bayi bersabar ya jangan keluar dulu.

30 menit kemudian...

"Nay,nay ,kamu masih kuat , tolong pak,boyong ke ambulans."

Ternyata ustadzah Kia datang bersama mobil ambulans

Supir ambulans itu memapah Inayah untuk masuk ke dalam mobil ambulans, ustadzah Kia menggendong Azzam,ia terlihat sangat khawatir pada Inayah yang akan melahirkan

Ustadzah Kia juga ikut masuk ke mobil ambulans,ia memegang tangan Inayah yang terus merintih kesakitan

"Pak,tolong cepat ke rumah sakit,"

"Baik ."

Supir ambulans, mengendarai mobil sedikit ngebut, karena darurat

"Hiks hiks hiks,sakit , aduh,huh huh huh huh "

"Nay,sabar nay,"

"Umma ,hiks hiks hiks hiks "

Azzam yang melihat Inayah menangis jadi ikutan menangis

"Azzam,tenang sayang,jangan nangis,umma baik baik saja" ucap Ustadzah Kia sambil mengelus punggung Azzam

Tak lama akhirnya mereka sampai di rumah sakit

Inayah segera dibawa ke ruangan bersalin, ustadzah Kia mengurus administrasi

Setelah mengurus administrasi, ustadzah Kia segera menghubungi suaminya, mengabarkan bahwa Inayah akan lahiran,ia buru buru tadi jadi lupa menghubungi suaminya,saling paniknya.

Ustadz Alfian yang ditelpon oleh ustadzah Kia,panik,tanpa banyak kata ia segera pulang dan akan pergi ke rumah sakit ditempat Inayah sedang melahirkan.

Di ruangan bersalin,Inayah sedang berjuang antara hidup dan mati, melahirkan secara normal.

Ustadzah Kia mondar mandir, karena ia tidak diijinkan untuk masuk ke ruangan ,jadi menunggu di ruang tunggu .

"Ya Allah, tolong Inayah dan bayinya."

Anak Inayah adalah anak suaminya berati anaknya juga,Inayah sedang berjuang melahirkan anak mereka

40 menit kemudian

"Owek owek owek owek"

Tangisan bayi terdengar, Alhamdulillah akhirnya bayinya sudah lahir...

"Azzam, Azzam akan punya adik bayi."

Di dalam ruang bersalin

"Alhamdulillah Bu, bayinya sehat selamat dan normal segalanya, bayinya perempuan cantik seperti ibu."

"Bayinya akan kami bersihkan dulu."

Setelah bayinya bersih, dokter menyerahkan bayinya kepada Inayah,Inayah segera menyusui bayinya, biarkan bayinya belajar mencari asi eksklusif dari ibunya

"Assalamualaikum."

"Abi."

Ustadz Alfian masuk ke ruang bersalin, bersama Ustadzah Kia dan Azzam, ustadz Alfian lekas memeluk Inayah,ia sangat bahagia Inayah dengan kedua kalinya telah melahirkan anaknya.

"Nay, makasih sudah berjuang melahirkan anak kita." Ucapnya sambil memeluk Inayah, menghujani Wajahnya dengan ciuman

Ustadzah Kia hanya tersenyum melihat keharmonisan suaminya dengan Inayah,ia tidak iri hanya berharap suatu saat ada diposisi Inayah.

"Ini bayi kita, cantik mirip kamu sayang."

"Azzam kamu punya adik sayang."

"Sepertinya kehadiran ku tidak dianggap oleh mereka." ( Batin ustadzah Kia)

Ustadzah Kia memutuskan untuk keluar dari ruang bersalin. Ia tak tahan melihat keharmonisan mereka.
Bukan iri ya bukan !

Tak lupa Ustadz Alfian mengumandangkan adzan di telinga anaknya

"Selamat datang putri Abi yang cantik, Azzura putri Al-fatih ."
__

Kesabaran seorang istri (2)Where stories live. Discover now