Aku bukan wanita sempurna

1.1K 24 0
                                    

Tiga bulan kemudian

Begitulah aktivitas Inayah sehari hari sebagai seorang istri,sudah tiga bulan pernikahannya dengan ustadz Alfian,tidak ada perubahan masih sama seperti dulu, ustadz Alfian akan baik saat ada maunya, setelah itu akan mengucapkan kata keramat "Aku menyentuhmu hanya agar kau cepat hamil agar kita bisa terbebas dari pernikahan kontrak ini "
Inayah sudah bosan mendengar kata itu yang di ucapkan suaminya
Tapi ia juga sadar karena yang di ucapkan suaminya adalah kenyataan

Pagi ini ibu mertua datang ke rumah
Ia di sambut hangat oleh kedua menantunya yaitu ustadzah Kia dan Inayah

"Ibu sehat "

"Alhamdulillah ibu sehat ,ibu mau tanya kalian sehat gak ibu gak sabar loh mau nimang cucu,lama sekali kalian berbuah "

Ustadzah Kia hanya bisa tersenyum, sedangkan Inayah ia juga hanya berdiam diri mendengarkan ocehan ibu mertuanya

"Inayah juga kamu Kenapa belum ada tanda-tanda kehamilan,apa kamu juga mandul seperti ustadzah Kia"

"Astaghfirullah ibu "

"Inayah kamu harus ingat bahwa kamu dinikahi oleh putraku agar kau hamil,untuk apa anakku menikahimu bila kau sama saja mandul "

"Cukup Bu,ibu boleh bilang bahwa aku mandul tapi Inayah jangan ibu bilang mandul ,Inayah sehat Bu ,suatu saat Inayah akan memberikan cucu buat ibu itu pasti " ucap Ustadzah Kia

"Ibu pegang ucapan mu"

"Iya Bu ,Kia yakin Inayah akan hamil,tapi Kia gak yakin Kia bisa merasakan hamil dan melahirkan, maafkan Kia Bu"

"Sudahlah Kia "

******
POV ustadzah Kia

Aku bangga bisa dicintai oleh suamiku
Tapi aku merasa gagal menjadi seorang istri karena aku belum bisa memberikan keturunan untuk suamiku,aku juga mau merasakan hamil dan melahirkan seperti wanita lain ,aku bukan wanita sempurna seperti perempuan lain

Karena aku bukan wanita sempurna aku ikhlas Suamiku menikah kembali dengan Inayah ,semoga dengan hadirnya Inayah dalam rumah tangga ku bisa membawa kebahagiaan

Sebenarnya ikhlas tidak ikhlas saat Suamiku diperintahkan untuk menikah kembali namun karena aku sadar diri aku bukan wanita sempurna jadi untuk apa aku harus menolak perjodohan suamiku dengan Inayah , sebenarnya sakit saat melihat Suamiku mengucapkan ijab Kabul untuk kedua kalinya,aku bukan  Aisyah istri Rasulullah  Saw,aku hanya wanita biasa tapi ya namanya juga bukan wanita sempurna pasti harus mengalah

aku yang merasakan sakitnya saat suamiku tidur bersama Inayah tapi aku tidak bisa apa apa

Aku hanya berharap suamiku hanya mencintaiku selamanya

      ~Adzkia Maulida~

*****
Malam harinya, ustadzah Kia hanya melamun di balkon kamar , memikirkan ucapan mertuanya tadi pagi ,apa benar dirinya mandul ?

"Sayang "

Ustadzah Kia mendongak menatap orang tersebut ternyata suaminya

"Kenapa diam disini ,nanti masuk angin "

"Sejuk disini bi"

"Kenapa,apa ibu mengatakan sesuatu yang membuatmu sakit hati?"

"Tidak Abi"

"Biasanya ibuku akan mengatakan sesuatu yang membuatmu murung",

"Tidak ibu tidak mengatakan apapun tadi pagi ".

"Kita tidur yu udah malem "

"Aku mau disini dulu bi, menghirup udara segar ",

"Udara malam bisa menyebabkan masuk angin sayang"

"Abi aja deh tidur duluan ",

"Abi akan tidur bersamamu "

"Tidak dengan Inayah ?"

"Untuk apa ,aku sudah sering tidur bersamanya tapi ia tak kunjung hamil, Sampai kapan kita akan menjalin pernikahan kontrak ini aku bosan,aku ingin hidup bahagia bersama mu "

"Abi,Inayah pasti secepatnya akan hamil ,aku yakin "

"Aku ingin segera terbebas dari pernikahan kontrak ini sayang,aku ingin memiliki satu istri saja yaitu Adzkia Maulida "

"Shutt nanti ada Inayah denger "

"Kan ini di balkon kamar kita sayang ,masa ada Inayah ",

"Abi,aku bukan wanita sempurna kenapa Abi mencintai wanita tidak sempurna seperti Adzkia bi"

"Ya Allah sayang , kenapa kau mengatakan itu ,kau adalah wanita paling sempurna yang pernah aku temui ,aku sangat mencintaimu karena aku menyayangimu',

"Aku tidak bisa memberikan keturunan,aku tidak bisa membuatmu bahagia,aku hanya istri beban "

"Stop jangan katakan itu lagi ,aku gak suka"

Ustadz Alfian membawa Ustadzah Kia kedalam pelukannya

*****
Malang sekali nasib Ustadzah Kia
Nasib Inayah juga menyedihkan

Aduh aduh







Kesabaran seorang istri (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang