Episode 49: Acara Syukuran

5 2 1
                                    

"Hanya pemilik restoran saja kok. Tidak sampai jadi CEO besar kok" jawab Revan sambil tersenyum tipis.

"Siapa juga yang berharap dirimu CEO. Kan aku hanya bertanya saja. Oh ya, kenapa kita jadi seakrab ini, kan kita baru bertemu. Bukannya di film itu tunggu beberapa hari dulu, baru dekat, ini malah sudah dekat. Hahahahah" ucap Nathalie sambil tertawa.

"Bukannya itu bagus, karena dapat teman baru. Gapapa deh, yang penting bisa menambah wawasan, karena memiliki teman baru, hehehe" ujar Revan kembali tertawa tipis.

Saat Revandra dan Nathalie sedang mengobrol, tiba-tiba saja ada sebuah panggilan masuk dari ponsel Revandra. Sontak Revandra langsung mengambil ponselnya, "tunggu sebentar ya, ada yang menghubungiku" langsung mengangkat teleponnya.

"Halo, ada apa?" tanya Revandra.

"Halo pak, ada orang yang mau bertemu dengan bapak. Katanya dia hanya mau mengobrol dengan anda soal pekerjaan" jawab karyawannya.

"Baiklah, saya akan langsung ke sana secepatnya. Kalau begitu, suruh tamunya untuk menunggu sebentar. Sebentar lagi saya akan datang" jawab Revandra langsung mematikan ponselnya dan menghampiri Nathalie.

"Mbak" panggil Revandra kepada Nathalie.

"Jangan Mbak, Mbak. Aku Nathalie tahu, masih gadis dan perawan ini" jawab Nathalie jadi kesal.

"Eh, iya maksudnya Nathalie. Saya mau pergi dulu ya, karena tiba-tiba saja ada urusan penting di restoran. Jadi tidak bisa lama-lama di sini" ucap Revandra sambil tersenyum tipis.

"Yahhh, kenapa cepat banget sih. Tapi yaudah deh, kau hati-hatilah di jalan dan lain kali datang lah ke rumah" ujar Nathalie.

"Aman itu, kalau begitu titip salamku kepada Ibu dan Laura ya. Saya pamit, assalamualaikum" ucap Revandra langsung keluar dari rumah tersebut dan bergegas pergi.

"Waalaikumsalam" jawab Nathalie.

Nathalie pun kembali melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Laura dan Ibunya sedang membuat masakan di dapur untuk makanan syukurannya, "nasinya sudah matang Bu, mau taruh di mana ini?" tanya Laura sambil menaikkan alisnya dan mengaduk nasi yang sudah matang.

"Itu mau dimasukkan ke dalam kotak nasi, Sayang. Habis ditaruh nasinya, baru dimasukkan sayurannya deh, dan lauk pauk lainnya. Mari Ibu bantu" jawab Ibunya yang sedang mengaduk sayuran yang belum matang.

"Siap Bu. Oh ya Bu, aku mau lihat Nathalie dulu ya. Mana tahu dia butuh bantuanku juga. Ibu sebentar di sini ya" ucap Laura langsung menyusul Nathalie yang ada di ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu, ternyata Nathalie sedang istirahat sebentar di atas sofa, "apa pekerjaanmu sudah selesai, Sayang?" tanya Laura langsung duduk disamping Nathalie.

"Baru saja selesai" jawab Nathalie sambil menghela napas panjang.

"Oh ya Nathalie, omong-omong di mana Revandra. Kenapa dia tidak terlihat?" tanya Laura yang baru mengingat soal Revandra.

"Revan baru saja pulang, karena dia ada urusan penting tiba-tiba. Makanya dia langsung pulang, dan dia titip salam pada dirimu, dan juga Ibu" jawab Nathalie dengan jelas.

"Baguslah dia pulang cepat, karena dia sangat sibuk orangnya"

"Oh ya Laura. Apa menurutmu Revan itu tipemu?" tanya Nathalie sambil menaikkan alisnya dan tersenyum miring kepadanya.

"Gak akh, dia bukan tipeku" jawab singkat Laura sambil melipat kedua tangannya, dan memasang ekspresi datar.

"Kenapa dia bukan tipemu, bukankah dia seorang pengusaha restoran sukses dan kelihatannya dia baik juga deh. Kenapa dia bukan tipemu, aneh luh" ucap Nathalie bingung dengan Laura.

"Gak tahu kenapa, pas pertama kali bertemu dengannya, aku biasa saja dan tidak ada rasa apapun saat pertama kali bertemu dengannya tahu. Ya biasa-biasa aja gitu, berarti kan dia bukan tipeku. Mau bagaimana lagi, masa aku harus memaksa diriku, untuk jatuh cinta dengannya, aneh luh" ucap Laura sedikit ngegas menjawab pertanyaan Nathalie.

"Sabar dong bos, jangan ngegas gitu. Kan aku hanya berkata saja. Biasanya kan semua pria tipemu, baru kali ini ada seorang pria bagus dan ternyata dia bukan tipemu. Aku hanya aneh saja, sudahlah, aku tidak ingin berdebat denganmu, lebih baik aku membantu Ibumu saja, bay" melambaikan tangannya dan langsung pergi menuju dapur, meninggalkan Laura sendirian di ruang tamu.

"Kan memang benar, Revan bukan tipeku, karena dia pria yang terlalu peci-cilan. Jadi aku sedikit tidak suka dengan tingkah lakunya itu" ucap batin Laura sambil menaikkan sebelah alisnya, dan membersihkan meja yang ada di hadapannya.

Malam pun tiba, di mana tibalah acara syukuran. Laura sudah bersiap-siap dan sudah mengenakan pakaian muslim selayaknya dan begitu juga dengan keluarganya. Disisi lain, ada Nathalie yang juga sudah datang dari tadi, dengan mengenakan pakaian yang sama seperti Laura.

"Cepat taruh semangkanya di atas karpet sana Laura" perintah Nathalie langsung memberikan sepiring semangka yang sudah dipotong kepada Laura dan Laura langsung membawanya menuju ruang tamu.

Setelah semuanya sudah diatur di atas karpet, termasuk Al-Qur'an. Anak-anak yatim piatu pun datang, bersama para pembimbing mereka semua. Laura dan keluarganya, bersama Nathalie, juga memberikan salam kepada mereka semua di depan pintu.

Saat sedang salaman, tiba-tiba saja ponsel Nathalie berdering. Sontak Nathalie langsung mengambil ponselnya yang ada di kantung gamisnya dan yang menghubunginya adalah Ibunya.

"Laura, sebentar ya, Ibuku menghubungiku. Mungkin saja dia sudah mau berangkat ke sini deh" ucap Nathalie langsung keluar dan mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Bu, ada apa menghubungi Nathalie. Nathalie lagi sibuk tahu di sini?" tanya Nathalie sambil melihat langit malam yang indah.

"Ibu hanya mau mengabari saja, Kalau Ibu dan Ayah kamu sudah di jalan, sebentar lagi kami akan sampai. Ibu hanya mengabari itu saja, dan kamu bantulah Ibu Laura. Karena kita sudah sangat dekat dengan mereka dan mereka sangat baik kepada kita. Kamu paham kan" jawab Ibunya.

"Paham Ibuku, Sayang. Tidak perlu dibilang Nathalie juga paham kok dengan ucapan Ibu. Kalau begitu sudah dulu ya Bu, karena Nathalie masih sibuk banget, dah, aku sayang Ibu" ucap Nathalie langsung mematikan ponselnya dan kembali masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah, semua anak-anak sudah di atas karpet, diikuti dengan yang lainnya, "apa mau langsung dimulai sekarang Bu?" tanya perwakilan dari yayasan panti tersebut.

"Tunggu sebentar ya Bu. Ayah dan Ibu saya belum datang, sebentar lagi akan datang. Sabar ya Bu" jawab Nathalie sambil tersenyum tipis.

"Baik Kak kalau begitu"

Setelah beberapa menit, datanglah Ayah dan Ibu Nathalie. Dan Ayah dan Ibu Nathalie langsung bersilahturahmi dengan kedua orangtua Laura. Setelah bersilahturahmi, acara pun langsung dimulai dengan tenang dan nyaman.

Akhirnya acara syukuran pun selesai, setelah menghabiskan beberapa waktu, "akhirnya acara selesai juga. Semoga cafe kamu ramai kembali ya, Nak. Lain waktu kami akan mampir ke cafe baru kamu" ucap Ibu Nathalie sambil mengelus pipi Laura.

"Aman itu Bu" ujar Laura sambil mengacungkan jempol kanannya.

"Omong-omong, di mana pacar kamu?" tanya Ibu Nathalie sambil menaikkan alisnya.

Akhirnya Laku JugaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon