Empat

185K 2K 8
                                    

Perkataan omong kosong Dira terus menerus mengganggu pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkataan omong kosong Dira terus menerus mengganggu pikirannya. Bagaimana bisa Dira terus ngotot dengan asumsinya yang tidak masuk akal seperti itu? Teo menyukai nya? Teo melihatnya dengan mata yang berbinar-binar? Bullshit! Mana mungkin Teo seperti itu. Pria itu tidak pernah melihat nya sebagai wanita. Ah apa benar seperti itu? Entahlah! Kepala Fanny rasanya mau pecah.

"Ini.."

Fanny menoleh menatap bingung Teo yang tiba-tiba menyerahkan sebuah kotak berwarna krem.

"Your gift.." ucap Teo tanpa menatap Fanny.

Tiba-tiba? Tumben sekali Teo memberikannya hadiah seperti ini. Biasanya pria itu kerap kali memberikannya hadiah berubah boneka atau pernak-pernik yang lucu. Tidak pernah yang formal atau semewah ini.

Mata indah Fanny melebar ketika ia mengetahui isi dari kotak itu. Kalung berliontin hati. Lebih tepatnya, dua hati yang saling terikat.

"Suka?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suka?"

Teo menatap dalam Fanny, pria itu seperti menunggu reaksi lain yang akan dikeluarkan Fanny. Sejujurnya, lebih dari dua jam ia memilih kalung yang akan cocok dan cantik jika nanti dipakai oleh Fanny. Fanny bukan tipe wanita yang ribet, Fanny suka sesuatu yang simple, sehingga pada akhirnya pilihan Teo jatuh ke kalung ini.

"Gak suka ya?" Mimik wajah Teo berubah sendu.

Tidak ada reaksi lain yang diberikan Fanny. Padahal sejak tadi Teo menantikan itu. Teo kira, Fanny akan menjerit kegirangan lalu memeluknya. Tapi nyatanya, wanita itu hanya melebarkan matanya saat terkejut, kemudian? Sudah! Hanya itu saja.

Fanny sejenak menghela napasnya. Sebenarnya Fanny sangat senang karena mendapatkan hadiah yang sangat luar biasa terlebih dari orang yang juga sangat luar biasa. Namun di sisi lain, Fanny tahu harga kalung ini pasti tidaklah murah. Teo terlalu sering menghambur-hamburkan uang hanya untuk membelikannya hadiah. Teo senang sekali memberinya hadiah padahal jelas-jelas bukan hari ulang tahunnya.

"Teo.." Fanny berbalik menatap Teo usai menutup kembali kotak itu.

"Thank you. I'm always grateful for all your kindness. I really appreciate this special gift. but it would be better if you didn't spend too much money, especially just to give me a gift. You can give me gifts on my birthday, besides, that's not allowed! Paham?"

Real Friend? {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang