022 || Jawaban

Mulai dari awal
                                    

“Memangnya lo semua penting?” pertanyaan yang terdengar polos itu keluar dari mulut Noa.

Wahyu berdecak kesal. “YA, JELAS PENTING!!” teriaknya lantang.

“Terus kenapa backstreet?” lagi-lagi pertanyaan yang sama seperti Haraz saat itu keluar dari Bayu. Noa jadi curiga Haraz memilik ikatan batin dengan Bayu. Karena pertanyaan mereka berdua benar-benar persis.

Noa mendengkus, melangkah ke tempatnya duduk. “Enggak backstreet, lo semua aja yang bego.” Balasnya singkat.

“Kenapa lo gak bilang sama gue, Sha?”

“Lo gak nanya,” balasan Esha sama seperti waktu itu.

Masih ingat dengan prinsip couple itu bukan. Tidak akan menjawab apabila tidak ada yang bertanya.

Anna mencebikkan bibir, ia memang tahu soal prinsip Esha yang ini. Anna menatap Esha, lihat saja nanti jika ada keanehan tentang Esha ia akan buru-buru bertanya, tak perlu berkutat dengan pikirannya sendiri.

“Eh, cerita dong kenapa lo bisa sama Noa akhirnya?” tanya Dewi penasaran. Gadis itu bahkan tiba-tiba saja datang bersama dengan teman-teman cewek yang lain, mengerubungi meja Esha.

Esha mendengkus, sedikit menyesal karena ia kira respons mereka tidak akan seheboh ini. Apalagi pertanyaan menyebalkan yang Dewi layangkan barusan. Esha rasa ia tak perlu menceritakan detail bagaimana ia bisa bersama dengan Noa kepada mereka semua. Bagaimana pun itu privasinya dan Noa bukan? Teman-temannya tidak harus tahu semua tentangnya dan Noa.

“Aduh, lo semua apaan sih? Itu kan privasi mereka. Yang penting kita udah tau perihal hubungan mereka aja cukup!” Anna mengibaskan tangannya mengusir teman-temannya yang lain setelah sadar bahwa Esha tidak nyaman dengan pertanyaan yang terbilang cukup privasi itu.

Esha tersenyum menatap Anna setelah semua teman-temannya kembali ke meja masing-masing. “Thanks, Na.”

Anna mengangguk. “Lo juga gak perlu cerita sama gue kalau emang lo gak mau.”

Esha menggeleng, dia menepuk pelan punggung tangan Anna yang tersimpan di atas meja. “Lo berhak tahu, karena lo sahabat gue. Nanti ke apartemen gue aja.”

“NOA TRAKTIRANNYA DONG! BERHUBUNG JADIANNYA UDAH SATU TAHUN LALU, KITA RAYAIN AJA ANNIVNYA!!” teriak Agan keras, ia dan Saka akan memanfaatkan momen ini untuk melanjutkan rencana mereka yang tidak jadi waktu itu. Meminta traktiran.

Senyum Esha luntur setelah teriakan Agan terdengar. Ia melirik sinis ke arah meja Noa. “Urusan lo, bukan gue!”

Semua orang berteriak heboh, bahkan mereka berteriak saling bersahutan menyarankan tempat untuk acara traktir dadakan itu.

Melihat tatapan kesal Esha, Noa mendengkus. Tekor sudah, ia pasti akan melarat setelah ini. Belum lagi Agan nanti pasti akan menghasut teman-temannya gengnya juga. “Lo paling jago emang kalau menghasut orang!” Noa melirik Agan sinis.

“Yaelah, bakso di kantin juga cukup kali,” timpal Saka kala mendengar ucapan Noa.

“Yaudah, di kantin aja. Jangan ada yang protes apalagi minta tambah, gue bukan anak tunggal, duit gue gak banyak, gue juga anak rantau!!” Noa bukan pelit, ia hanya senang berhemat. Tetapi sepertinya acara berhematnya untuk bulan ini harus tekor karena mulut busuk Agan yang berhasil menghasut teman-temannya agar meminta traktir kepadanya.

🌻🌻🌻

“Dia emang begitu ya, Sha?” tanya Anna melirik Noa yang tidak tahu malunya tidur di sofa apartemen Esha dengan kaki yang sengaja di simpan di atas paha Esha.

Hidden Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang