Dua

232K 2.1K 13
                                    

Entah gurauan Fanny yang terlalu berlebihan atau Teo yang terlalu terbawa perasaan, intinya dua anak manusia itu sesampainya di apartemen saling mendiami satu sama lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah gurauan Fanny yang terlalu berlebihan atau Teo yang terlalu terbawa perasaan, intinya dua anak manusia itu sesampainya di apartemen saling mendiami satu sama lain. Atau lebih tepatnya, Teo yang mendiami Fanny. Sedangkan Fanny? Wanita itu tampak terlihat biasa saja. Bahkan wanita itu kini sedang sibuk mendownload episode terbaru drama kesukaannya.

Malam harinya, seperti biasa Fanny selalu menyiapkan makanan untuk keduanya. Menyusun dengan rapi makanan di atas meja, tak lupa juga mengambil piring gelas dan peralatan makan lainnya. Meskipun Teo sedari tadi tak mau menatapnya, Fanny tetap bersikap seperti biasanya. Ketika Teo sudah duduk di hadapannya, Fanny juga ikut mendaratkan bokongnya di kursi.

Dua anak manusia itu saling menikmati makanan masing-masing tanpa saling melirik satu sama lain. Keadaan meja makan yang biasanya penuh dengan suara mendadak senyap seperti kuburan. Ketika di rasa acara makannya selesai, Fanny beranjak mencuci peralatan makannya.

Teo yang melihat Fanny yang berlalu pergi begitu saja mendengus sebal. Seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya Fanny kini tengah sibuk membujuknya untuk tidak marah atau kesal lagi. Tapi apa yang sedang wanita itu lakukan? Kenapa wanita itu malah juga ikut-ikutan mendiaminya? Sialan! Teo meremas sendoknya kesal. Teo lupa, jika ia mendiami Fanny, wanita itu akan dua kali lipat mendiaminya, apabila Teo marah kepada Fanny, wanita itu akan dua kali lipat marah kepadanya. Benar-benar definisi wanita yang sesungguhnya.

Fanny berbalik pergi tanpa menoleh sedikitpun. Kaki wanita itu melangkah memasuki kamar pribadinya. Duduk bersandar di kepala ranjang sambil memangku laptop nya. Ternyata drama lain yang juga ia ikuti (tonton) juga ada episode terbaru, tanpa berpikir panjang Fanny langsung mendownload nya.

Saat sedang asik menyimak serangkaian adegan di episode drama kesukaannya, suara knop pintu yang di buka mengalihkan pandangan Fanny. Di ambang pintu, tengah menjulang sosok tinggi besar yang bertelanjang dada. Siapa lagi jika bukan Teo.

Sejenak Fanny dan Teo saling bertatap-tatapan, kemudian dengan seenaknya Teo menaiki ranjangnya dan bergabung bersandar di kepala ranjang.

"Gak usah lihat-lihat! Gue masih marah sama lo." celetuk Teo dengan nada kesalnya.

Sedangkan Fanny yang mendengar itu hanya mengerjapkan matanya, lalu wanita itu kembali fokus menyaksikan drama nya.

Teo yang merasa dikacangi, hatinya mendadak panas. Teo tidak suka diperlukan seperti ini. Terlebih oleh Fanny. Dengan kasar, Teo mengubah posisinya menjadi telentang. Kemudian pria itu kembali mengubah posisinya menjadi miring menghadap paha putih Fanny yang terbalut celana tidur pendek.

"Loh katanya marah, kok peluk-peluk." ledek Fanny.

"Diem!" omel Teo sembari menenggelamkan wajahnya.

Real Friend? {TAMAT}Where stories live. Discover now