Bab 25 - Suami Istri

5.9K 597 15
                                    

Kini, pernikahan tersebut telah benar-benar terjadi. Pendeta meminta Bastian untuk menyematkan cincin pernikahannya pada jemari Nadira. Bastian rupanya sudah menyiapkan cincin tersebut dan menyematkannya pada jari manis Nadira. Dia juga memberi Nadira cincin agar Nadira menyematkaannya pada jari manis Bastian.

"Secara resmi kalian sudah menjadi suami istri di mata Tuhan dan juga negara. Silahkan mencium mempelai Anda," ucap sang pendeta.

Bastian menatap Nadira lekat-lekat, melangkahkan kakinya satu langkah, kemudian meraih pipi Nadira sebelum dia menundukkan kepalanya dan menghadiahi Nadira dengan ciuman lembut di bibirnya.

Nadira hanya bisa memejamkan matanya, menikmati ciuman lembut yang diberikan oleh Bastian, seolah-olah ciuman tersebut menjadi stempel atas disahkannya hubungan baru mereka. Hubungan suami istri yang sudah disahkan secara agama dan juga negara...

*****************

Bab 25 – Suami istri




Setelah semua proses selesai, Bastian dan Nadira sempat difoto bersama oleh pengacara Bastian. Foto pertama mereka sebagai pasangan suami istri. Tak ada pose yang istimewa. Nadira hanya berdiri tepat di sebelah Bastian dan mencoba untuk tersenyum meski sebenarnya perasaannya kini campur aduk.

Sedangkan Bastian. Pria itu tak sedikitpun menyunggingkan senyumannya. Bastian mungkin telah menyesal karena sudah menikahinya, lalu... kenapa pria itu melakukannya jika dia menyesal? Nadira benar-benar masih tak mengerti.

Keduanya akhinya meninggalkan kantor pencatatan sipil sesegera mungkin. Sedangkan berkas-berkas yang lain akan diuruskan oleh pengacara Bastian yang masih tinggal di tempat itu.

Kini, Nadira dan Bastian sudah berada di dalam mobil. Nadira hanya bisa meremas kedua belah telapak tangannya, sesekai mengusap-usap cincin pernikahannya, menyadarkan dirinya sendiri bahwa apa yang menimpanya ini adalah hal yang nyata.

Tak lama, mobil Bastian memasuki area sebuah hotel bintang lima. Nadira sempat bingung kenapa Bastian membelokkan mobilnya ke sana.

"Kita makan siang di sini, aku sudah reservasi," ucapnya dengan tenang tapi pasti saat dia tahu bahwa Nadira tanpak bingung dengan ajakannya ke hotel bintang lima.

Lagi-lagi, Nadira hanya mengikuti saja tepat di belakang Bastian. Mereka menuju ke sebuah restauran, disambut oleh pelayan restauran tersebut kemudian di bimbing menuju ke sebuah tempat yang privat.

Biasanya, mereka akan diberikan buku menu. Namun rupanya, kini mereka hanya akan menunggu karena Bastian ternyata sudah memesankan menu-menu makanan istimewa di restauran tersebut saat melakukan reservasi.

"Aku tahu kamu bingung dengan apa yang baru saja terjadi." Bastian mulai membuka suaranya.

Nadira yang tadinya hanya diam kini mengangkat wajahnya dan menatap Bastian. Apa kini Bastian akan mengemukakan alasannya kenapa pria itu menikahinya secara mendadak?

"Sekarang kamu sudah menjadi seorang istri. Jadi jangan berpikiran macam-macam tentang menjalin hubungan dengan pria lain."

"Aku nggak pernah berpikir seperti itu."

"Kedekatanmu dengan Aditya menggambarkan kebalikannya."

"Aku benar-benar nggak ada hubungan apapun sama Mas Adit. Kami hanya berteman."

"Tak ada yang namanya pertemanan diantara perempuan dan pria dewasa." Bastian menjawab cepat dengan nada dingin namun tetap terlihat tenang.

Nadira akan membuka suaranya lagi namun dia mengurungkan niatnya karena beberapa pelayan mulai datang dan menyuguhkan aneka macam menu makanan di meja mereka. Terakhir, dia juga diberi sebuah kue cantik dengan ucapan selamat yang diberikan padanya.

SLEEPING WITH MY EX (Bastian & Nadira Story)Where stories live. Discover now