Bab 7 - Tidak Pulang

5K 693 19
                                    

Bab 7 – Tidak Pulang




Nadira pulang jam tiga sore seperti biasa. Hari ini rasanya cukup melelahkan karena dia harus berdiri lebih lama di bawa sinar matahari untuk membagikan brosur promosi. Beruntung, ada Ardi yang sesekali menggantikannya, membuatnya memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat.

Berbicara tentang Ardi, Ardi merupakan mantan bartender di tempat kerjanya dulu. dari sanalah mereka saling mengenal. Ditambah lagi, saat itu Ardi adalah kekasih Wulan, teman satu kontrakannya yang biasa dikenal sebagai Mawar. Meski tak lama hubungan Adri dan Mawar kandas, nyatanya Ardi masih bersikap baik dengan Nadira.

Mawar akhirnya pindah kontrakan ke tempat yang lebih elit, sedangkan Nadira memutuskan berhenti bekerja di kelab malaam setelah dia mengenal Bastian. Tak lama seteelah itu, Ardi juga berhenti bekerja di sana.

Beberapa bulan yang lalu, Nadira tak sengaja bertemu Ardi kembali ketika dia berbelanja di minimarket tempatnya bekerja saat ini. Mereka bertukar kabar dan nomor telepon, hingga akhirnya Nadira mengatakan pada Ardi bahwa dia ingin bekerja lagi namun bukan di kelab malam seperti dulu.

Ardi akhirnya mengajak nadira bekerja paruh waktu di mini market tempatnya bekerja. Gajinya tak banyak, meski begitu Nadira dengan senang hati menerimanya, karena dimana orang akan menerima perempuan hamil sebagai karyawannya?

Kini, pertemannya dengan Ardi menjadi semakin dekat. Nadira lagi-lagi bersyukur karena dia dikelilingi orang-orang baik di sekitarnya.

"Sudah mau pulang ya?" suara Ardi membuat Nadira menolehkan kepala ke arah pria itu.

"Iya, ini aku lagi siap-siap."

"Mau kuantar?" tanya Ardi.

"Kamu sudah selesai kerja?" tanya Nadira.

"Sudah. Mau yaa kita pulang bareng? Nanti aku teraktir mie ayam deh..." ucap Ardi.

Nadira tersenyum lembut. "Ya sudah, boleh..." jawabnya.

"Yes! Kalau gitu aku siap-siap dulu," ucap Ardi lagi sebelum dia pergi meninggalkan Nadira di depan lokernya.

Nadira mengangguk sembari tersenyum lembut. Dia lalu mengeluarkan ponselnya dan mencoba mengirimkan pesan kepada Bastian. Entah kenaapa dia ingin mendengar kabar dari pria itu. Bagaimanapun juga, semalam Bastian pergi meninggalkannya begitu saja. Mungkin Bastian masih marah karena malu atas apa yang terjadi di supermarket saat itu dengan Tante Mirna.

Nadira : Hai, apa kamu nanti pulang?

Nadira : Kalau kamu pulang, aku bisa masakin sesuatu.

Nadira : kabarin ya... kalau kamu pulang.

Cukup lama Nadira menunggu, bahkan pesan-pesan tersebut tampak tak segera dibaca oleh Bastian. Pria itu mungkin sedang sibuk. Nadira memutuskan menghela napas panjang. Akhirnya dia menyimpan ponselnya kembali ke dalam tas dan bersiap-siap untuk segera pulang.

****

Bastian masih menunggu Nadira di seberang jalan. Setelah sepanjang siang dia melihat Nadira membagikan brosur, dia masih setia menunggu di sana, melihat Nadira yang mungkin kini sudah akan pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore.

Tak lama, Bastian melihat Nadira keluar dengan seorang pria. Pria yang sepanjang siang tadi menemani Nadira membagikan brosurnya.

Keduanya tampak mulai menaiki motor berboncengan, lalu motor tersebut mulai meninggalkan area mini market. Dengan spontan, Bastian menyalakan mesin mobilnya dan dia mulai mengemudikan mobilnya mengikuti motor tersebut.

SLEEPING WITH MY EX (Bastian & Nadira Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang