Bab 8 - PESTA

5.2K 754 15
                                    


Bab 8 – Pesta




Bastian menatap pantulan dirinya dari cermin di hadapannya. Dia sudah tampak rapi dan tampan dengan tuksedo yang melekat pas di tubuhnya.

Seperti yang dikatakan Eldrick tadi pagi, malam ini mereka akan mengadakan pesta untuk menyambut Bastian yang saat ini sudah ditetapkan menjadi CEO Rajasa Group. Seharusnya, dia senang, atau mungkin bangga dengan dirinya saat ini. Namun, bukan itu yang dirsakan Bastian saat ini. Pikirannya penuh dengan sosok Nadira. Sial!

Eldrick menarik lacinya, memperlihatkan jajaran koleksi jam tangan mewah yang dia miliki. Dia mengamatinya satu persatu, lalu dia kembali teringat sosok Nadira. Akhirnya, Bastian memilih jam yang paling sedernaha untuk dia kenakan.

Bastian meninggalkan apartmennya, memasuki mobilnya dan segera melesat menuju ke tempat pesta. Mungkin sudah banyak orang yang menunggunya di sana. biarlah, toh, tak ada yang berarti dengan pesta kali ini, kan?

*****

Sampai di tempat pesta, Bastian disambut oleh meriahnya pesta. Yang datang ke pesta tersebut adalah pengusaha-pengusaha yang memiliki relasi bisnis dengan perusahaannya, serta karyawan-karyawan yang kebanyakan memiliki kedudukan penting di perusahaannya.

Bastian segera menuju ke tempat ayah dan ibunya, memberi salam, sebelum kemudian dia melihat Eldrick dan Rara yang mendekat ke arah mereka. Rara tampak cantik dan menawan dengan gaunnya, apa Nadira juga akan terlihat seperti itu saat perempuan itu menggunakan gaun mewahnya?

Sial! Kenapa juga dia memikirkan Nadira.

Eldrick memberikan selamat pada Bastian, begitupun dengan Rara. Keduanya seolah-olah sudah melupakan masalalu mereka. Bahkan mungkin sebenarnya Bastian juga sudah melupakannya dan merelakan Rara. Hanya saja... Bastian tak mengakuinya.

"Tian! Sini, Mama mau kenalin kamu sama seseorang," ucap Farah sembari mengapit lengan Bastian dan mengajaknya menuju ke suatu tempat.

Bastian mengerutkan keningnya, namun dia tetap saja mengikuti langkah kaki sang ibu. Hingga akhirnya, mereka berhenti di hadapan seorang pria dan wanita paruh baya dengan seorang gadis muda di sisinya.

"Tian, ini Om Roy, salah satu kenalan Papa, dan ini Tante Marina istrinya. Sedangkan gadis cantik ini adalah Maya, putri bungsu mereka."

Bastian menatap ibunya, lalu dia menatap tiga orang di hadapannya itu satu persatu. Bastian jelas bisa menangkap rencana dari sang ibu, bahwa ibunya itu ingin menjodohkannya dengan Maya.

Akhirnya, Bastian memilih mengikuti rencana ibunya, segera dia menjabat tangan tiga orang di hadapannya itu satu persatu sembari memperkenalkan diri.

"Ah ya Tian! Maya ini sebentar lagi mau lulus S1 loh... dan dia kuliah di kampus kamu dulu. Duh, sudah cantik, pinter, berpendidikan lagi," Farah memuji-muji Maya hingga membuat pipi Maya bersemu merah.

Bastian mengabaikan hal itu. Namun Farah kembali tak tinggal diam.

"Oh iya Jeng, lebih baik kita biarkan mereka bersama. Yuk, kita nyapa teman-teman lain," Farah memutuskan mengajak Marina meninggalkan Bastian hanya berdua dengan Maya karena Om Roy nyatanya ikut serta dengan istrinya itu.

"Mau temani aku berkeliling?" akhirnya, Bastian menawarkan diri.

"Boleh," Maya akhirnya menerima ajakan Bastian.

Keduanya akhirnya mulai berkeliling bersama, menyapa para tamu, dan tak lupa menuju ke meja hidangan dan mengambil makanan di sana.

Bastian mengamati satu persatu menu makanan yang tersedia di sana. tiba-tiba saja, dia kembali teringat tentang Nadira. Apa perempuan itu sudah makan? Dia makan apa?

SLEEPING WITH MY EX (Bastian & Nadira Story)Where stories live. Discover now