DENTING | EMPAT PULUH EMPAT

94 14 1
                                    

"Mending lo gak usah macem-macem, biar gue yang urus."

"Gak bisa, gue tetep mau turun tangan sendiri karena Hendra cuma mau muncul kalau ada gue. Bakal susah nemuin dia kalau gue gak turun tangan."

"Lo lupa gue siapa? Mudah buat gue cari orang yang sembunyi di lubang semut sekalipun."

"Tapi Hendra beda Kyle! Dia itu orang terlicik yang pernah gue kenal."

Kyle menghela napas bersandar di kursi, "kenapa sih lo ikut campur masalah orang lain? Kenapa gak lo biarin aja? Kalau lo tau itu cowok licik harusnya lo gak usah ikut-ikutan, bahaya. Dulu aja gue gak pernah mau ngelibatin lo kalau gue ada masalah, lah Juna siapa? Pacar juga bukan? Cuma cowok yang lo obsesiin, peduli banget gitu lo sama dia? Emang dia peduli sama lo?"

"Gue di sini mau minta tolong ya, kalau lo gak mau bantu ya udah gak usah sok nasehatin gue!" Chika menyampirkan tasnya hendak beranjak dari cafe dan Kyle langsung menahannya.

"Iya gue bantu. Lagian nasehatin orang bodoh apa salahnya?"

"Ngomongin diri sendiri?" Chika memutar balikan kata.

"Jadi lo nyuruh gue jauh-jauh dari Bandung ke Jakarta cuma buat ini?"

Chika mengangguk.

"Gue kira minta bantuan apaan."

"Emang Lo mikirnya apa?"

"Ya apaan kek? Ngajak balikan misalnya."

"Mimpi!"

Kyle terkekeh. Chika dan Kyle memang pernah menjalin hubungan dan itu sudah sangat lama sekitar 2 tahun lalu, dan hubungan mereka hanya bertahan 6 bulan. Namun, hebatnya mereka masih menjaga komunikasi dan berteman, keduanya sama-sama berpikir dewasa untuk tidak bermusuhan.

"Gue minta tolong Lo dengan satu syarat," kata Chika.

Kyle mengangkat alisnya, menunggu apa persyaratan itu.

"Apapun yang terjadi nanti jangan pernah lo sentuh Juna!"

"Ken—"

"Gue tau ya otak busuk lo Kyle."

Kyle tertawa pelan, "di mana-mana orang yang mau ngebantu yang ngasih syarat. Ini malah yang minta tolong yang ngasih syarat."

"Gak peduli, pokoknya gue maunya gitu. Gue bakal marah banget kalau lo sentuh Juna."

"Sebegitunya lo suka sama dia? Seganteng apa sih? Kalau keren juga kayaknya kerenan gue karena nangkap bajingan gitu aja masa gak bisa sampe Lo harus minta tolong gue."

"Masih aja julid ya mulut, lo?"

"Fakta?"

Chika membuang napas. "Pokoknya itu persyaratan gue, sekaligus permohonan gue!"

Kyle mengangguk-angguk. "Jadi apa rencana, lo?"

-oOo-

Melodi gitar dan suara nyanyian terhenti, teman-teman Kyle yang awalnya sedang bersantai segera mengalihkan pandangan mereka, menyulut rasa skeptis ketika Arjuna tiba-tiba datang ke penginapan mereka. Seorang pemain gitar meletakkan alat musiknya dan menghampiri Arjuna.

"Ngapain lo ke sini?" Katanya, sambil menghalangi.

Arjuna memandang mereka dengan penuh keyakinan. "Ada yang mau gue omongin."

Teman Kyle yang lain mendekat, "Kyle lagi nggak ada urusan sama lo. Mending lo pergi."

Arjuna tetap tenang. "Gue di sini cuma mau ngobrol, bukan cari masalah."

DentingWhere stories live. Discover now