DENTING | ENAM BELAS

602 106 27
                                    

Komen kalau kalian baca ini sambil rebahan^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Komen kalau kalian baca ini sambil rebahan^^

****

Farel membuktikan ucapannya untuk mengirim coffe truck ke tempat Arjuna mengikuti kejuaraan bela diri. Farel tidak pernah main-main kalau sudah berkata. Ingat ucapan Farel sewaktu Dean daftar OSIS? Dia benar-benar mengadakan kampanye besar-besaran di sekolah, kan?

Dean, Farel, Bill, Galen, Nayra dan Amora sedang mengantre coffe sembari menunggu turnamen dimulai. Kejuaraan bela diri diadakan di salah satu gedung olahraga ternama Ibu Kota, mengingat kejuaraan ini begitu menarik maka angkatan kelas XI diminta untuk datang mendukung Arjuna.

"Silakan pesan aja gratis," kata Bill pada orang yang lalu lalang, karena tawarannya jadi banyak orang ikut memadati coffe truck dari Farel.

"Giliran dibilang gratis aja langsung rame." Bill ngedumel.

"Siapa sih yang gak suka gratis, Bill? Selagi ada sikaaaat!" ujar Galen.

"Ehh, kalian. Arjuna udah di dalam?"

Lima orang itu langsung melongo melihat penampilan Chika yang baru datang. Jika siswa-siswi lain memakai seragam sekolah, Chika justru jauh di luar peraturan. Celana levis setengah paha berpadu dengan baju crop yang ketika tangannya diangkat maka terlihat pusarnya. Cewek itu juga membawa kipas dengan foto Arjuna.

Galen meneguk ludah, gak salah kalau Arjuna bilang Chika kembang hotel melati.

"Peraturan dari sekolah kan pake seragam, lo ngapain pake baju umbar aurat gini?" Bill tidak habis pikir.

"Orang gak ngerti fashion mending diem aja."

"Lo gak baca pengumuman, ya?" Farel bersuara. "Lagian lo pake baju begitu kek mau dugem aja."

Chika memutar bola mata malas. "Bilang aja lo napsu sama gue. Ini tuh baju sehari-hari tau, gak usah lebay kenapa."

"Itu mulut boleh gue beli gak sih?" Farel geram.

"Jangan bertele-tele deh gue cuma mau nanya, Arjuna udah di dalam?" tanya Chika tidak sabaran.

"Iya, lagi persiapan," ujar Bill.

"Oke, thanks." Chika beranjak namun dihentikan Amora.

"Lo beneran mau pake baju kayak gitu di dalam?"

"Emangnya masalah?"

Dean melepas jaket jinsnya lalu disampirkan ke bahu Chika. Perilakunya membuat Chika keheranan. "Ngapain sih, Ra?"

"Gue wakil OSIS dan anak-anak di sini masih jadi tanggung jawab gue. Pakaian lo yang begitu bisa aja bikin lo bahaya karena banyak orang gak dikenal di dalam."

Perlakuan Amora tanpa sadar menyentil perasaan Chika. Amora yang lemah lembut, pintar, dan tidak neko-neko. Wajar kalau Arjuna suka. Ah, walau begitu tidak ada kata menyerah dikamus hidup Chika.

DentingWhere stories live. Discover now