42)

140 10 0
                                    

Sorry for typo 🙏

Happy reading 🤗
==================



Hari kepulangan ini entah kenapa terasa canggung rasanya bagi beberapa orang yang memang merasa tak terjadi apa-apa selain acara mabok mereka semalam. Rencananya mereka pulang siang, harus rela merubah jadi sore hari karena sebagian dari mereka masih ada yang teler.

"Kan udah gue bilang dikit aja! Teler kan lu semua ah," omel Billa yang sudah siap dari jam 1 siang.

Para pemuda tampan itu hanya bisa diam menikmati makan siangnya yang lumayan bisa mengurangi mual mereka. Terutama Ghifar, Leon dan Yanu yang paling banyak minum. Java mah udah seger, kan habis olahraga bareng Mikha tadi.

"Ngoceh mulu lu, Bil, bikin tambah pusing aja!" balas Leon.

"Mau gue pukul kepala lu sini sekalian!"

Belum Billa melangkah, Ares segera menarik tubuh ramping gadisnya itu menjauh dari sana. Kalau Billa dan Leon sudah berperang, hanya Java atau Gama yang bila melerainya. Namun kedua kakak beradik itu masih belum terlihat, jadi harus dipisah lebih dulu.

Jangan tanya pasangan yang lain yah, Indy dan Fiona sudah cosplay jadi istri siaga yang merawat pasangannya yang masih setengah sadar. Jovan mah emang gak banyak tingkah kayak biasanya. Saga nih yang tiba-tiba diam layaknya kehilangan suara.

Haneula dan Helvana tak kalah sibuk mengurus yang lain yang belum sadar sepenuhnya. Ula hanya mengurus Davra yang selalu menempel padanya selama liburan. Berbeda dengan Helva yang kewalahan mengurus dua orang yang meminta ini itu padanya.

Evan dan Ghifar tak ada yang mau mengalah, padahal gadis kecil itu ingin mengurus sang kakak yang tak kalah mengenaskan. Evan menahan Helva di sebelah kanan dan Ghifar di kiri.

"Bisa minggir bentar gak kalian? Gue mau ngecek Mikha dulu!" pinta Helva.

"Biar Vano aja lah yang ngecek!"

"Iya udah sana lu sama Vano dan Haris, berat banget sumpah, Far!"

Evan tersenyum penuh kepuasan melihat muka kecewa Ghifar yang seperti diusir Helva. Pemuda itu merasa menang, padahal mah dirinya juga diusir oleh gadis kecil yang merasa sangat risih itu.

"Kakak juga bisa pergi gak? Cari Kak Gama gih, biar kita buruan pulang!"

"Gue cecunguknya Gama apa, Hel?"

"Emang iya kan?" kali ini Juan yang menjawab.

Pemuda itu dengan sisa tenaganya mendekati sangat adek yang sudah sangat tidak nyaman dengan ditempelin Evan dan Ghifar. Dengan muka marah posesifnya itu, Juan berhasil mengusir mereka berdua.

"Sana lu berdua, ganggu adek gue aja dah!"

Kali ini Helva tak akan protes dengan keposesifan sang kakak. Yah mau menyebalkan seperti apa Juanova, itu adalah bentuk rasa sayangnya pada Helvana.

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant