25) ⚠️

425 17 20
                                    

Sudah ada peringatan yah, kalau part ini gak bagus untuk dibaca anak kecil, yang belum legal bisa minggir dulu yak 😣

Dan yah aku nulis ini gak untuk melecehkan idolnya atau gimana, aku pakai face klaim juga untuk memudahkan pembaca mengetahui karakter yang aku buat 😔

Sorry for typo 🙏

Happy reading 🤗
=====================



"Kak Raja masih mau berenang? Dingin nih gue masuk duluan yah!"

"Gue tau caranya biar jadi lebih hangat. Mau gak?"

Tanpa sadar lagi, Mikha mengangguk dan membiarkan Java menghampirinya yang sudah berada di tepi kolam itu. Badan mereka berdua masih di dalam kolam renang.

Mikha harus menambahkan satu hal. Kolam renang, musik, jus jambu dan ciuman, menambah sempurna acara berenangnya pada malam hari ini. Jantungnya bergemuruh tak karuan saat Java mengikis jarak mereka dan menempelkan bibirnya pada bibir mungilnya.

Mikha menutup matanya, sedikit menjinjit karena tingginya yang tak sepadan dengan tinggi Java. Gadis itu tak lagi kaku, ia membuka mulutnya, memberikan akses agar lidah Java lebih dalam masuk ke dalam mulutnya.

Mereka saling mengulum, menggigit dan bertukar saliva dengan lidah yang tak kalah berbelit di dalam sana. Mikha suka, ini ciuman ketiga mereka dan selalu membuatnya ingin lebih dan lebih.

Mendapat respon yang sangat baik dari Mikha, membuat Java semakin memperdalam ciuman mereka. Tak lupa tangannya mengelus sebagian punggung, bahu dan pinggang Mikha yang tak tertutup kain itu.

Tujuannya agar Mikha tak kedinginan, tapi justru memberikan efek lain yang dirasakan Mikha. Iya tubuhnya memang sedikit menghangat karena sensasi panas yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua.

Kedua tangan Mikha masih setia mengalung pada leher Java saat kepala lelaki itu mulai turun dan mengecup leher putih Mikha. Sensasi kecupan itu semakin membuat dada Mikha naik turun.

Mereka semakin tenggelam dalam nafsu ingin memiliki satu sama lain tanpa takut akan ada yang memergoki karena hanya ada mereka berdua di rumah ini. Tanda kemerahan itu muncul di leher mulusnya oleh keahlian Java.

Java sendiri semakin kehilangan kewarasan saat tangan nakal Mikha tak lagi berada di lehernya dan masuk ke kemeja yang memang sedari tadi masih ia pakai. Membelai setiap inci tubuhnya dengan pelan.

Mikha sedari tadi sudah tergoda dengan badan Java yang tercetak jelas di balik kemeja itu. Dan benar saja semuanya terbentuk dengan sempurna saat Mikha menyentuhnya. Ini gila, ia bahkan tak pernah sejauh ini dengan Vano dan para mantannya.

"K-kakhhhh,"

"Kenapa?"

"Jangan banyak-banyak, nanti ketahuan!" pinta Mikha menahan desahannya.

"Gak ada siapa-siapa di rumah, Karessta,"

Mereka semakin tenggelam dalam kegilaan oleh suasana yang tercipta. Dinginnya malam menarik kewarasan mereka untuk saling membuatnya semakin panas dan tak terkendali.

Mikha berusaha menahan desahannya saat kecupan dan gigitan pelan yang diberikan Java pada leher dan bahunya semakin menjadi meninggalkan bekas yang tak akan hilang dalam sehari itu. Tak masalah, Mikha sangat menikmatinya.

Java mengangkat tubuh Mikha ke tepi lalu menyusul naik. Mereka masih menetralkan detak jantung dan napas yang saling memburu satu sama lain. Berkecamuk dan berperang dalam pikiran masing-masing.

Yang satu ingin lebih, satunya pun sama tapi rasa bersalah dan pertahanannya dipertaruhkan untuk gak lebih jauh menyentuh adek sepupunya. Dilihatnya tanda yang dibuatnya tercetak sangat indah di leher dan bahu gadis itu.

Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang