5)

159 25 7
                                    

Sorry for typo 🙏

Happy reading 🤗
===================


"Perlengkapan ospeknya udah semua, Ress?"

"Udah kok, Kak, tinggal beli buku sama keperluan buat baksos ntar,"

"Oh yah, Ress, besok kayaknya ada Mas Java deh yang bakal ngospek lu, dia anggota BEM FK,"

Seketika selera makan Mikha hilang. Haruskah Gama memberikan informasi yang bisa membuat mood nya berantakan pada siang yang cerah ini? Niat Gama sih baik, tapi mendengar nama Java saja rasanya bikin seluruh tubuh Mikha meradang.

"Lu mau keluar sama Vano lagi?"

"Iya, Kak, mumpung dia juga lagi gak ada kegiatan, sekalian mengenal kota Semarang lah," ijin Mikha.

"Okay, hati-hati yah, gue pamit keluar!"

"Kak Lingga juga,"

Gama mengusak rambut Mikha pelan sebelum jalan ke arah mobilnya berada. Dirinya sendirian lagi bersama dengan Ami dan Jito. Gadis cantik itu segera menghabiskan makan siangnya sebelum pergi bersiap.

Setengah jam kemudian, Mikha kembali turun, duduk di ruang santai untuk menunggu Vano. Tangannya sibuk mencari daftar film yang sedang diputar di bioskop hari ini. Gadis itu rencananya ingin nonton dengan Vano.

"Keluyuran lagi? Belum ada seminggu udah jadi anak liar yah lu," sindir Java saat Mikha akan keluar rumah.

Mikha yang merasa dikatai itu menatap tajam pada Java yang berjalan dengan santai menuju dapur. Seperti sebuah kesialan, selalu saja dirinya berurusan dengan kakak sepupu super menyebalkannya itu.

"Mulut lu yah!"

"Yang sopan sama yang lebih tua!" bentak Java yang tak terima ditunjuk-tunjuk oleh Mikha.

"Lu aja suka sembarangan ngapain harus gue hormatin? Lu ada dendam apa sih sama gue sejak kecil hah? Kalau gak suka gue tinggal disini, tinggal protes ke Budhe Luna sana, bukan malah uring-uringan gak jelas ke gue!"

"Halah sok ngdrama! Lu pasti yang maksa Mami buat tinggal disini kan? Ngaku aja deh! Muka lu emang muka cewek licik sih," tuduh Java.

"JAVALENDRA!!!"

"GUE GILANG YANG SOPAN!!!"

"GUE BENCI SAMA LU!!!"

Mikha berlari keluar rumah dengan emosi yang memuncah. Pintu mobil Vano dibanting dengan keras membuat yang punya mobil hampir aja jantungan. Yah meski Vano kaya, tetap saja agak was-was bila mobilnya rusak, masih baru itu.

"Gue benci sama Kak Raja, benci banget, Vano!!!" teriakan Mikha memenuhi seluruh mobil Vano.

"Kenapa lagi sih sama Kak Java? Belum ada seminggu udah kemusuhan aja dah,"

"Tuh orang nyari perkara mulu sama gue, Chi. Bisa darah tinggi gue lama-lama tinggal sama dia,"

"Eh gak boleh gitu! Cerita pelan-pelan coba biar agak lega!" bujuk Vano.

Yah namanya Mikhaella, diminta cerita pelan juga gak bisa. Mulutnya sedari tadi nerocos tanpa henti membuat kuping Vano sedikit berdengung sakit karena segala macam umpatan yang dilontarkan Mikha untuk Java.

Namun Vano hanya diam sambil sesekali menanggapi Mikha. Jujur Vano juga ikut kesal dengan Java setelah Mikha bercerita tentang kejadian tadi dan kemarin malam. Menurut Vano, justru Java yang tak punya sopan santun.




flashback on.

Jam menunjukkan pukul 2 malam, dan Mikha terbangun karena kehausan. Gadis itu memang terbiasa terbangun di tengah malam untuk minum, tapi ia lupa mengisi botol minumnya semalam. Dengan langkah gontai, Mikha turun ke bawah menuju dapur.

Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]Where stories live. Discover now