18|AM

45.6K 2.4K 77
                                    


Islam mewajibkan wanita menutup aurat karena Islam melindunginya dari pandangan buas para lelaki."
-ammar Nijaz zafir

Keesokan paginya ammar pergi ke ndalem untuk mengambil kitab kitab santri yang harus di berikan Karena sudah di nilai

Setelah sampai ndalem ia mencari sang umi Halimah Ammar melirik ke kanan kiri mencari sang umi

Rupanya sang umi sedang berada di ruang tamu sambil membaca buku hadist

Ammar pun negahampiri sang umi dan menyalimi tangan nya "assalamualaikum umii,"

"Waalaikumsalam"ketus umi Halimah

Ammar mengerutkan kening bingung,tumben sang umi menjawab dengan ketusan biasanya pasti lembut dan menatap ammar dengan senyuman

Ammar mulai berfikir 'apa ia melakukan kesalahan? Yang membuat sang umi marah?' Tapi di ingat ingat ia tidak pernah melakukan kesalahan sama sekali

Mata Ammar menatap ke arah meja ruang tamu dan di sana ada sebuah piring dan lauk sepertinya sudah dingin"umi kenapa makannya tidak di makan? Umi sedang tidak nafsu makan?" Tanya sang Ammar khawatir pada sang umi

Tidak ada respon atau jawaban dari sang umi setelah cukup lama menunggu akhirnya di jawab "itu bukan makanan umi" ketus nya lagi sangat cuek

"Lalu? Makanan siapa itu? Apa mba Khadijah kesini? Atau Abah sudah pulang?" Tanya sang ammar

"Bukan, itu makanan istri kamu," jawab nya umi menatap tajam ke arah Ammar

"Kamu apakan menantu umi kemarin? Sampai pulang nangis seperti itu?!" Omel sang umi yang sepertinya marah kepada Ammar

Deg!

Ammar baru ingat tentang kejadian kemarin siang ia membentak Aisyah dan pulang dengan menangis ada sedikit rasa bersalah di hati ammar

Ia menoleh kiri ke kanan"Aisyah kemana umi? " tanya nya Dengan raut khawatir

Helaayaan nafas terdengar dari umi ia duduk sambil memijit kening nya dengan raut wajah yang sedih dan lebih khawatir"Aisyah dari kemarin tidak mau keluar dari kamar,dan tidak ada makan. Sama sekali pintunya pun tidak mau di buka dan tidak merespon umi sama sekali"

Ammar yang mendengar itu kaget ia langsung naik ke atas tangga,dengan raut khawatir

Setelah sampai ke kamar yang pernah Ammar tempati dulu ia megetok kamar itu berulang kali tapi tidak ada jawaban sama sekali

Tok..tokk..

"Aisyah kamu di dalam?" Panggil Ammar yang mulai sedikit keras tapi masih belum ada jawaban dari dalam

Sedangan umi menyusul Ammar dan membawa piring tadi

Dengan raut khawatir Ammar langsung mendobrak pintu itu tanpa peduli sama sekali dengan pintu itu jika rusak

Brak!

Pintu itu terbuka dan di dalam kamar itu kosong "Aisyah" panggil ammar

"Aisyah nak kamu dimana?" Raut khawatir dari sang umi

Ammar yang menatap ke arah pintu balkon yang terbuka dengan cepat Ammar berlari kesana dan menoleh ke kiri dan ke kanan tapi tidak ada sama sekali Aisyah di balkon itu

Lagi lagi Ammar menatap tali yang berada di bawa balkon ammar pun melihat tali gorden itu jatuh ke bawah sangat panjang

Mata Ammar menyipitkan dan melihat seseorang kabur membawa koper ingin memanjat pagar

Sontak lagi lagi Ammar kaget ia langsung berlali turun dan keluar dari ndalem Dengan cepat tanpa menjawab sang umi yang bertanya

Sedangan di sisi lain aisyah memang tidak Menangis lagi tapi matanya bengkak dan wajah nya cemberut " pengen pulang aja ,gaak mau di sini, Gus Ammar jahat, gak suka Gus Ammar, gk cinta sama dia lagi, udah benci ,gak mau ketemu dia lagi gak mau,pokonya gak mau,Gus Ammar jelek! Jelek jelek!" gerutunya sendiri dengan menarik koper menuju pagar

AMMSYAH [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang