SM 9 : Perintah

299 46 4
                                    

Wajah Zhan merah padam, dia ingin mengeluh namun dia mengira jika ini akan segera berakhir.

"Pangeran?" panggil Yibo, nafas Zhan sangat terdengar berat di belakangnya.

Yibo menjadi tidak jenak melihat wajah merah padam Zhan yang terlihat menyakitkan, jarak sampai di rumah sangat dekat bahkan beberapa meter mereka akan sampai dan Zhan malah menjadi sangat aneh.

"Pangeran?anda ada masalah?"tanyanya kembali untuk memastikan.

Ketika sudah sampai di depan mansion, Yibo segera keluar dan membuka pintu mobil di sebelah Zhan dan membantunya keluar.

Yibo menjadi ketar ketir lantas berteriak, "Pelayan panggil Xue Er!!"

Yibo mondar mandir entah mencari apa di lacinya namun sepertinya dia tidak menemukannya hingga perlahan Zhan tampak lemas. Yibo mendekat dengan buru-buru lantas memberinya nebulizer dengan cepat, Zhan tampak sangat pucat keningnya berkerut dengan sorot mata terus menatap Yibo tanpa lepas.
"Bernafas perlahan."tuntun Yibo, dia meraih tangan Zhan memintanya sedikit lebih kuat setelah ini Xue Er akan datang menanganinya, atau dia akan mencari dokter yang lebih berpengalaman dari teman tak bergunanya.

.
.
.
Xue Er acuh tak acuh memang datang, bahkan Yibo tak menggeser tempatnya untuk membiarkan dirinya memeriksa sang pangeran ini.
"Bagaimana bisa terjadi?sejak kapan??"

Yibo menjelaskannya dengan baik sejak kapan dan dimana yang Zhan keluhkan hingga sekarang dia tertidur seperti ini. Yibo menjadi sangat merinding mengingat dia akan bekerja sama dengan putra mahkota sedangkan saudara putra mahkota sedang berada di depannya dengan keadaan yang.... Yibo sendiri tidak mengerti tentang apa yang telat terjadi dengannya.

Melihat Xue Er mengernyitkan alis seolah terjadi sesuatu, Yibo diam-diam merutuki dunia jika pangeran itu mati mendadak di rumahnya.
"Ada apa, jangan diam saja Er!"

Xue Er menarik senyuman lalu menoleh Yibo dengan mata tersenyum, "Dia tertidur, bagaimana aku harus mengatakannya kau tidak akan mudah di bujuk.." kata Xue Er sambil berpikir menunggu Yibo untuk merespon.

"Apa kau tidak mau mengatakan apa-apa padaku?" Yibo mendekati Xue Er hingga dokter muda itu bangkit ketakutan bahkan harus menempel ke dinding ketika gerakannya terkikis tanpa henti.

Xue Er hanya tertawa canggung, matanya bergulir panik ketika Yibo seolah menuntutnya untuk bicara, dia memang menyukai Yibo namun untuk sifat mengintimidasinya membuat Xue Er menjadi sangat lemah.
"Di-di-dia sepertinya hanya kelelahan, saat dia bangun kau bisa tanyakan dengannya saja agar lebih jelas." Xue Er sangat gugup, hatinya ingin mencelos melihat Yibo sedekat ini namun dia buru-buru memejamkan matanya berpaling.

"Apa yang kau katakan?! katakan dengan lantang, jika aku bisa bertanya padamu untuk apa aku mengulang pertanyaan padanya."tekan Yibo, rasanya Xue Er ingin membogem pipi Yibo yang sangat dekat mengintimidasi.

Xue Er hanya terbendung rasa emosi, dulu ketika Yibo bersikap seperti ini masih bisa dia terima, namun sekarang setelah desas desus Xiao Zhan yang sangat menggoda Yibo dan berhasil membuat Yibo terikat rasanya Xue Er akan kehilangan jiwanya, itulah sebabnya kenapa Xue Er tidak datang lagi ke kediaman Wang Yibo padahal sebelumnya dia sangat rajin sekali datang sekedar merecoki rumah dan memeriksa semua bodyguard yang sehat agar dia sedikit lebih lama berada di dekat Yibo.

Xue Er menggepal tangannya menetralkan emosinya, dengan suara dingin dia hanya menjawab, "Aku tidak tahu pasti, bertanya kepada dokter sepertiku tidak ada untungnya, bawa saja ke rumah sakit." nadanya redup namun matanya menunduk ketika dia menyadari jika Zhan sudah mulai sadar, dia melihat bagaimana Yibo mendekatinya dan membantunya agar bersandar dengan baik dan memberinya segelas air minum.

Secret Marriage | YiZhanWhere stories live. Discover now