SM 5 : Sebuah Janji

413 51 3
                                    

Yibo membungkam mulutnya melihat luka menganga dengan lebar di punggung Xiao Zhan, dia tidak menyangka jika akan menjadi seperti ini. Diam-diam Yibo melirik wajah teduhnya yang terpejam erat mengingat dirinya adalah pasangan sah di depan tuhan dengan pangeran gila ini.

"Saya tidak peduli dengan anda pangeran, fakta jika anda sendiri yang menyerahkan diri kepada saya maka saya tidak bisa menolak."

Yibo mulai membersihkan di tepian luka dengan kasa steril dan air alkohol agar tidak infeksi, diam-diam penjaga di luar ikut membantu setidaknya mengganti air yang sudah mulai keruh dengan darah atau mengambil tambahan alkohol jika di perlukan. Mereka tau bos mereka Wang Yibo tidak menyukai aroma darah yang gampang membuatnya pusing, namun kali ini melihat bos mereka sendiri turun tangan menangani darah Zhan (istrinya?) rasanya mereka bisa menerima fakta jika Zhan mulai meluluhkan hati Yibo yang rapuh.

"Dua hari ke depan, aku tidak ingin mendengar laporan pekerjaan, tolong kalian pergilah."kata Yibo.

Para penjaga saling pandang sesaat namun tetap mengiyakan, mereka memilih berjaga sedikit menjauh membiarkan Yibo khusyuk.

"Sepertinya luka ini akan meninggalkan bekas."gumam Yibo dia mulai membungkus luka dengan baik tak lupa juga dia membersihkan bekas operasi waktu lalu memastikan semua baik-baik saja.

Ternyata Zhan tak sadarkan diri lebih dari 3 hari, ketika dia membuka mata dia merasa sangat segar sekali sehingga dia merentangkan tangannya namun dia akhirnya berteriak kesakitan ketika ingat kembali jika dia sedang memiliki luka cambuk.

"Arghh Yibo.."

Yibo yang sedang berada di bawah lantas terburu-buru naik dan memasuki kamar Zhan, mukaknya menghitam melihat Zhan meringis kesakitan.
"Kenapa? Kenapa berteriak?"

Zhan menggeser dirinya untuk memeluk tangan Yibo dan mengeluh, "Sakit sekali.."

Yibo mengeluarkan sesuatu dari kantong jas miliknya, seperti cairan tabung dan dengan gamblang Yibo mengakui jika ini narkotika jenis morfin.
"Ini pereda nyeri, saya sendiri yang akan mengaturnya untuk pangeran."

"Apa tidak apa-apa?"

"Ini untuk medis, dan ini berbahaya dan anda harus paham, dengarkan baik-baik jika hanya saya yang boleh mengaturnya untuk anda mengerti?"

Zhan mengangguk paham, dia menyerahkan hidupnya kepada Yibo dan mempercayai Yibo sepenuhnya daripada dirinya sendiri.

Yibo memulainya dengan dosis kecil, melihat Yibo begitu sangat fokus akan cairan berbahayanya diam-diam Zhan memandanginya sangat dekat menyerahkan pergelangan tangannya bahkan memperlihatkan nadinya yang gampang di cari.

Ketika cairan itu masuk, Zhan sedikit mengantuk karnanya dia terdiam perlahan dia tidak merasakan rasa sakit, keterdiaman Zhan membuat Yibo khawatir.
"Pangeran?"

"Shhh.. apa secepat ini?"tanya Zhan tak percaya, dia memang merasakan sedikit lebih baik dari sebelumnya.

"Dia menyerang saraf otak mengintruksikan agar tidak merasakan sakit, saya hanya mampu memberikan dosis kecil, pangeran jangan bermain-main dengan hal ini, mengerti?" Yibo berkata seperti orang tua dan Zhan hanya mengangguk kalem.

Diam-diam suara perut terdengar membuat Zhan menjadi sedikit malu untuk meminta makan.
"Yibo.. kamu tidak memberiku infus selama ini, aku menjadi sangat kelaparan dan haus."

Yibo segera bangkit dan berkata, "Saya akan mengirim makanan untuk anda."kata Yibo, namun Zhan menolak dengan tegas.

"Tidak mau, kamu saja yang membawanya kemari dan makan siang bersamaku."

Yibo tidak menyahut lagi dan dia pergi begitu saja, Zhan tidak berharap banyak jika Yibo akan kembali untuk makan siang dengannya, dia yakin jika Yibo pasti sangat sibuk ketika merawatnya membuatnya tak enak hati karena tidak mampu membayarnya dengan apa pun.

Secret Marriage | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang