SM 7 : Ayo Bermain Tuan.

364 46 2
                                    

Zhan menghadang Yibo ketika di hendak keluar rumah lagi, hampir seminggu lebih Yibo tidak pernah benar-benar di rumah dan hanya mengatakan jika dia ada urusan pekerjaan.
"Pangeran, jangan menghalangi jalan!"

Zhan menggeleng dan tetap merenggangkan tangannya berdiri tepat di depan kamar Wang Yibo.
"Tidak, hari ini kamu tidak boleh pergi kemana pun, kita harus bersenang-senang."rengek Zhan, dia sudah sangat muak ingin keluar sebentar sambil makan makanan enak.

Yibo menggulir matanya malas, dia melihat arloji dan juga seorang anak buahnya, "Apa bisa mengundur waktu pertemuan?"

"Beliau berkata jika dia akan mengikuti jadwal anda."jawab sang anak buah.

Hari ini Yibo memiliki janji temu sejak seminggu yang lalu dengan salah satu keluarga kerajaan, yaitu putra mahkota, namun ketika bisa di undur dia dengan senang hati mengundur waktu sebisa mungkin.

"Baiklah, saya akan mengajak anda bermain hari ini pangeran." kata Yibo, namun Zhan juga tetap menggeleng tak memberi jalan.

Apa ini penampilan orang melakukan liburan?dengan pakaian kaku jas formal serta rambut yang tersusun begituuuuu rapi sepatu pantofel bahkan cincin seperti orang ahli spiritual.
"Masuk ke kamar!" perintah Zhan.

Yibo menjadi bingung, apa sekarang menjadi bermain ranjang?

Zhan menggeleng lalu memasuki ruangan pakaian Yibo yang sangat besar disana, baju miliknya banyak sekali kaku bahkan dominan jas dan yang paling menarik jas putih bersih tergantung rapi seperti sengaja di sembunyikan. Ketika Yibo datang Zhan sedang mengamati membuat Yibo bertanya-tanya apa yang menarik perhatian bocah ini.

"Kenapa tidak memakai jas putih itu saat pernikahan waktu lalu, itu terlihat sangat tampan." tanya Zhan, diam-diam matanya berkaca-kaca ingin menyentuhnya namun sangat canggung.

Yibo berdecih tak tertarik, "Itu baju pernikahan ayah saya pangeran."

Mengingat waktu ini mereka menikah secara terburu-buru bahkan Yibo hanya mengucapkan janji semu dengan ketidaksungguhan hati di depan tuhan bahkan dengan pakaian jas formal yang selalu dia pakai keluar rumah.

"Dimana kemejamu? apa tidak ada yang lebih santai? kenapa pakaian ini sungguh menyeramkan sekali."omel Zhan dia mulai membuka-buka laci dan melihat banyak sekali baju kemeja putih bahkan jika beruntung dia mengalahkan kemeja putih lengan pendek, dan yang lebih beruntungnya dia akhirnya menemukan 2 pasang kaos putih dan hitam, maka tanpa berpikir lagi Zhan melempar kaos putih ke Yibo dan memintanya memakainya dengan segera, lalu mencari keberuntungan lain yaitu kemeja hitam lengan panjang, Zhan tak bisa memilih lagi maka dia melemparnya juga ke arah Yibo agar segera di pakai.

Yibo tidak memberontak, bahkan dia di tarik lantas di paksa duduk tanpa sopan santun mengacak rambut Yibo membuatnya marah lalu memelintir tangan Zhan, sontak Zhan meringis.
"Arghh, tunggu itu sakit!"

"Apa yang anda lakukan!"bentak Yibo.

Zhan berusaha melepaskan tangannya sambil meringis, "Hanya mengubah gaya rambut, lepaskan dulu..aku mohon itu sangat menyakitkan."

Melihat wajah meringis itu yang terlihat sangat tidak enak di pandang, Yibo melepaskannya dengan perasaan tak bisa di bicarakan. Zhan mengibas tangannya lalu menyentuh rambut Yibo secara ragu sambil tersenyum mengalihkan tatapan Yibo yang mematikan.
"Hehe, orang-orang akan menertawakanmu jika terus memakai model rambut yang sama,para wanita tidak memberitahumu ya? ishh mereka sangat tak tau saja wajah tampanmu.."puji Zhan sambil mengeringkan rambut Yibo, sayup-sayup Yibo sedikit terbuai ketika rambutnya di belai dengan lembut sejenak dia memejamkan mata namun ketika Zhan meledeknya dia menjadi kesal lagi.

"Yibo, kau.."Zhan terdiam sejenak memandangi Yibo dari dekat bahkan mundur beberapa langkah lalu bertepuk tangan puas dengan hair stylist.

"Hahaha suamiku sangat awet muda sekali sekarang, bahkan 10 tahun lebih muda, kita seperti seumuran."puji Zhan, sejenak Yibo menjadi senang jarang ada yang dengan sukarela memujinya ketika melihat cermin rambutnya yang klimis kini terbelah menjadi dua sama dengan style rambut Zhan.

Yibo memandangi dirinya 10 tahun lalu, di saat umur 10 tahun lalu dia juga tidak berpenampilan seperti ini, 10 tahun lalu dia sudah berpenampilan kaku sekali dan mengejar kekayaan.

Zhan menggodanya, "Kamu sangat tampan, tapi ketika bekerja nanti style rambut ini tidak boleh di gunakan, aku memegang hak ciptanya."

Yibo hanya mengangguk polos, jalan-jalan hari ini di penuhi suara Zhan yang sangat berisik dia suka bernyanyi dan mendengar musik di dalam mobil bahkan membuat Yibo yang menyetir harus menahan sabar, masa muda Yibo tidak seenergik Zhan membuatnya iri saja ketika melihat Zhan yang sangat menikmatinya.

"Pangeran, apa anda tidak lelah?"tanya Yibo, dia melihat Zhan segila ini dia tidak menyangka pangeran istana bisa menjadi orang gila.

"Yak Yibo, aku sudah pernah sangaaaattt lelah, kebebasan ini yang aku impikan ketika sudah menikah, istana tidak akan mengejarku dan mereka juga tidak memiliki hak diriku lagi, itu adalah kebebasan mutlak yang aku inginkan selama hidupku, kau tau jam 10 pagi di istana aku harus berlatih pedang yang jelas-jelas sangat jarang di gunakan untuk berperang, berdoa kepada tuhan karna itu menjadi hukuman hingga jam 3 sore setelahnya aku harus mengawal putra mahkota yang tingkahnya semau dirinya, yakkk itu sangat melelahkan setelah itu aku harus ke dapur untuk.." Zhan menghentikan bicaranya, dia merasa sangat berlebihan untuk hidupnya sendiri dia membungkam mulutnya lalu mematikan suara radio yang membuat suasana menjadi hening seketika.

Yibo melirik lalu terkekeh angkuh menertawakan Zhan seperti seorang yang dirundung, "Apa pangeran sedang menjual cerita sedih kepada saya?"

"Kau benar-benar tidak akan mengerti." gumam Zhan memalingkan wajahnya melihat kejalanan gersang, dia tidak tau akan kemana hanya saja dia merasa sangat sesak ketika mengingat kehidupan istana.

"Pangeran, berjualan cerita yang menyedihkan tidak akan menguntungkan, mengingat hal lalu juga bukan hal yang menyenangkan, anda sudah keluar dari silsilah keluarga dan itu akan menjadi sejarah keluarga kerjaan pembelot, apa itu hal yang bisa dibanggakan nanti? orang-orang tidak akan peduli cerita sedih anda, mereka hanya percaya apa yang ingin mereka percaya."

Zhan menunduk dalam, dia tidak peduli silsilah keluarga kerajaan, dan yang dia percayai sekarang jika Yibo tidak mau membuka telinga untuknya, sekeras apa pun dia memohon Yibo tidak akan meluluhkan hatinya.
"Baiklah, aku mengerti." final Zhan.

"Apa yang bisa anda mengerti? anda bahkan masih bertingkah seperti anak kecil, berkata berlatih pedang dengan tubuh anda yang sekecil ini, bahkan anda berbohong untuk hal yang kecil, itu membuat lawan bicara anda menjadi kesal."

Zhan berdecak dengan lidahnya, "Jangan ceramah sekarang, kita sudah sampai ayo turun!"perintah Zhan dan Yibo menurutinya, mereka memasuki mall dan mencari wahana yang menyenangkan Yibo sangat kaku yang membuat Zhan mengacuhkannya berkali-kali dan bermain trampolin.

Yibo tidak seenergik Xiao Zhan, dia tidak pernah bermain hal seperti ini selama hidupnya, dia merasa ini benar-benar kekanakan dan tidak pantas untuknya.

"Wang Yibo!" panggil Zhan lalu menariknya untuk ikut bermain, namun Yibo malah menepis tangan Zhan lalu menepi lagi, dia tidak memiliki nafsu seperti Zhan mereka sangat bertolak belakang.

Ketika jam mulai menunjukan sore hari dan hari mulai gelap, Yibo masih saja sangat kaku tak peduli permainan yang di lakukan Zhan, kali ini Zhan harus mencubitnya agar segera bergerak dari tempatnya dan pindah ke pasar malam.

"Kali ini akan menyenangkan,kamu harus ikut bermain denganku!" tegas Zhan lalu merangkul Yibo sambil tersenyum mereka lebih terlihat seperti sahabat.

.
.
.
Tbc

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Secret Marriage | YiZhanWhere stories live. Discover now