SM 8 : Wahana

331 54 2
                                    

Zhan memegangi tangan Yibo lalu mengarahkan busur kecil itu untuk mengenai balon yang paling atas.
"Aku tidak ahli permainan ini, tapi kamu harus mencobanya."kata Zhan, matanya wink untuk membuat objeknya menjadi tepat sasaran.

Ketika Zhan melemparnya bahkan satu balon pun tidak mengenainya, dia merutuki tangannya dan hanya di tatap datar oleh Wang Yibo yang mulai bermain mata untuk memenangkan game ini.

Yibo adalah orang yang bermain senjata api dia bisa menempatkan sasaran. Ketika dia melempar sendiri, balon yang paling jauh meletus dan Zhan bersorak gembira ketika dia mendapatkan boneka yang sangat besar hampir setengah dari tubuhnya. Dia memeluk Wang Yibo untuk mengekspresikan kesenangannya, sejenak Yibo diam perlahan ikut tersenyum kecil melihat Zhan yang menatap boneka dengan sangat senang.

"Masih ada busur."

Zhan mengangguk, "Cari balon yang di bawah, kamu pintar membidik tapi hadiah terlalu besar juga sulit membawanya." Zhan mengingatkan mereka kemari hanya membawa mobil dan akan memalukan jika harus membawa boneka besar di kedua tangan sambil mencoba wahana lainnya.

Berkali-kali Yibo melempar busur semuanya mengenai balon yang tepat, hingga lima boneka sudah di tangannya, kali ini Zhan menghentikan Yibo untuk menyudahinya, ini sudah sangat banyak dan masih ada wahana lainnya.

Zhan memeluk bonekanya dengan senang, diam-diam dia tersenyum ketika melihat wajah Yibo yang berada di depannya, bagaimana tidak pria kriminal itu kini menggendong sebuah boneka beruang di punggungnya dengan mata kecilnya dia melihat sekeliling. Hati Zhan menjadi berbunga-bunga walau hanya dia menganggap hubungan mereka serius namun itu saja sudah sangat menyenangkan. Bagi Zhan Yibo sudah sangat baik padanya merawatnya dengan baik dan memimpin dirinya dengan sangat baik.

"Pangeran, apa anda mau naik kuda putar?"tanya Yibo dan Zhan menggeleng dengan yakin.

"Aku takut pusing, apa kamu ingin naik? akan aku temani."ajak Zhan, namun Yibo menggeleng tak tertarik.

Mereka berjalan berdampingan, diam-diam tangan Zhan di bawah ingin mengambil tangan Yibo namun dia selalu saja gagal ketika Yibo terus saja mengayunkan tangannya, Zhan mengumpat dalam hati psychal touch adalah kesukaannya tak heran beberapa kali dia menyentuh Yibo untuk membuat dirinya senang.
"Aku ingin melihat langit kota saat malam." ucap Zhan dan di angguki Yibo juga, mereka menaiki bianglala lalu Yibo mulai termenung ketika Zhan benar-benar diam melihat langit di atas sana, beberapa kali dia tertawa menunjuk bintang paling terang yang terlihat dari kejauhan.

"Wang Yibo.. apa kamu percaya jika bintang di atas sana adalah orang yang sudah tiada?"tanya Zhan, namun Yibo hanya menggeleng.

Zhan menurunkan pandangannya dan melihat Yibo yang masih saja termenung, jauh dalam lubuk hatinya dia menyukai Yibo bahkan ketika pandangan pertama saat tragedi malam itu, tak segan-segan dia menyerahkan diri untuk di nikahi karna dia memang jatuh cinta.

"Yibo."

Yibo menoleh ke arah Zhan dengan wajah bingung.

"Aku bukan pangeran lagi.. kamu sangat kaku denganku, Zhan namaku Xiao Zhan, aku ingin kamu memanggilku dengan Zhan."kata Zhan serta matanya yang berbinar-binar, ahh hari Yibo menjadi sedikit luluh namun segera dia tepis tanpa ragu.

Walau Xiao Zhan sangat manis ketika tersenyum, Yibo tidak akan tergoyahkan dengan hal seperti ini, kekasih Yibo itu banyak dan semua tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama, bahkan Yibo meyakini pernikahan palsu ini akan kandas cepat atau lambat toh Yibo tak tertarik dengan hubungan asmara seperti ini.

"Pangeran, saya tidak pernah benar-benar menikahi anda, tolong pahami itu sejenak lalu pikirkan niatan anda, anda tetap pangeran bagaimana pun saya berada di bawah anda, tolong batasi itu terlebih dahulu." Yibo berkata dengan serius, suasana menjadi sangat canggung dan desiran angin sukses membuat Zhan merinding akan pengakuan itu.

Secret Marriage | YiZhanWhere stories live. Discover now