BAB 30

3.1K 118 0
                                    

Happy reading!
.
.

~🌹 ~

Jangan lupa vote nya💙
Dan follow juga dong 🥺

"Nanti istirahat nya bareng aku ya!"

"Tapi kan aku biasa sama dara." Jawab Naya seadanya.

"Yaudah! Tapi kamu harus tetep hati-hati. Kamu tau kan disekolah ini ada orang yang ingin berbuat jahat sama kamu?" Peringat Galang dengan rasa khawatir kejadian kemarin akan terulang lagi.

"Iya kak!"

"Yaudah, aku pergi dulu ya!" Pamit Galang yang hanya di angguki oleh Naya.

Baru saja beberapa langkah ia pergi. lelaki itu pun kembali lagi menghadap Naya yang menatap nya bingung.

"Kenapa kak?"

"Eum..... ka-kamu gak ngasih semangat gitu ke aku?" Tanya Galang sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kasih semangat?" Tanya Naya bingung. Galang pun mengangguk dengan semangat dan tersenyum manis.

"Semangat ya kak belajar nya!"

Galang menatap Naya tak percaya. Iya sih ngasih semangat. Tapi bukan itu yang Galang maksud. Naya emang tidak peka.

"Bukan gitu nay!"

"Ya terus gimana?" Tanya Naya yang benar-benar bingung dengan sikap Galang pagi ini.

Lelaki itu menunjukkan pipi kanan nya ke arah Naya yang semakin tidak mengerti.

"Kak Galang kenapa? Sakit gigi?"

Galang mengacak-acak rambut nya kesal. Kenapa sih Naya sangat polos? Bahkan lebih polos dari anak kecil.

Galang menghela nafasnya berulangkali. Ia tidak boleh emosi menghadapi sikap Naya.

"Enggak! Aku gak papa kok. Udah deh lupain aja. Aku pergi dulu, assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam." Naya menatap punggung Galang yang mulai menjauh. Lelaki itu tiba-tiba saja terlihat sangat lesu. Padahal dirinya tadi sudah kasih semangat. Tapi kenapa Galang masih saja terlihat tidak bersemangat?

*****

Galang memasuki kelas nya sambil menunduk lesu. Hingga hampir saja dirinya menabrak Bella yang berada di depannya. Untung saja aji menahan nya cepat. Kalo tidak, mungkin saja tubuh nya sudah bersentuhan dengan perempuan kecentilan itu.

"Lang, Lo gimana sih? Kalo jalan tuh yang bener! Hampir aja Lo nabrak nenek lampir didepan Lo ini." Ceplos aji yang membuat Bella menatapnya tidak suka.

"Heh! Maksud Lo apa bilang gue nenek lampir? Seenaknya aja yah tuh mulut kalo ngomong. Gue lakban baru tau rasa Lo!" Maki Bella dengan suara cempreng nya.

"Gue ngomong emang fakta kali. Lo kan emang gadis titisan dari nenek lampir."

Kini semua yang berada di kelas tertawa heboh saat mendengar perkataan aji yang merendahkan Bella seperti itu.

love with youWhere stories live. Discover now