BAB 51

6K 122 4
                                    

Happy reading!

~🌹~

Tepat hari ini adalah hari pernikahan Aldi dan dara. Galang dan Naya sudah sampai di acara pernikahan itu. Mereka memakai baju couple lan berwarna biru muda dan juga berwarna putih.

"Naya!"

Dara terlihat sangat cantik dengan balutan baju pengantin yang tidak terlalu ketat itu.

"Masya'allah kamu cantik banget dara. Selamat ya, semoga pernikahan kalian sakinah, mawaddah, warohmah."

"Aamiin, makasih ya nay doanya."

Galang juga mengucapkan selamat kepada Aldi yang terlihat gagah dengan jas berwarna hitam nya itu.

Tak berselang lama, aji dan Danil pun datang bersama istri mereka. Tak lupa, gaya aji sama seperti jaman SMA yaitu heboh, pecicilan, hingga menjadi pusat perhatian.

"Aldi, selamat bro. Gak nyangka gue Lo bisa nikahin cewek yang dulunya tomboy dan ngeselin seantero sekolah." Ucap aji sembarangan.

Dara yang mendengar nya berusaha menahan emosi nya dengan beristighfar. Aji itu memang tidak pernah berubah, paling suka memancing emosi orang.

"Mau mulut Lo gue jahit?" Tanya Aldi dengan dingin dan datar. Tatapan elang nya membuat bulu kuduk aji seketika merinding.

"Becanda bro, santai!"

Mereka pun akhirnya duduk di meja yang sudah di sediakan. Istri aji dan Danil sedang hamil sekitar dua bulan. Entah kebetulan atau gimana mereka bisa barengan hamil nya.

"Lang, istri Lo udah ngisi belum?" Tanya aji dengan wajah menggoda.

Seketika Galang dan Naya sama-sama terdiam. Galang menatap Naya yang sedang menunduk. Lelaki itu menggenggam tangan Naya lembut.

"Belum, doain aja ya." Ucap Galang dengan senyum tipis nya.

~🌹~

Hari ini Galang dan Naya sedang bersiap-siap untuk pergi ke Bali. Naya sedari tadi sibuk menyimpan barang-barang nya di koper.

"Sayang, udah siap belum?" Tanya Galang yang sudah berdiri di samping naya. Lelaki itu terlihat sangat tampan dengan kemeja kotak-kotak berwarna hitam.

"Udah kak." Jawab Naya sambil berdiri. Galang menatap wajah Naya tanpa berkedip.

"Kamu kok makin hari makin cantik aja ya."

Blush!

Naya tak bisa menahan senyum lebar nya. Suaminya itu selalu saja membuat nya salting setiap hari.

"Makasih, aku emang cantik. Kata siapa aku ganteng?" Canda Naya yang sebenarnya menahan salting setengah mati.

"Aku jadi gak sabar ngeliat anak kita nanti. Bakalan cantik seperti kamu, atau terlalu tampan seperti ayah nya ini." Ucap Galang sambil memasukkan kedua tangan nya ke saku celana.

"Kak Galang udah mikir ke situ aja. Padahal bikin nya aja belum." Ucap Naya tanpa sadar.

Galang mendekatkan wajah nya ke arah Naya dengan tatapan jail nya.

love with youWo Geschichten leben. Entdecke jetzt