BAB 15

4.6K 170 1
                                    

Happy reading!!!
.
.
.

~🌹~

"Bro, selamat ya. Gak nyangka gue kalo Lo yang bakal nikah duluan di antara kita." Ucap aji sambil merangkul Galang.

"Iya Lang, selamat atas pernikahan Lo sama Naya. Dan ternyata benar kata orang. Diantara sebuah pertemanan, yang jomblo nya paling lama, itu justru yang nikah duluan." Tambah Danil dengan kata-kata yang sedikit menyinggung Galang.

"Gak usah ngomong kayak gitu bisa? Mentang-mentang gue jomblo dari lahir." Kesal Galang dengan raut wajah nya yang datar.

"Tapi kan emang gitu fakta nya Lang. Lagian sekarang kan Lo udah punya bidadari sebaik dan secantik Naya. Beruntung banget Lo Lang."

Galang tak bisa menahan senyum nya saat mendengar ucapan Danil. Ya, galang akui dia sangat beruntung bisa menikah dengan nya. Perempuan yang sangat sulit dicari di zaman sekarang.

"Lang, jangan lupa buatin kita ponakan yang banyak ya. Biar perlu malam ini aja Lo bikin nya." Bisik aji dengan jail dan tanpa beban lelaki itu langsung kabur.

Galang menatap datar dan dingin sahabat nya itu. Baru juga Galang menikah. Sahabat nya itu malah minta yang aneh-aneh.

"Lang, semoga nanti malam Lo kuat ya. Biar perlu gas aja sampai pagi." Bisik Danil sesat. Sama persis seperti aji.

"Maksud Lo apa?" Tanya Galang datar. Dia tidak mau berpikir yang macam-macam.

"Bikin ponakan lah Lang. Bikinnya yang banyak!" Tambah Danil yang membuat wajah Galang merah karena menahan amarah nya.

Naya menatap bingung ke arah Galang karena wajah nya seperti sedang kesal sekali.

"Kak Galang kenapa? Sakit? Wajah kak Galang kok merah?"

"Gue gak papa." Jawab Galang singkat, padat dan jelas.

Aldi yang sedari tadi berdiri tak jauh dari mereka akhirnya memberanikan diri untuk menghampiri sepasang suami-istri yang baru saja menikah itu.

"Galang, Naya, selamat ya. Semoga pernikahan kalian sakinah, mawaddah, warohmah." Ucap Aldi sipaling dewasa.

"Amin. Makasih ya doanya. Semoga Lo cepet nyusul." Ucap Galang yang membuat Aldi menunduk.

Tidak! Dia tidak boleh patah hati seperti ini. Galang adalah sahabat Aldi. Jadi mana mungkin Aldi marah kepada galang hanya karena perempuan? Rasanya bodoh sekali kalo Aldi melakukan itu.

"Amin. Tapi Lang, kalo pun ada cewek yang mau jadi pacar gue, bakal gue tolak mentah-mentah. Karena gue mau fokus sekolah dan memperbaiki diri dulu." Jawab Aldi dengan gaya cool nya.

"Salut gue sama Lo. Dari ketiga temen gue. Kayaknya Lo deh yang paling bener. Tuh dua bocah pada sesat emang."

Aldi hanya tersenyum tipis. Kenapa hatinya sangat hancur saat melihat kedua orang di depannya? Rasanya Aldi ingin cepat-cepat pergi dari sini. Dia tidak mau terus mengharapkan cinta Naya yang kini sudah menjadi milik orang lain.

Aldi mendekatkan wajah nya ke telinga Galang dan berbisik.

"Lang, jangan pernah sakiti naya ya. Karena dia cewek baik-baik."

love with youWhere stories live. Discover now