Bab 07 - Makan Bersama

308 19 1
                                    

Anna meminum pilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anna meminum pilnya. Setelah itu Bian mengoleskan salep memar di tangannya. Bian tak mau keluarga Anna melihat bekas-bekas luka yang Anna peroleh karenanya. Bian ingin terus mempertahankan hubungannya. Meskipun mungkin ia nanti bisa mengelak dan memaksa tapi Bian tak mau menggunakan kemampuannya itu untuk keluarga Anna.

"Sayang, pulangnya minggu depan lagi gimana? Biar sekalian UTSnya kelar," bujuk Bian lembut sembari menggenggam tangan Anna.

Anna menghela nafas. "Tapi janji gak kasar ya," ucap Anna yang langsung di angguki Bian karena memang tujuannya agar luka di tubuh Anna sembuh dan bekasnya hilang terlebih dahulu.

"Bi, kalo misalnya nanti kamu harus sama Eve. Kita putus gapapa, aku bisa temenan sama kamu udah seneng kok. Aku gak bakal minta apa-apa, gak bakal bilang ke siapa-siapa dan ngungkit apapun. Aku seneng pernah pacaran sama kamu," ucap Anna lembut sembari menggenggam tangan Bian.

Bian langsung menggeleng dengan panik. Bahkan airmatanya mengalir begitu saja tanpa sempat ia tahan.

"Enggak, gak bakal kita pisah. Kita bakal sama-sama terus! Jangan bilang kayak gitu. Aku gak suka Eve, gak bakal suka dia!" tegas Bian dengan airmata yang langsung berlinangan.

Anna tersenyum lembut lalu menyeka airmata Bian. "Cup, jangan nangis dong. Malu nanti di liat orang."

"Biarin! Biar semua orang tau! Biar semua orang liat kalo kamu jahat ke aku!" ucap Bian seenaknya sendiri dan mulai berpura-pura menjadi korban dari semuanya.

Anna tertawa lalu memeluk bian sambil menggelitiki pinggangnya.

"Gak geli!" ketus Bian lalu merangkul Anna.

Anna tertawa mendengarnya lalu menggenggam kedua tangan Bian. Setelah itu membawa ayam pesanannya pulang untuk dimakan di apartemen dan Bian jadi lebih bebas untuk bermanja-manja sembari belajar bersama Anna.

"Anna nanti aku pengen makannya sambil di suapin ya, aku gak mood makan," ucap Bian sedikit merengek.

Anna mengangguk. "Biasanya kan gitu, kalo di rumah kamu minta di suapin," ucap Anna santai lalu menyuapkan kentang goreng pada Bian.

"Na, kamu pokoknya gak boleh ninggalin aku. kamu udah bikin aku jadi kayak gini. Kamu selamanya harus sama aku terus!" ucap Bian sambil mengunyah kentang gorengnya.

"Jadi kayak gini gimana? Emang aku ngapain kamu, Bi?" tanya Nana heran.

"Ya kayak gini, ngebiasain aku buat manja. Jadi selamanya kamu harus manjain aku terus gak boleh yang lain!"

"Lah kalo punya anak gimana?"

"Jadi kamu mau kan punya anak sama aku."

"Bian!"

***

Erwin menandatangani kesepakatan bersama perusahaan pengeboran minya El-Baz. Ada beberapa nama perusahaan besar yang di tawarkan sebenarnya salah satunya perusahaan pengeboran Griffin. Namun Erwin lebih memilih perusahaan El-Baz karena menganggap keluarga Griffin tak mungkin mau bersentuhan dengan rakyat kelas bawah seperti putrinya yang mendapat beasiswa.

BIANNAWhere stories live. Discover now