Bab 02 - Kado Ulang Tahun

915 26 7
                                    

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Karena kesalahannya mengabaikan Bian, mau tidak mau Anna harus pergi ke apartemen Bian. Tidak untuk bercinta lagi. Bian ada kegiatan rutin yang harus ia jalani, seperti kelas tambahan dan masih banyak kegiatan kelas atas lainnya. Termasuk ikut latihan sebelum pertandingan basket terakhirnya sebelum lulus SMA.

Tugas Anna simpel sebenarnya. Bian hanya memintanya tetap tinggal di apartemennya sampai Bian kelar dengan segala urusannya. Bian juga tidak menuntut Anna untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Anna juga di ijinkan mengerjakan tugasnya dan belajar dengan nyaman disana.

Tapi sayangnya Anna juga punya kehidupan sendiri. Anna juga manusia biasa yang merindukan keluarganya dan karena Bian, akhir pekannya jadi tak pernah bisa berkumpul dengan ibu dan adiknya lagi. Meskipun memang sebagai gantinya Anna bisa mentransfer beberapa uang dengan nominal yang cukup untuk kehidupan di desa. Tapi tetap saja Anna rindu pada keluarganya.

"Bian udah makan belum?" sambut Anna yang tengah memasak brokoli yang ia tumis dengan bumbu seadanya.

"Sengaja ya?" ketus Bian begitu melihat masakan Anna.

Anna tau Bian tidak suka sayur jadi ia sengaja membuat brokoli yang di tumis meskipun ia tetap memasukkan daging giling dan sosis kesukaan Bian juga.

"Kamu kan jarang makan sayur, Bi. Lagian segitunya banget kamu benci sayur," ucap Anna lembut lalu menuangkan tumisan buatannya ke atas nasi yang sudah ia siapkan.

Bian mendengus kesal lalu melepas kaosnya dan masuk ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya setelah seharian beraktivitas. Anna menghela nafas, selalu saja begini. Tak berapa lama Bian keluar dari kamar mandi sementara Anna sudah menaburkan sedikit bubuk cabe dan berencana menikmati makan malamnya sendiri.

"Na, ish!" Bian kembali uring-uringan dan ketus pada Anna yang menikmati makan malamnya sendiri sambil membaca ulang materi hari ini dari tablet milik Bian.

"Iya Bian?" saut Anna lembut seperti biasanya yang selalu sabar menghadapi Bian.

"Kamu kenapa makan sendiri? Senaja ya mau ngebunuh aku biar aku mati kelaparan?" tanya Bian yang begitu hiperbola meskipun ia dari awal tidak menyukai masakan Anna dan sedang sibuk dengan ponselnya sendiri.

Anna mendekat sembari membawa piring makanannya dan pindah duduk disamping Bian lalu memyuapinya dengan telaten dan sabar sepeti biasanya. "Bian, Sayang. Besok aku pulang sebentar boleh ya? Adekku ulang tahun," Anna coba membujuk Bian sambil menyuapinya.

Bian mengerutkan keningnya dan langsung menggeleng. Tertutup sudah celah untuk membujuk Tuan Muda Bian Griffin ini.

"Kan cuma sekali setahun, aku juga udah lama gak pulang. Lagian hari Minggu kalo disini sama kamu juga gak pernah ngapa-ngapain. Cuma liatin kamu latihan main basket doang, kalo gak main PS," komplen Anna lalu memakan suapan terakhir yang selalu jadi kesukaan Bian.

BIANNAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant