Bab 01 - Intro

2.1K 41 10
                                    

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

"Anna dicari Bian," panggil seorang pria bertubuh jangkung dan atletis yang baru saja di utus Bian Griffin, pewaris Group Griffin.

"Bilangin tunggu sebentar ya, 5 menit lagi kesana," jawab Anna seorang gadis yang harus mati-matian mempertahankan posisinya sebagai siswa berprestasi agar bisa mempertahankan posisinya saat ini.

Anna seorang gadis desa yang sederhana. Keluarganya juga sangat sederhana cenderung susah. Kalau bukan karena ia menang olimpiade dan dapat beasiswa, ia tak mungkin ada di SMA Internasional yang kerap menjadi perebutan dari perusahaan-perusahaan besar di tanah air ini. Selain itu kalau bukan karena ia menjadi penerima Griffin Scholarship milik perusahaan keluarga Bian ia juga akan kesulitan sekarang dan hanya bisa kembali bersekolah di desa kembali.

Anna ingin merubah nasibnya, ia ingin memperbaiki kondisi keluarganya. Entah itu dari segi ekonomi atau apalah yang bisa ia kerjakan. Tapi yang jelas Anna tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emasnya ini.

"Na buruan!" Boni menghentakkan kakinya begitu tidak sabar karena ia sudah terlanjur menerima perintah dari Bian untuk memanggil Anna.

"Sabar, tinggal kesimpulan doang," saut Anna lalu menutup laptopnya setelah menyimpan laporannya.

"Udah buruan! Keburu Bian ngamuk!" omel Boni kesal karena ia juga yang akan ikut terkena imbas jika Anna sulit di ajak kompromi begini.

Anna menghela nafasnya. Ia sudah dikejar deadline terkait tugas dari pihak beasiswa. Searang ia juga harus mengurus Bian dengan segala keegoisannya. Rasanya satu-satunya kesalahan Anna adalah mau menerima Bian padahal sudah jelas dari awal banyak red flagnya.

Anna kembali menghela nafas dengan berat. Meratapi nasibnya yang semakin memprihatinkan sejak ia mengenal Bian. Kehidupan sekolahnya yang padat dan harus super hemat di tambah pandangan buruk dari semua orang yang menganggapnya sebagai manusia kelas rendahan. Lalu menerima Bian yang memaksanya menerima karena di ajak kebut-kebutan di jalan tol dengan segala ancaman yang ia terima. Hingga seperti sekarang ini.

"Bian..." panggil Anna lembut pada Bian yang menunggunya kelas VVIPnya yang hanya ada 8 murid saja.

8 siswa berbahaya dari 8 perusahaan raksasa. 4 diantaranya tidak begitu mendominasi dan bersikap masih waras. Tapi jangan tanya dengan Bian dan ketiga teman satu gengnya yang penuh dengan masalah.

"Lama banget! Buntung apa pincang kaki lo?!" Anna langsung kena semprot begitu sampai dihadapan Bian.

Anna hanya bisa menundukkan kepalanya. Bian memiliki emosi yang sulit di kontrol. Anna kurang paham alasan kenapa Bian bisa searogan dan sepemarah ini. Tapi yang jelas selama 6 bulan ini ia mencoba menjadi kekasih Bian, Anna menyimpulkan kearoganan ini timbul dari rasa manja Bian yang selalu mudah mendapatkan segala yang ia mampu.

BIANNAWhere stories live. Discover now