1.titik awal pertemuan

34.5K 565 11
                                    

Hallo ketemu lagi, moga kalian suka di cerita kali ini
Mau yang bucin'? Kuyy lah merapat!

Btw tandain kalo typo, part nya belum di revisi!

Happy Reading ❤

Arkan menghentikan langkah nya ketika suara seorang perempuan memasuki indra pendengaran nya.

Seperti minta tolong? Tapi tak lama dia kembali melanjutkan langkah nya dengan mengangkat bahunya acuh

Namun ketika langkah nya melewati area toilet suara itu semakin jelas terdengar

"T-tolong, siapapun disana tolong aku" Teriakan seorang wanita yang sedang terduduk lemas di salah satu bilik toilet wanita tersebut

Dengan cepat arkan langsung menggebrak salah satu pintu toilet wanita tersebut.

Brakk

Setelah pintu terbuka, arkan di kejutkan dengan seorang gadis yang terkapar lemas di lantai toilet tersebut, dengan kondisi acak acakan nya

"T-tolong aku" Ucap gadis itu sebelum kesadaran nya hilang sepenuhnya

Tanpa berpikir panjang lagi arkan langsung mengangkat tubuh mungil sang gadis dan membawanya menuju UKS.

Setibanya di ruangan itu arkan langsung membaringkan tubuh lemas itu di atas brankkar ruangan tersebut dan meraih minyak kayu putih yang berada di salah satu meja ruangan tersebut.

Dengan telaten arkan langsung mengusap kan minyak kayu putih itu di sekitaran dahi dan hidung sang gadis

Tak lama lenguhan kecil terdengar dari bibir mungil perempuan itu

Matanya mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang memasuki indra penglihatan nya

Kepala nya menoleh ke samping dan mendapati seorang pria tampan yang dia kenal hanya sebatas kepopuleran nya saja

"K-kamu?" Ucap liora terbata sambil menatap teduh ke arah arkan yang sedari tadi hanya duduk di samping nya tanpa berkata apa-apa

"Gue cuman di suruh buat bawa lo kesini, jadi jangan ke ge-er ran" Balas nya sambil berusaha untuk pergi dari ruangan tersebut

Dengan cepat liora meraih tangan kekar laki-laki tersebut

"Makasih" Ucap nya pelan

Arkan hanya membalas dengan deheman singkat dan berlalu pergi dari ruangan tersebut

Setelah kepergian laki-laki yang iya ketahui bernama arkan itu. Liora kembali termenung membayangkan kejadian yang menimpanya beberapa waktu lalu.

Flashback on

Liora yang sedang asik mengerjakan tugas-tugas yang di berikan guru mapel yang sedang mengajar di kelas nya harus menjeda kegiatan nya

"Lo kenapa? " Tanya Kirana kepada sang sahabat yang bergerak gelisah di samping nya

"Aku kebelet, pengen ke toilet dulu" Jawap nya sambil berdiri dari bangku yang iya duduki

"Mau gue anterin? " Tawar kiara

"Nggak usah aku bisa sendiri kok" Jawap nya lalu berlalu pergi meninggalkan area kelas

Tepat di depan pintu toilet 3 gadis yang di kenal sebagai Queen off bullying di sekolah nya itu menghadang jalanya

"Kalian mau apa? " Tanya liora dengan suara bergetar

"Gpp kok kita cuman mau main-main aja sama lo" Ucap cesie sambil tersenyum miring

"Kalian jang-"

Ucapan liora terhenti ketika rambut nya di tarik paksa oleh sila antek-antek dari cesie

"Akhhss! Sakit" Ringis ilora dengan air mata yang sudah bercucuran di pipi mulus nya

"Haha, mampus lo!" Ucap cesie sambil menendang kaki ilora dengan keras

Dengan gerakan cepat kedua antek-antek cesie yang di ketahui bernama sila dan aca itu mendorong tubuh mungil liora kedalam salah satu bilik toilet hingga tubuh gadis itu menghantam lantai dengan begitu keras

Dan tak lupa mengunci nya dan di sertai tawa mereka yang menggema di penjuru toilet

"Hahaha, selamat bersenang-senang di dalam sana" Ucap cesie sambil tertawa lepas

"T-tolong, buka pintunya" Lirih liora dari dalam bilik toilet tersebut

"Cabut! " Ucap cesie dan langsung melenggang pergi tanpa mempedulikan gadis yang sedang menangis di balik pintu toilet tersebut.

"Hiks, mereka jahat aku benci hiks" Ucap liora sesenggukan dan kembali melontarkan kalimat-kalimat untuk meminta tolong

Hingga seorang laki-laki datang untuk menolong nya

Flashback off

Pikiran liora tampak kacau ketika mengingat kejadian-kejadian yang menimpanya

Ini bukan lah kali pertama nya dia di bully oleh cesie dan sahabat nya

Mereka sudah sering melakukan hal tersebut kepada nya tapi sampai sekarang dia belum ada niatan untuk membalas nya

Iya hanya bisa menghindar atau menunggu agar cesie beserta sahabat nya dapat berhenti untuk mengusik ketenangan nya

●●●

Saat ini liora bersama kirana tengah makan berasama di kantin

Namun suasana di selimuti dengan perasaan amarah dari kirana

Mendengar penuturan dari sang sahabat atas apa yang terjadi padanya ketika ijin ke toilet tadi pagi

"Anjing! Bisa-bisanya tuh lampir ngelakuin itu sama lo?! " Ucap kirana dengan amarah yang berkobar dalam dirinya

"Liat aja kalo sampe dia ketemu sama gue, bakal gue patahin tuh tangan yang udah nyakitin sahabat gue" Sambung nya lagi

Liora yang melihat amarah yang terpatri dalam diri sang sahabat langsung menggenggam tangan nya erat

"Udah, nggak usah di perpanjang " Ucap nya sambil tersenyum tipis

"Tapi ra, mereka itu udah keterlaluan gimana kalo tadi ngga ada yang nolongin lo? Dan lo kenapa-napa" Balas kirana dengan tampang khawatir nya

"Aku tau tapi udah luapain aja, aku nggak mau kamu ribut-ribut lagi cuman karna masalah yang sama" Ucap liora membujuk sahabat nya tersebut

"Ya udah terserah lo deh" Ucap kirana pasrah

Liora hanya tersenyum melihat sifat sang sahabat yang menurut nya sangat perhatian pada nya

"Btw cowok yang tadi nolong lo siapa? Ganteng nggak? " Tanya kirana beruntun,nah kembali deh kesifat aslinya

"Arkan" Jawap ilora singkat

"OMG?!arkan? Lo ngga salah ra? " Tanya nya tak habis pikir

Ilora hanya mengangguk kan kepalanya sambil melanjutkan makan nya yang sempat tertunda

"Gila sih, lo beruntung banget" Ucap nya lagi

"Apaan sih na" Balas ilora geleng-geleng kepala

~𝙏𝘽𝘾

Tertanda detik-detik sebelum bucin xixi
Jangan lupa follow yaa guys

ARKAN (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang