Chapter 13

1 1 0
                                    

Androme meminta pada kedua temannya untuk beristirahat sejenak dilantai atas, sekaligus  membicarakan hal tentang peta itu. Androme merasa kasihan pada mereka berdua, yang terlihat begitu kelelahan setelah mencari dirinya kemana-mana .

Androme berjalan lebih dulu menaiki anak tangga, sebelum mereka berdua melangkah . Saat dalam perjalanan menuju kelantai dua, Androme kembali menanyakan sesuatu pada Bizmo .

" Bizmo, dimana kau menemukan peta itu?"

Bizmo mendelikkan pandangannya kearah Androme" Aku menemukannya saat kertas itu jatuh tepat diatas kepalaku"

" Jika memang Gorbel yang mengirimkan kertas itu! mengapa dia tidak langsung saja menemuimu? dan kenapa harus repot-repot mengirimkan selembar kertas," Tutur Androme dengan nada lantang.

Setelah mendengar ucapan dari Androme, Bizmo  menoleh tajam kearah Moulie.

" Mengapa kau menatapku begitu, Bizmo?," Tanya Moulie ekspresinya kebingungan.

Bizmo langsung memegang kedua bahu Moulie dengan kasar, wajahnya pun menerpa menggeram .

" Kenapa kalian berdua berpencar saat aku sedang bertanya pada tuan kura-kura itu?"

Moulie begitu ketakutan saat menatap wajah Bizmo yang geram itu. supaya dapat menjawab pertanyaannya dengan tenang, Moulie menyampingkan wajahnya." Sebenarnya.. aku yang memintanya untuk masuk kedalam lorong perpustakaan itu"

Bizmo terbelalak dan semakin menggeramkan wajahnya." Bodoh!!! sudah kubilang jangan berpencar!!!

Bizmo mengangkat tangannya untuk menampar wajah Moulie, tapi beruntungnya  Androme sempat menahan pergelangan tangan Bizmo dari belakang. Bizmo tiba-tiba terpelotot karena tangannya telah ditahan oleh seseorang, dia pun perlahan memutarkan kepalanya. Terlihat dengan ekspresinya yang begitu sinis, Androme sedang menghunjamkan tatapannya dalam-dalam kewajah Bizmo.

" Apa yang mau kau lakukan padanya, Bizmo? apa kau mau ku tinju juga seperti Gorbel sebelumnya?"

Bizmo hanya terdiam menatapnya sambil meneguk ludah. Bizmo segera melepaskan kedua tangannya dari bahu Moulie.

" Moulie!! kau berjalan didepanku, nanti kau akan dicelakai nya," Pinta Androme, tatapannya masih sinis mengarah pada wajah Bizmo.

Moulie mengikuti perkataan Androme yang sedang marah itu, saat perempuan itu telah berjalan,  Bizmo membisiki sesuatu ketelinganya, dengan ekspresinya yang begitu haru karena bersalah.

" Moulie! maafkan aku"

Moulie terpaku disampingnya, lalu membalas bisikkan Bizmo dengan senyum." Tak apa! memang aku yang bersalah"

Moulie melanjutkan langkahnya menaiki tangga. Androme yang sedang menatap Bizmo langsung membalikkan badannya secara perlahan.

Bizmo mendelik sambil memperhatikan kedua telapak tangannya." Apa yang barusan hampir kulakukan tadi! begitu malu aku dihadapan Androme"

Karena merasa telah usai, Bizmo merubah jiwanya menjadi berani dengan mengepalkan kedua tangannya. Dia melanjutkan langkahnya di tangga itu untuk menuju kelantai atas.

Saat masih menyusuri anak tangga, Moulie memutarkan bola matanya kebelakang untuk memastikan keberadaan Bizmo. Karena merasa ingin kembali disampingnya, Moulie segera menghampirinya, tapi Androme sempat menahan tangannya .

" Mengapa kau balik menghampirinya, Moulie?," Tatapan Androme begitu sinis dan tajam.

" Androme! dia tidak santai sepertimu yang tau-tau sudah berada disini! Kau tidak mengerti seperti apa perjuangannya saat didalam ruangan gelap itu," Moulie juga menatap sinis.

The Arkachia Gate #1 - The Magic dust ( Completed )Where stories live. Discover now