Chapter 7

1 1 0
                                    

Androme ingin menunjukkan kekuatan tinjuan kelap-kelipnya pada mereka berdua ke tempat bongkahan batu besar, yang dimana Androme sebelumnya berdiri. Namun, Moulie mengungkit sesuatu pada Androme.

" Androme!! kau ingin menunjukkan kekuatanmu pada kami tanpa Gorbel?."

Androme mendelik," Kau benar!, sepertinya kita harus segera mencarinya"

Pencarian Gorbel akan dimulai. Androme sepertinya melempar temannya itu kehutan yang   mereka lintasi sebelumnya diawal. Moulie menepuk dahinya, karena dia akan kembali memasuki hutan yang menyeramkan itu lagi.

" Kalian berdua saja kesana! aku akan menunggu disini sampai kalian kembali!," Pinta Moulie, ekspresinya begitu ketakutan.

" Baiklah, kalau itu yang kau inginkan Moulie!, sampai berjumpa nanti!," Androme telah berjalan membelakanginya , dengan melambaikan satu tangan.

Moulie tiba-tiba berubah pikiran, dia tersadar kalau dirinya ternyata sedang sendirian dipadang rumput, tanpa seorang teman bicara. Dia berlari menyusuli kedua teman laki-lakinya itu.

Tak berselang beberapa detik, Moulie telah menyusuli kedua temannya, dia berjalan disamping kiri Androme.

" Moulie! bukankah kau bilang akan menunggu kami dipadang rumput ini?," Tanya Androme, menoleh kearahnya.

Moulie langsung menolehnya dengan tatapan sinis," Tidak jadi! karena disana tak ada orang sama sekali"

Bizmo yang mendengar ungkapannya itu seketika tertawa kecil, karena sesuai dugaannya. Moulie tak mau ditertawakan, dia langsung meninju pipi Bizmo membuat tubuhnya  hampir terjatuh kesamping. Moulie kembali ketempatnya, yaitu berjalan disamping Androme dengan tatapan begitu kesal.

Mereka bertiga terpaku sementara ditepi hutan, karena sedang menatap hutan itu kembali dengan menengadahkan kepala mereka. Segerombolan kelelawar terlihat keluar dari atas pepohonan. Suara auman serigala juga terdengar, seperti berada ditengah hutan.

Moulie begitu gemetaran, sampai nampak menggetarkan gigi-giginya. Androme menegaskan pada mereka, untuk segera memasuki kembali hutan gelap itu. Muolie lagi-lagi berubah pikiran, dia meminta Androme untuk memasuki itu sendirian. Namun, Bizmo harus menemaninya dipadang rumput.

Bizmo langsung menolak mentah-mentah pada permintaan Moulie dengan kasar. Dia mengganggap pemintaannya, sangat mengada-ngada. Moulie langsung merengek seketika, untuk bersikeras tidak memasuki hutan gelap itu.

Androme memberikan saran pada Moulie, supaya  berpegangan terus pada tangan Bizmo. Bizmo menjadi terperangah pada keputusan yang telah diberikan Androme itu.

" Apa maksudmu, dia harus berpegangan denganku?, mengapa tidak padamu saja!," Bizmo mendelik kebingungan.

Androme seketika tersenyum lebar," Aku takut kekuatanku dapat melukainya! lagipula kalian terlihat begitu cocok"

" Tidak!! aku tak mau pada siapapun!!," Bentak Bizmo.

Moulie langsung menggapai tangan kiri Bizmo dengan senyum. Dia akhirnya merasa aman, untuk memasuki hutan. Bizmo hanya bisa pasrah, pada keputusan yang telah Androme berikan. Bizmo tak marah sama sekali pada semua itu.

Semuanya telah siap untuk mencari keberadaan Gorbel, kali ini Androme yang akan memimpin perjalanan. Walaupun matanya tak seperti kucing, tapi dia yakin dengan arahan yang akan dia tuju nanti.

Mereka telah menyusuri didalam hutan, pepohonan terlihat semakin menggelap karena berjalannya waktu. Ini telah pukul 10 malam, bulan purnama sepertinya telah meredup diatas langit. Mereka tak memiliki sinar sama sekali, namun kedua tangan Androme yang terkecuali.

The Arkachia Gate #1 - The Magic dust ( Completed )Where stories live. Discover now